secara fungsional dan personil Panitia K3 juga sering berpindah tugas ke wilayah kerja yang lain sesuai dengan perintah komando.
5. Sosialisasi dan pengawasan mengenai K3 di Rumah Sakit masih kurang.
6.2. Saran A. Tingkat Pusat
1. Pihak Kementerian Kesehatan lebih meningkatkan sosialisasi dan
pembinaan tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit berbasis Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087
Tahun 2010 melalui sistem berjenjang dan dilengkapi pedoman pelaksanaan.
B. Tingkat Daerah
1. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara perlu membuat
penekanan agar kesehatan dan keselamatan kerja betul-betul diterapkan.
2. Dinas Kesehatan Pemerintahan Kota Medan hendaknya lebih
peduli dengan K3RS, dengan membuat peraturan daerah khusus yang diberlakukan di daerahnya sehingga bisa mengawasi
pelaksanaan K3RS, diikuti dengan tindakan sanksi bagi yang tidak menerapkannya.
3. Dinas Kesehatan memberlakukan bahwa Standar Kesehatan dan
Keselamatan kerja harus menjadi persyaratan mutlak dalam
Universitas Sumatera Utara
pemberian izin pendirian suatu rumah sakit dalam rangka perlindungan publik dan pekerja di rumah sakit.
C. Tingkat Rumah Sakit
1. Kepala Kesehatan Komando Daerah Militer KAKESDAM selain
melaksanakan tugas dan fungsi utamanya dalam pelayanan terpadu kesehatan militer juga berkewajiban menindaklanjuti laporan hasil
evaluasi dan rekomendasi dari Kepala Rumah Sakit tentang penyelenggaraan program K3 di Rumah Sakit Tingkat II Putri
Hijau Kesdam I BB Medan. 2.
Kepala Rumah Sakit perlu konsisten dan komprehensif dalam implementasi pemenuhan standar K3 mulai dari penyusunan
program K3 hingga memahami langkah-langkah dan strategi pelaksanaan K3 dalam rangka terciptanya rumah sakit yang
nyaman, sehat, dan aman yang pada akhirnya bermuara pada pemenuhan akreditasi Rumah Sakit sehingga implementasi
pemenuhan standar K3 RS dapat dipertahankan kontinuitasnya,
3. Pihak eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinan, eselon
pelayanan dan eselon pelaksana Rumah Sakit lebih meningkatkan sosialisasi mengenai fungsi K3 di rumah sakit kepada siapa saja
yang berada di rumah sakit termasuk dokter, perawat, pasien serta tenaga medis maupun non medis lainnya. Hal ini diperlukan agar
Universitas Sumatera Utara
dapat meminimalkan tindakan berisiko bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
4. Pihak eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinan, eselon
pelayanan dan eselon pelaksana Rumah Sakit mengoptimalkan fungsi K3RS yang ada yaitu dengan cara melakukan pelatihan
terkait Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit sehingga pekerja yang kerjanya terkait dengan K3RS akan lebih berkompeten dalam
pekerjaannya.
5. Pihak eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinan, eselon
pelayanan dan eselon pelaksana Rumah Sakit harus
mempersiapkan diri dengan melaksanakan standar prosedur operasional SPO K3 RS sesuai dengan peraturan perundangan
dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku.
6. Pihak eselon pimpinan, eselon pembantu pimpinan, eselon
pelayanan dan eselon pelaksana Rumah Sakit melakukan identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor
risiko yang ada dibagian masing-masing dan melakukan evaluasi untuk menilai kinerja masing-masing dan selanjutnya memberikan
laporan hasil evaluasi secara berkala kepada Kepala Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I BB Medan.
7. Kepala Rumah Sakit Tingkat II Putri Hijau Kesdam I BB Medan
menindaklanjuti hasil evaluasi yang diterima dari pihak eselon
Universitas Sumatera Utara
pimpinan, eselon pembantu pimpinan, eselon pelayanan dan eselon pelaksana Rumah Sakit tentang penyelenggaraan K3 dan
memberikan rekomendasi kepada Kepala Kesehatan Komando Daerah Militer KAKESDAM untuk dilakukan tindakan
perbaikan yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang. a.
Jangka pendek : tingkat pencapaian maksimal 1 tahun, fokus kepada yang bersifat administrasi dan tidak membutuhkan
biaya besar, yaitu pemenuhan dokumen K3 rumah sakit, melaksanakan kegiatan surveilens kegiatan kerja, penyediaan
alat pemadam api kebakaran, melakukan identifikasi B3, melaksanakan rekruitmen SDM K3 yang memenuhi kualifikasi
dan kompetensinya dan menyusun program pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM K3 rumah sakit.
b. Jangka panjang : tingkat pencapaian maksimal 5 tahun,
melakukan renovasi bangunan sesuai dengan standar pemenuhan K3 rumah sakit, adapun standar yang dimaksud
yaitu :
-
Standar teknis sarana, seperti : lantai, dinding, pintu, jendela, plafon, ventilasi dan atap rumah sakit
-
Standar teknis prasarana, seperti : pencegahan dan penanggulangan kebakaran, CCTV, prasarana gas medis,
Universitas Sumatera Utara
dan bangunan yang menggunakan bahan beracun berbahaya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alli, B.O., 2009, Fundamental Principles of Occupational Health and Safety, Second Edition, Geneva: International Labour Office.
Australian Government, 2005, The Principles of Effective OHS Risk Management, Commonwealth of Australia, Canberra.
Charney, W., 2010, Handbook of Modern Hospital Safety, Second Edition, CRC Press; Second Edition, Boca Raton, New York.
Departemen Kesehatan RI, 2009, Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit K3RS, Jakarta.
Directorate General for Employment, Social Affairs and Inclusion of European Commission, 2011, Occupational Health and Safety Risks in The
Healthcare Sector, Guide to Prevention and Good Practice, Publications Office of the European Union, Luxembourg.
Doyle, J., 2013, Occupational Health and Safety Risk in Public Hospitals, Victorian Government Printer, Melbourne.
EHSC-RSC Health, Safety, and Environment Committee-Royal Society of Chemistry, 2009, Note on: Occupational Health and Safety Management
System. London http:www.rsc.org
diakses tanggal 5 Februari 2014. Health and Safety Authority HSA, 2006, Auditing a Safety and Health
Management System, A Safety and Health Audit Tool for the Healthcare Sector, Republic of Ireland.
Imron, M. dan A. Munif, 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Buku Ajar untuk Mahasiwa Cetakan Pertama, Jakarta: CV Sagung Seto.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1087 Tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432 Tahun 2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 di Rumah Sakit.
Laporan Tahunan Rumah Sakit Tingkat II Kesdam I BB, 2012, Medan. OSHA, 2003, OSHA: Employee Workplace Rights, US: Department of Labor.
Universitas Sumatera Utara
OSHA Occupational Safety and Health Administration, 2008, Hospitals and Community Emergency Response, What You Need to Know, Department of
Labor USA. Pomfret, B., 2004, Occupational Health and Safety Management System Auditing
http:www.spi5star.com diakses tanggal 5 Februari 2014.
Public Services Health and Safety Association PSHSA, 2010, Health and Safety
Management Systems, Fast Fact, Toronto. Ramli, S., 2006, “New Paradigm” untuk Meningkatkan Kinerja K3, Makalah
Konvensi Nasional K3 Ke-VI, Diselenggarakan oleh Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Jakarta.
Sadleir, B., Environmental and Occupational Health Issues in Hospitals bsadleirorion-online.com.au.
Sugiyono, 2004, Statistik untuk Penelitian, Cetakan Keenam, Bandung: CV Alfabeta. Tweedy, J.T., 2005, Healthcare Hazard Control and Safety Management, Second
Edition, New York: CRC Press Taylor and Francis Group. Undang Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Victorian Government Department of Human Services, 2003, Occupational Health
and Safety Management, Published by Metropolitan Health and Aged Care Services Division and Rural and Regional Health and Aged Care Services
Division, Melbourne.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN DAFTAR PERIKSA CHECK LIST DAN
DATA IMPLEMENTASI PEMENUHAN STANDAR K3 RS DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I BB MEDAN
1. Standar Pelayanan K3 RS
1.1. Standar pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit
No. Uraian
Pemenuhan Ya
Tidak 1.
Dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja bagi SDM Rumah Sakit:
a. Pemeriksaan fisik lengkap;
b. Kesegaran jasmani;
c. Pemeriksaan penunjang dasar foto thorax, laboratorium
rutin, EKG; d.
Pemeriksaan lain yang dianggap perlu; e.
Jika 3 bulan sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter pemeriksaan berkala, tidak ada
keragu-raguan maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja.
√ √
√ √
√
Bila tidak dipenuhi, apa kendalanya: 2.
Dilakukan pemeriksaan berkala bagi SDM Rumah Sakit: a.
Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru
bilamana mungkin dan laboratorium rutin, serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap perlu;
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah Sakit
sekurang-kurangnya 1 tahun. √
√ Bila tidak dipenuhi, apa kendalanya:
Universitas Sumatera Utara