terbesar, yaitu lebih dari 1 miliar US per tahun. Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan dengan bahaya-bahaya di RS belum tergambar dengan jelas, namun
diyakini bahwa banyak keluhan-keluhan dari para petugas di RS, sehubungan dengan bahaya-bahaya yang ada di RS Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432 Tahun
2007.
2.6. Bahaya-bahaya Potensial Di Rumah Sakit
Tweedy 2005 menkategorikan bahaya pada pelayanan kesehatan sebagaimana tertera pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.Kategori Bahaya Pada Pelayanan Kesehatan Kategori
Bahaya Pengertiannya
Contoh Bahaya
Biologi Agen biologiinfeksi seperti
bakteri virus, jamur, parasit yang dapat menular melalui kontak
pasien yang terinfeksi atau sekresicairan tubuh yang
terkontaminasi HIV,
Vancomycin-resistant enterococcus
VRE, Merhicillin-resistant
Staphylococcus Aureus
MRSA, Virus Hepatitis B, Virus Hepatitis C,
Tuberculosis.
Kimia Bermacam bentuk bahan kimia
yang berpotensi sebagai toksik atau mengiritasi sistem tubuh
meliputi obat, pelarut, gas Ethylene oxide, formaldehyde,
glutaraldehyde, limbah gas anestesi, bahaya obat-obatan
seperti cytotoxic, pentamidine dan rivavirin.
Psikologis Faktor dan situasi yang ditemui
atau berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja
yang membuat atau berpotensi menimbulkan stres, tekanan
emosional, atau masalah hubungan interpersonal
Stres, kekerasan di tempat kerja, kerja bergilir, jumlah
tenaga kerja tidak memadai, beban kerja berat
Fisik Penyebab di lingkungan kerja
yang dapat mengakibatkan Radiasi, laser, bising, listrik,
suhu ekstrim
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Lanjutan Kategori
Bahaya Pengertiannya
Contoh Bahaya
kerusakan jaringan Lingkungan,
mekanik biomekanik
Faktor yang terjadi di lingkungan kerja yang dapat berpotensi atau
menyebabkan kecelakaan, cedera, keseleo, atau ketidaknyamanan
Bahaya tersandung, peralatan tidak amantidak memiliki
pengaman, kualitas udara
yang buruk, lantai licin, ruang tertutup, area kerja
berantakan atau terhambat dan berlorong, pengerahan
tenaga yang kuat, postur tubuh janggal, lingkungan
kerja bertekanan, getaran, suhu ekstrim, gerakan atau
kegiatan berulang-ulang atau terus menerus, mengangkat
dan membawa pasien
Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko yang merupakan tolok ukur kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit dapat dikelompokkan seperti dalam tabel 2.2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1087 Tahun 2010.
Tabel 2.2.Bahaya-bahaya Potensial di Rumah Sakit Kategori Bahaya
Contoh Bahaya
Bahaya Fisik Radiasi pengion, radiasi non-pengion, suhu panas, suhu
dingin, bising, getaran, pencahayaan Bahaya Kimia
Ethylene oxide, formaldehyde, glutardehyde, ether, halothane, etrane mercury, chlorine
Bahaya Biologi Virus Hepatitis B, Hepatitis C, Influenza, HIV, bakteri S.
Saphrophyticus, Bacillus sp., Porionibacterium sp., H. Influenzae, S. Pneumoniae, N. Meningitidis, B.
