BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri
Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesiambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik
materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.
Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu menggali sumber dana yang berasal dari
dalam negeri berupa pajak. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama, namun dalam kenyataannya masih banyak
dijumpaai adanya tunggakan pajak sebagai akibat dari tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya. Selama ini masyarakat masih menganggap pajak sebagai
suatu beban. Tingkat pendapatan yang rendah serta minimnya pengetahuan tentang pajak merupakan suatu faktor yang menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat
untuk melunasi pembayaran kewajiban pajaknya. Dalam hal ini pihak fiskus tidak begitu berhasil karena pada kenyataannya
terjadi situasi dimana tidak adanya kepercayaan wajib pajak kepada fiskus. Hal ini disebabkan wajib pajak menganggap bahwa pajak tersebut bukan untuk
Universitas Sumatera Utara
pembangunan nasional yang akhirnya untuk keuntungan dan kepentingan rakyat, melainkan hanya untuk kepentingan para pejabat dan penguasa.
Sehubungan dengan hal itu, aparat pajak dalam melakukan tugasnya didukung oleh berbagai faktor penunjang, salah satunya adalah penerapan langkah strategi
meningkatkan kepatuhan wajib pajak, serta upaya yang dilakukan dalam rangka pelunasan atau pencairan tunggangan pajak yang terutang sesuai dengan prosedur
penagihan sehingga tercapainya pelunasan tunggakan pajak yang semestinya untuk meningkatkan penerimaan pajak.
Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara perlu terus ditingkatkan sehingga pembangunan nasional dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri
berdasarkan perinsip kemandirian. Peningkatan kesadaran masyarakat di bidang perpajakan harus ditunjang dengan iklim yang mendukung peningkatan peran aktif
masyarakat serta pemahaman akan hak dan kewajibannya dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Tax law enforcement sebagai upaya untuk menciptakan keadilan melalui penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan secara fair,
konsisten, dan konsekuen. Dalam perpajakan tax law enforcement paling sedikit dapat dilaksanakan melalui permeriksaan pajak tax audit, penyidikan pajak tax
investigation, dan penagihan pajak dengan paksa tax collection. Penagihan pajak dapat merupakan instrument terakhir yang tujuan utamanya adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan tax compliance wajib pajak dan memaksa wajib pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya melunasi tunggakan pajaknya. Dengan
demikian, penagihan pajak merupakan pagar penjaga agar wajib pajak tetap berada pada koridor ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Hubungannya dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah agar mahasiswa mengetahui prosedur penagihan tunggakan pajak untuk meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya mulai dari tahap awal yaitu pemberian surat teguran hingga pada tahap akhir yaitu proses pelelangan serta sanksi
bunga ataupun denda yang diberikan oleh fiskus kepada wajib pajak atas jumlah utang pajak yang terutang kepada wajib pajak. Berdasarkan hal tersebut, maka
penulis tertarik dan terdorong untuk memilih judul:
“Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Kota”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri