Antisipasi Persepsi Simbolisasi Aspek-Aspek Psikologis dalam Interaksi Sosial

tersebut. Artinya, dalam berkomunikasi diperlukan sikap slaing terbuka antar kedua pihak agar tercipta kelancaran komunikasi. Komunikasi yang didasari rasa saling suka lebih berhasil daripada komunikasi yang awalnya sudah tidak saling menyukai.

2. Antisipasi

Antisipasi adalah kesiagaan sikap dan mental untuk menerima suatu rangsangan balik. Antisipasi ini penting dalam proses interaksi sosial, karena menuntut modifikasi tingkah laku untuk penyesuian diri. Contoh yang sering dijumpai tentang interaksi sosial yang di dalamnya terdapat antisipasi adalah hubungan antara orang tua dengan anak balitanya. Ketika anak tersebut merasa lapar, ia akan melakuakan modifikasi tingkah laku dengan mengeluarkan tangisan dan berharap sang ibu mendengar dan datang kepadanya. Tangisan sang anak menjadi bermakna tatkala si ibu merespon dengan mendatangi anak tersebut dan membawa makanan untuknya. Melihat respon yang diharapkannya muncul, maka anak tersebut melakukan penyesuian tingkah laku dengan menghentikan tangisan dan menerima makanan tersebut. Ketika anak melakukan penyesuaian tingkah laku itulah yang di namakan antisispasi.

3. Persepsi

Persepsi merupakan salah satu kemampuan yang di miliki oleh sesorang. Dengan kemampuan mempersepsikan sesuatu seseorang dapat mengambil keputusan untuk bertingkah laku sebagaimana mestinya. Bahkan dengan kemampuan mempersepsikan sesuatu seseorang dapat membayangkan serta merasakan apa yang nantinya dapat terjadi jika sesuatu sedang di lakukan oleh orang lain. Persepsi merupakan suatu cara kerja yang rumit dan aktif. Setiap orang mampu mempersepsikan sesuatu namun hasil dari persepsi yang dikeluarkan oleh seseorang bisa jadi sama sekali berbeda dengan orang yang lain yang sama- sama berinteraksi dengan dirinya. Dalam berinteraksi dengan seseorang, persepsi memiliki peran yang penting. Tidak hanya pikiran, perasaan pun ikut bermain dalam mempersepsikan sesuatu. Begitu juga kesadaran dan ingatan ikut berpengaruh dalam persepsi. Dari sini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam berinteraksi terlebih ketika seseorang mencoba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, persepsi sangatlah berperan dalam menentukan sikap apa yang nantinya akan dilakukan.

4. Simbolisasi

Simbolisasi merupakan satu bentuk lain dalam berinteraksi sosial. Kadangkala seseorang berinteraksi dengan mengunakan symbol atau isyarat tertentu. Dengan memunculkan simbol-simbol seseorang dapat mengerti apa yang dimaksudkan oleh orang lain yang diajak berkomunikasi. Interaksi dengan mengunakn simbol dapat membuat manusia mestimulasi dirinya sendiri. Sehingga dapat terjadi efek perubahan tingkah laku antar subjek yang melakukan dan individu yang dituju. Artinya, simbol dapat menjadi media yang baik dalam melakukan interaksi sosial.

2.1.3. Teori-teori Tingkah Laku dalam Interaksi Antar Kelompok