Streptococcus, Pseudomonas, jamur Candida dan parasit
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Lanjutan Kategori Bahaya
Contoh Bahaya
S. Scabiei Bahaya Ergonomi
Cara kerja yang salah, diantaranya posisi kerja statis, angkat angkut pasien, membungkuk, menarik, mendorong
Bahaya Psikososial Kerja bergilir, stres beban kerja, hubungan kerja, post
traumatic Bahaya Mekanik
Terjepit, terpotong, terpukul, tergulung, tersayat, tertusuk benda tajam
Bahaya Listrik Sengatan listrik, hubungan arus pendek, kebakaran, petir,
listrik statis Kecelakaan
Kecelakaan benda tajam Limbah RS
Limbah medis jarum suntik, vial obat, nanah, darah, limbah non medis, limbah cairan tubuh manusia droplet,
liur, sputum
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432 Tahun 2007 menetapkan bahaya
potensial berdasarkan lokasi dan pekerjaan di Rumah Sakit sebagaimana tertera pada tabel 2.3.
Tabel 2.3. Bahaya Potensial Berdasarkan Lokasi dan Pekerja di Rumah Sakit
Bahaya Potensial
Lokasi Pekerja yang Paling
Berisiko
Fisik: Bising
IPS-RS, laundry, dapur, CSSD, gedung gensetboiler, IPAL
Karyawan yang bekerja di lokasi tersebut
Getaran Ruang mesin-mesin dan perlatan
yang menghasilkan getaran ruang gigi, dan lain-lain
Perawat, cleaning service, dan lain-lain
Debu Genset, bengkel kerja,
laboratorium gigi, gudang rekam medis, incinerator
Petugas sanitasi, teknisi gigi, petugas IPS dan rekam
medis
Panas CSSD, dapur, laundry,
incinerator, boiler Pekerja dapur, pekerja
laundry, petugas sanitasi dan IP-RS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Lanjutan Bahaya
Potensial Lokasi
Pekerja yang Paling Berisiko
Radiasi X-Ray, OK yang menggunakan
c-arm, ruang fisioterapi, unit gigi
Ahli radiologi, radioterapist dan radiografer, ahli
fisioterapi dan petugas rontgen gigi
Kimia: Desinfektan
Semua area Petugas kebersihan, perawat
Cytotoxics Farmasi, tempat pembuangan
limbah, bangsal Pekerja farmasi, perawat,
petugas pengumpul sampah Ethylene oxide
Kamar operasi Dokter, perawat
Formaldehyde Laboratorium, kamar mayat,
gudang farmasi Petugas kamar mayat, petugas
laboratorium dan farmasi
Methyl : Methacrylate,
Hg amalgam Ruang pemeriksaan gigi
Petugasdokter gigi, dokter bedah, perawat
Solvents Laboratorium, bengkel kerja,
semua area di Rumah Sakit Teknisi, petugas laborato-rium,
petugas pembersih Gas-gas
anaestesi Ruang operasi gigi, OK,
ruang pemulihan RR Dokter gigi, perawat, dokter
bedah, dokterperawat anaestesi
Biologi AIDS, Hepatitis
B dan Non A Non B
IGD, kamar operasi, ruang pemeriksaan gigi, laborato-
rium, laundry Dokter, dokter gigi, perawat,
petugas laborato-rium, petugas sanitasi dan laundry
Cytomegalovirus Ruang kebidanan, ruang anak
Perawat, dokter yang bekerja di bagian Ibu dan anak
Rubella Ruang ibu dan anak
Dokter dan perawat Tuberculosis
Bangsal, laboratorium, ruang isolasi
Perawat, petugas laborato- rium, fisioterapis
Ergonomi Pekerjaan yang
dilakukan secara manual
Area pasien dan tempat penyimpanan barang
gudang Petugas yang menangani
pasien dan barang
Postur yang salah
dalam melakukan
pekerjaan Semua area
Semua karyawan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Lanjutan Bahaya
Potensial Lokasi
Pekerja yang Paling Berisiko
Pekerjaan yang berulang
Semua area Dokter gigi, petugas
pembersih, fisioterapis, sopir, operator komputer, yang
berhubungan dengan pekerjaan juru tulis
Psikososial Sering kontak
dengan pasien, kerja bergilir,
kerja berlebih, ancaman secara
fisik Semua area
Semua karyawan
2.7. Program K3 Rumah Sakit