Pendekatan Penelitian Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Strauss dan Juliet dalam Poerwandari, 2001 mengatakan bahwa penelitian kualitatif pada dasarnya lebih tepat digunakan pada penelitian yang berupaya mengungkap sifat pengalaman seseorang dengan fenomena. Bogdan dalam Munandir, 1990 mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini mengambil bentuk studi kasus dimana hasil dari kerja lapangan yang peneliti lakukan akan di deskripsikan guna menerangkan suatu keadaan atau fenomena tertentu berdasarkan data yang di peroleh. Variable yang ingin di teliti dalam penelitian ini adalah pola interaksi sosial yang termanifestasikan bagi setiap pengikut ajaran syiah dan tentunya akan sangat bersentuhan dengan kehidupan beragama dari pengikut ajaran syiah tersebut. Aspek psikologi yang diterangkan dalam pendekatan ini tidak hanya tingkah laku sabjek namun lebih jauh lagi pengalaman dan pemahaman subjek dalam melakukan kegiatan sehari-hari selama mengikuti ajaran syiah tersebut. Dengan demikin diharapkan penelitian tidak hanya mampu mengungkap aspek prilaku subjek namun juga terungkap berbagai hal lain yang berkaitan dengan cara pandang dan pemahaman sabjek terhadap golongan lain khususnya golongan wahabi. Dalam menjalankan penelitian ini, peneliti berupaya untuk memahami situasi dalam keunikannya, yaitu sebagai bagian dalam konteks tertentu dan interaksi di dalamnya. Untuk mencapai pemahaman dari proses situasi tersebut maka dalam penelitian kualitatif digunakan data yang bersifat deskriptif. Seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, foto, tape recorder, dan sebaginya. Hal ini yang membedakan penelitian kualitatif dengan kualtitatif yang menampilkan data dalam bentuk angka-angka Poerwandari, 2001.

3.1.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis studi kasus. Studi kasus merupakan begian dari penelitian kualitatif yakni data atau hasilnya tidak diolah dan disajikan dengan menggunakan angka-angka atau data statistik, melainkan menganalisis dan mengolah data yang sifatnya dekriptif. Menurut Yin 2004 , dalam penelitian studi kasus yang bersangkutan tidak memiliki kontrol terhadap keajaiban-keajaiban yang berlangsung. Studi kasus juga dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan secara unik tentang fenomena individual, dan dapat digeneralisasikan keanekaragaman hayati proposisi teoiritis. Danim 2002 juga mengatakan bahwa studi kasus atau penelitian kasus adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya. Penelitian kasus juga merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu, yang hasil penelitian itu memberikan gambaran luas dan mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subyek yang diteliti relatif terbatas, tetapi variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya. Pola yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus multiple case design karena menggunakan lebih dari satu kasus. Dengan pola ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara menyeluruh tentang penghayatan terhadap keadaan yang dialaminya. Oleh karena itu maka diperukan data yang bersifat khusus individual untuk mendapatkan hasil yang cukup mendalam. 3.2 Subyek Penelitian Menurut Strauss dalam Poerwandari,2001 dalam penelitian kualitatif tidak ada ketentuan baku mengenai subyek yang harus dipenuhi. Satu subyek dapat digunakan dalam suatu penelitian studi kasus asalkan data yang didapatkan cukup. Karena dalam penelitian ini menggunakan pola multiple case design, maka jumlah subyek yang digunakan terdiri dari 4 orang. Subyek atau responden penelitian adalah kelompok ajaran Islam syiah didaerah pejaten barat.

3.2.1. Teknik Pengambilan Subyek