Permasalahan Bahasa kepemimpinan nabi Muhammad SAW

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka saya merumuskan satu pertanyaan utama, yaitu: Bagaimana gaya bahasa Nabi Saw. ketika menjadi seorang pemimpin? Pertanyaan ini saya pilih karena untuk melihat bagaimana pola bahasa yang digunakan ketika Nabi Saw. berada di posisi pemimpin. Dengan demikian, penelusuran ini terkait dengan kajian bahasa kepemimpinan Nabi Saw. yaitu tentang aqwāl Nabi Saw. melalui kajian matan hadis.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sebagaimana yang tertuang dalam rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan gaya bahasa kepemimpinan yang digunakan Nabi Saw. 2. Menjelaskan bahwa Nabi Saw. adalah seorang pemimpin melalui bahasa yang digunakan Nabi Saw. 3. Memberikan penjelasan serta sanggahan terhadap orientalis yang menganggap bahwa Nabi Saw. bukan seorang pemimpin. Terkait dengan tujuan yang terealisasi, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat ke dalam dua kategori, yaitu bersifat akademis dan praktis: 1. Manfaat akademis: a. Mengetahui bahasa kepemimpinan Nabi Saw. kesimpulan kecil bahwa pemimpin harus memenuhi tiga fungsi: Pertama, pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Kedua, pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu organisasi sosial yang orang-orang merasa nyaman di dalamnya. Ketiga, pemimpin harus menyediakan suatu keyakinannilai bagi pengikutnya. Dalam analisis dan penelitiannya tentang tokoh-tokoh hebat dalam sejarah, dia menyimpulkan bahwa pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Nabi Muhammad Saw. b. Membuktikan bahwa Nabi Saw. seorang pemimpin melalui bahasa yang digunakan Nabi Saw. c. Mengetahui kepemimpinan Nabi Saw. 2. Manfaat praktisnya: a. Memberikan konstribusi pemahaman bahasa kepemimpinan Nabi Saw. yang nantinya dapat dikembangkan dan dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut. b. Secara umum diharapkan dapat bermanfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan, serta terhadap konsep-konsep aktual terutama mengenai masalah-masalah yang menyangkut bahasa Nabi Saw.

D. Studi Terdahulu yang Relevan

Beberapa studi terdahulu yang dianggap relevan dengan kajian ini antara lain adalah artikel tentang bahasa manajerial yang ditulis oleh beberapa mahasiswa akademi Islam dari University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia Majid Daneshgar, Faiṣal ibn Aḥmad Syah, Zulkifli ibn Mohd Yusof, Gholamreza Nuei, Mus af ibn „Abdullah dan Jilani ibn Touhami Meftah yang juga bekerjasama dengan Azar Mirzaei yang merupakan peneliti pusat studi al- Qur‟an di University of Malaya pada tahun 2012. Artikel ini berjudul A Study on Managerial Language of Islam. Dalam artikel ini dibahas mengenai tipologi manajerial yang sesuai dengan bahasa manajerial dalam Islam yang dalam hal ini menggunakan tipologi French and Raven 1959 dan teori powernya Naderi 2005. Artikel ini menganggap bahwa bahasa manajerial dalam Islam berasal dari tiga sudut pandang yaitu al- Qur‟an, Hadis dan ijtihad ulama. 27 Terlebih, artikel ini menginvestigasi keserasian antara bahasa manajerial dalam Islam dengan beberapa teori manajerial modern dan mempertanyakan bagaimana Islam mengajarkan cara berbicara antara seseorang dengan lainnya. Artikel ini belum secara spesifik membahas tentang bahasa manajerial, hanya pengenalan serta pemaparan dari basis tipologi dalam berinteraksi. Kajian lain juga pernah dilakukan oleh R. Marston Speight dalam salah satu proyek penelitiannya. Artikel yang ia tulis berjudul Oral Traditions of the Prophet Muḥammad a Formulaic Approach. 28 Ia mengkaji tentang beberapa komponen yang terkait dengan ucapan Nabi Saw. melalui pendekatan rumus a formulaic approach yang dia sebut dengan structural formula. Pendekatan melalui rumus ini dalam kajian hadis memungkinkan untuk menemukan atau memastikan keaslian teks yang berasal langsung dari Nabi Saw. Prosedur ini merupakan tahapan terhadap sebuah analisis retorika. 29 Artikel ini memiliki kemiripan dengan masalah yang saya angkat. Hanya saja, dalam artikel ini hanya dijelaskan penggunaan rumus-rumus yang mengidentifikasikan bahwa ucapan tersebut berasal langsung dari Nabi Saw. Penelitian yang masih dalam satu tema juga telah diteliti Marc H. Applebaum dalam disertasi doktoralnya di Saybrook Graduate School and Research Center San Fransisco, California, 2009 yang berjudul A Phenomenological Psychological Study of Muslim Leaders Attitudes Toward 27 Majid Danesghar, dkk., “A Study on Managerial Language of Islam,” Procedia Social and Behavioral Sciences, no. 70 Januari 2013: h. 501-507. 28 Speight, Oral Traditions of the Prophet Muḥammad a Formulaic Approach, h. 27-37. 29 Analisis retorika hadis adalah salah satu dari proyek penelitian R. Marston. Pada tahun 1985, dia mempresentasikan karyanya yang berjudul “Rhetorical Features of Pronouncement Stories in the adīth Literature Islam”.