ganda yang dihasilkan, yaitu pengacauan dinding sel sehingga membebaskan kandungan senyawa yang ada didalamnya dan pemanasan lokal pada cairan dan meningkatkan difusi
ekstrak. Energi kinetik dilewatkan ke seluruh bagian cairan, diikuti dengan munculnya gelembung kavitasi pada dinding atau permukaan sehingga meningkatkan transfer massa
antara permukaan padat-cair Keil, 2007. Beberapa keunggulan pada penggunaan teknologi ultrasonik dalam aplikasinya
untuk berbagai macam pati dan polisakarida adalah : 1 proses ultrasonik tidak membutuhkan penambahan kimia dan bahan tambahan lain, 2 prosesnya cepat dan
mudah, yang berarti prosesnya tidak memerlukan biaya yang tingg, 3 prosesnya tidak mengakibatkan perubahan yang signifikan pada struktur kimia, partikel, dan senyawa -
senyawa bahan yang digunakan. Hal-hal yang mempengaruhi kemampuan ultrasonik untuk menimbulkan efek kavitasi yang diaplikasikan pada produk pangan antara lain,
karakteristik ultrasonik seperti frekuensi, intensitas, amplitudo, daya karakteristik produk seperti viskositas, tegangan permukaan dan kondisi sekitar seperti suhu dan tekanan
Williams, 1983.
2.5 Membran Dialisis
Gambar 2.7 Membran Dialisis Membran dialisis adalah jenis membran semi-permeabel yang terbuat dari selulosa
diregenerasi atau plastik. Membran dialisis dapat dilihat pada Gambar 2.6 Dapat digunakan untuk difusi dengan zat terlarut atau osmosis jika digunakan dengan air.
Peristiwa osmosis adalah ketika air melewati lapisan semi-permeabel untuk mencapai kesetimbangan.Difusi, di sisi lain, memungkinkan pergerakan molekul dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Ini hanya akan memungkinkan molekul untuk melewati membran semmi-permeabel jika molekul yang cukup kecil masuk melalui pori-pori
Universitas Sumatera Utara
membran. Membran dialisis digunakan dalam keadaan untuk memastikan aliran air disaring dari molekul, mencegah aliran molekul zat terlarut lebih besar.Molekul lecil dapat
dilewatkan melalui larutan yang dipompa kedalam air.Larutan yang mengandung beberapa jenis molekul, biasanya glukosa dan pati, ditempatkan kedalam kantong dialisis semi-
permeabel, seperti membran selulosa dengan pori-pori, ditutup dengan simpul.Kantong dialisis disegel dan ditempatkan dalam wadah larutan atau aquadest. Molekul cukup kecil
untuk melewati membran air, garam, monosakarida, dan molekul kecil lainnya cenderung bergerak kedalam atau keluar dari kantong dialisis ke arah konsentrasi yang
rendah, sehingga terjadilah difusi. Molekul yang lebih besar seperti protein, atau polisakarida yang memiliki dimensi jauh lebih besar dari pada diameter pori
dipertahankan dalam kantong dialisis Sarah M. Andrew, 2000.
2.4 Scanning Electron Microscopy SEM
Prinsip yang mendasari SEM adalah elektron. Dalam SEM, digunakan sinyal elektron BSEs Backscettered Electrons dan Ses Secondary Electrons. Perbedaaan
spesimen dan topografi permukaan dipengaruhi terus-menerus, pengangkutan, dan tempat keluarnya sinyal elektron. Gambar dibentuk sebagai hasil SEM dan variasi-variasi
intensitas sinyal elektron dikumpulkan berupa elektron beam dengan daerah scan Stokes,
2008.
Scanning Electron Microscopy SEM merupakan alat yang dapat membentuk bayangan permukaan.Struktur permukaan suatu benda dapat dipelajari dengan mikroskop
electron pancaran karena jauh lebih mudah untuk mempelajari struktur permukaannya secara langsung.Pada dasarnya, SEM menggunakan sinyal yang dihasilkan electron untuk
dipantulkan atau berkas sinar electron sekunder.SEM menggunakan prinsip scanning dengan prinsip utamanya adalah berkas electron diarahkan pada titik
– titik permukaan specimen. Gerakan electron diarahkan dari satu titik ke titik lain pada permukaan
specimen. Jika seberkas sinar electron ditembakkan pada permukaan specimen maka sebagian electron itu akan di pantulkan kembali dan sebagian lagi akan di teruskan. Jika
permukaan specimen tidak rata, banyak lekukan, lipatan atau lubang – lubang maka tiap
bagian permukaan itu akan memantulkan elektron dengan jumlah dan arah yang berbeda dan jika ditangkap detector akan diteruskan ke system layer dan akan diperoleh gambaran
yang jelas dari permukaan spesimen dalam bentuk tiga dimensi Nur, 1997.
Universitas Sumatera Utara
Resolusi untuk TEM berkisar 0,1 nm, sedangkan untuk SEM resolusi maksimum paling baik 1 nm. Ditinjau dari aspek teknologi, satu perbedaan utama antara SEM dan
TEM adalah ketebalan spesimen yang digunakan.Ketebalan spesimen harus berukuran kecil antara 10-100 nm.Dimana spesimen SEM dapat menggunakan ketebalan dalam
satuan cm, yang dianalisa dengan SEM dan dikomparasikan dengan TEM, dalam hal ini, ultimasi resolusin kapabilitas TEM tidak merupakan suatu syarat kebutuhan Stokes,
2008.
2.5 Thermogravimetry Analysis TGA