Nanokristal Selulosa KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Gambar 2.6 Struktur Kimia Lignin Tahap isolasi α-Selulosa dapat dilakukan melalui beberapa metode diantaranya metode kraft proses sulfat. Merupakan proses pemasakan dengan proses metode basa. Larutan yang digunakan adalah natrium hidroksida, natrium sulfit, dan natrium karbonat. Hasil pulp yang digunakan relatif baik daya tariknya Austin, 1988.

2.3 Nanokristal Selulosa

Nanokristal selulosa adalah suatu material yang dapat diperbarui dalam banyak aplikasi berbeda, seperti dalam bidang kimia, makanan, farmasi, dan lain-lain.Modifikasi nanokristal selulosa, berbagai fungsi nanomaterial dikaitkan dengan fisika, kimia, biologi. Nanopartikel distabilkan dalam suspensi aqua melalui proses hidrolisis dengan asam. Suspensi nanokristal selulosa dapat dibentul menjadi suatu fase kristallin liquid.Modifikasi kimia sederhana dalam permukaan nanokristal selulosa dapat mengalami dispersabilitas dalam pelarut yang berbeda. Nanokristal selulosa diperoleh dari proses hidrolisis menggunakan asam dari alfa selulosa, diklasifikasikan dalam pembahasan baru nanomaterial. Proses isolasi nanokristal selulosa memiliki banyak peninjauan, seperti dimensi skala nano, tinggi kekuatan spesifik dan modulus, dan tinggi daerah permukaan Habibi, et al, 2010. Nanokristal selulosa dapat dihasilkan dari sumber yang bervariasi, seperti kayu, kapas, serat, ataupun bakteri.Mikrokristal selulosa, rami, dan lain-lain.Dimensi geometri panjang, L dan diameter, d Miller, 2003. Mikro selulosa di temukan di dalam dinding sel tumbuhan dengan ukuran dia meter 2 – 20 mikro meter dan 100 – 40000 nano meter panjangnya bergantung pada masing – masing sumber selulosa yang dihasilkan Benziman, 1980. Mikro serat maupun nano serat merupakan bagian dari selulosa dengan diameter 5 – 50 nano meter dan panjang beberapa mili meter yang di konformasikan oleh daerah Universitas Sumatera Utara nano Kristal, sedangkan ukuran nanokristal antara 0,1-100 nm. Kondisi hidrolisis asam dikendalikan dengan pemisahan beberapa bagian Kristal dengan modulus keelastisan 150 GPa, dimana lebih tinggi dari S- glass 85 GPa dan serat Aramid 65 GPa Samir, 2004. Suspensi koloid dari selulosa dapat diperoleh dengan mengontrol degradasi asam sulfat dari serat selulosa.Tansmisi elektroskopi elektron menggambarkan suspensi kering yang ditunjukkan dalam bentuk agregat dari partikel yang berbentuk jarum, yang di analisis dengan difraksi elektron. Degradasi serat selulosa dengan bantuan asam yang didapatkan dari pulp kayu berkualitas tinggi, dilanjutkan dengan proses sonifikasi. Nanokristal selulosa memiliki berbagai macam kegunaan, misalnya dalam industri farmasi berperan sebagai pengikat tablet, pada aplikasi makanan sebagai tektstur dan pengganti lemak serta sebagai aditif paper dan komposit setelah kondisi hidrolisis asam dioptimumkan Marchessault et al, 1983. Nanokristal selulosa memiliki potensi yang penting dari kelas nanomaterial yang dapat diperbaharui dan dapat memiliki berbagai manfaat di dalam bidang tertentu.Aplikasi utama nanokristal selulosa adalah sebagai penguat matriks polimer pada bahan nanokomposit.Oleh karena itu, maka sejumlah nanokomposit dikembangkan dengan memadukan nanokristal selulosa kedalam berbagai rentang matriks polimerik.Sifat-sifat dari nanokomposit selulosa ini bergantung pada tipe dan karakterisasi nanokristal selulosa serta matriks polimer yang keduanya alami dan merupakan polimer sintesis.Fungsionalitas dari nanokristal selulosa adalah memperbaiki dispersabilitasnya dalam pelarut organik dan juga dapat dikembangkan aplikasi potensialnya dalam berbagai sektor Favier et al, 1995.

2.4 Ultrasonifikasi