Ultrasonifikasi KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

nano Kristal, sedangkan ukuran nanokristal antara 0,1-100 nm. Kondisi hidrolisis asam dikendalikan dengan pemisahan beberapa bagian Kristal dengan modulus keelastisan 150 GPa, dimana lebih tinggi dari S- glass 85 GPa dan serat Aramid 65 GPa Samir, 2004. Suspensi koloid dari selulosa dapat diperoleh dengan mengontrol degradasi asam sulfat dari serat selulosa.Tansmisi elektroskopi elektron menggambarkan suspensi kering yang ditunjukkan dalam bentuk agregat dari partikel yang berbentuk jarum, yang di analisis dengan difraksi elektron. Degradasi serat selulosa dengan bantuan asam yang didapatkan dari pulp kayu berkualitas tinggi, dilanjutkan dengan proses sonifikasi. Nanokristal selulosa memiliki berbagai macam kegunaan, misalnya dalam industri farmasi berperan sebagai pengikat tablet, pada aplikasi makanan sebagai tektstur dan pengganti lemak serta sebagai aditif paper dan komposit setelah kondisi hidrolisis asam dioptimumkan Marchessault et al, 1983. Nanokristal selulosa memiliki potensi yang penting dari kelas nanomaterial yang dapat diperbaharui dan dapat memiliki berbagai manfaat di dalam bidang tertentu.Aplikasi utama nanokristal selulosa adalah sebagai penguat matriks polimer pada bahan nanokomposit.Oleh karena itu, maka sejumlah nanokomposit dikembangkan dengan memadukan nanokristal selulosa kedalam berbagai rentang matriks polimerik.Sifat-sifat dari nanokomposit selulosa ini bergantung pada tipe dan karakterisasi nanokristal selulosa serta matriks polimer yang keduanya alami dan merupakan polimer sintesis.Fungsionalitas dari nanokristal selulosa adalah memperbaiki dispersabilitasnya dalam pelarut organik dan juga dapat dikembangkan aplikasi potensialnya dalam berbagai sektor Favier et al, 1995.

2.4 Ultrasonifikasi

Banyak inovasi teknologi yang telah dilakukan di dunia pangan, salah satunya pada proses ekstraksi. Inovasi teknologi dibutuhkan dalam proses ekstraksi yang bertujuan untuk memperoleh hasil yang tinggi dalam waktu relatif singkat. Untuk tujuan tersebut, metode yang dapat dijadikan pilihan adalah metode ultrasonik.Dalam bidang pangan metode ultrasonik belum begitu populer, tetapi telah banyak dikembangkan di bidang biologi dan kedokteran. Cara kerja metode ultrasonik dalam mengekstraksi adalah dengan menggunakan gelombang ultrasonik yang terbentuk dari pembangkit ultrasound secara lokal dari kavitasi mikro pada sekeliling bahan yang akan diekstraksi sehingga terjadi pemanasan pada bahan tersebut, sehingga melepaskan senyawa ekstrak. Terdapat efek Universitas Sumatera Utara ganda yang dihasilkan, yaitu pengacauan dinding sel sehingga membebaskan kandungan senyawa yang ada didalamnya dan pemanasan lokal pada cairan dan meningkatkan difusi ekstrak. Energi kinetik dilewatkan ke seluruh bagian cairan, diikuti dengan munculnya gelembung kavitasi pada dinding atau permukaan sehingga meningkatkan transfer massa antara permukaan padat-cair Keil, 2007. Beberapa keunggulan pada penggunaan teknologi ultrasonik dalam aplikasinya untuk berbagai macam pati dan polisakarida adalah : 1 proses ultrasonik tidak membutuhkan penambahan kimia dan bahan tambahan lain, 2 prosesnya cepat dan mudah, yang berarti prosesnya tidak memerlukan biaya yang tingg, 3 prosesnya tidak mengakibatkan perubahan yang signifikan pada struktur kimia, partikel, dan senyawa - senyawa bahan yang digunakan. Hal-hal yang mempengaruhi kemampuan ultrasonik untuk menimbulkan efek kavitasi yang diaplikasikan pada produk pangan antara lain, karakteristik ultrasonik seperti frekuensi, intensitas, amplitudo, daya karakteristik produk seperti viskositas, tegangan permukaan dan kondisi sekitar seperti suhu dan tekanan Williams, 1983.

2.5 Membran Dialisis