1. Penanggung pajak mempunyai utang pajak sekurang – kurangnya
Rp.100.000.000.- seratus juta rupiah sesuai dengan Pasal 33 UU PPSP; 2. Diragukan itikad baik dari penanggung pajak dalam melunasi utang pajak, yang
merupakan syarat kualitatif sesuai PPP No. 137 Tahun 2000; 3. Terdapat dugaan kuat bahwa penanggunhg pajak akan melarikan diri;
4. Telah mendapat izin tertulis dari Menteri Keuangan Republik Indonesia.
1. Contoh Kasus Penagihan Pajak
Berikut ini adalah contoh kasus yang terjadi atas penagihan pajak yaitu sebagai berikut:
Untuk massa pajak tahun 2010, wajib pajak Tuan Amir diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB pada tanggal 5 Mei 2011 oleh Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dengan jumlah pajak yang masih harus dibayar sebesar Rp.120.000.000,-. Atas jumlah kekurangan pembayaran pajak tersebut Tuan
Amir tetap tidak melunasi dan membayar utang pajaknya. Bagaimanakah prosedur penagihan pajak yang seharusnya dilakukan oleh fiskus?
Penyelesaian:
Atas terbitnya SKPKB tersebut, wajib pajak harus melunasi utang pajaknya paling lama terhitung 1 bulan setelah jatuh tempo pelunasan SKPKB yaitu pada
tanggal 4 Juni 2011. Jika wajib pajak tetap tidak melunasi utang pajaknya sampai
Universitas Sumatera Utara
dengan tanggal 4 Juni 2011, maka fiskus dapat menerbitkan Surat Teguran setelah 7 hari jatuh tempo pelunasan SKPKB yaitu pada tanggal 11 Juni 2011. Dan apabila
wajib pajak tetap menghiraukan Surat Teguran yang telah diterbitkan oleh fiskus, maka fiskus dapat menerbitkan Surat Paksa 21 hari sejak jatuh tempo dari Surat
Teguran yaitu pada tanggal 2 Juli 2011. Apabila wajib pajak masih tetap tidak melunasi utang pajaknya, maka fiskus dapat melakukan penyitaan atas barang –
barang wajib pajak dengan diterbitkannya Surat Perintah Melakukan Penyitaan SPMP oleh pejabat pajak selambat – lambatnya dalam jangka waktu 2 X 24 jam
dari jatuh tempo tanggal penerbitan Surat Paksa yaitu pada tanggal 4 Juli 2011. Namun apabila wajib pajak diragukan itikad baiknya dalam melunasi utang
pajak tersebut, maka fiskus jurusita pajak dapat segera melakukan tindakan pencegahan dan atau penyanderaan atas wajib pajak tersebut. Atas barang – barang
yang disita tersebut, fiskus akan mengumumkan pelelangan setelah 14 hari setelah dilakukannya penyitaan yaitu pada tanggal 18 Juli 2011, dan jika terdapat penyitaan
barang tidak bergerak maka dapat dilakukan pengumuman kedua. Dan apabila wajib pajak tetap tidak melunasi utang pajaknya sampai dengan sebelum dilakukannya
pelelangan, maka setelah 14 hari setelah pengumuman lelang yaitu pada tanggal 1 Agustus 2011 fiskus dapat melaksanakan lelang yang jumlah target dari pelelangan
tersebut ditentukan oleh pejabat pajak di seksi penagihan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari pelelangan tersebut akan dipergunakan untuk membayar biaya – biaya penagihan pajak serta melunasi jumlah utang pajak dari wajib pajak Tuan Amir
tersebut.
B. Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota