Hasil Analisis Ekstrak Steroidtriterpen secara Kromatografi Lapis Tipis Hasil Isolasi Senyawa SteroidTriterpenoid Secara Kromatografi Lapis Tipis Preparatif Hasil Uji Kemurnian Kromatografi Lapis Tipis Satu Arah Hasil Uji Kemurnian Kromatografi Lapis

37 cahaya sambil sering-sering diaduk, diserkai, diperas, ampas dicuci dengan n- heksan hingga diperoleh 100 bagian penyari, dipindahkan kedalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindungi cahaya selama 2 hari. Dienaptuangkan atau disaring, kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50 o C sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak yang diperoleh sebanyak 8 gram. Penggunaan pelarut n-heksana untuk menarik senyawa kimia non polar, seperti triterpenoid dan steroid bebas.

4.5 Hasil Analisis Ekstrak Steroidtriterpen secara Kromatografi Lapis Tipis

Hasil analisis KLT menggunakan fase diam silika gel GF 254 dengan penampak bercak Liebermann-Burchard diperoleh fase gerak terbaik n-heksan-etil asetat dengan perbandingan 70:30 karena menghasilkan pemisahan noda yang paling baik.

4.6 Hasil Isolasi Senyawa SteroidTriterpenoid Secara Kromatografi Lapis Tipis Preparatif

Hasil kromatografi lapis tipis preparatif dari ekstrak sponge terdapat 3 pita berwarna merah keunguan, masing-masing dikerok dan direndam selama satu malam dalam metanol kemudian disaring lalu diuap dan diperoleh 3 isolat selanjutnya masing-masing isolat direndam dengan metanol dingin sehingga diperoleh kristal amorf yang berwarna putih yang berupa isolat murni.

4.7 Hasil Uji Kemurnian Kromatografi Lapis Tipis Satu Arah

Terhadap isolat hasil isolasi KLT satu arah menggunakan fase diam silika gel GF 254 menggunakan fase gerak n-heksana-etil asetat 70:30 diperoleh nilai 38 Rf 0,43 dengan penampak bercak Liebermann-Burchard. Hasil elusi menunjukkan satu noda pada fase gerak yang digunakan diduga bahwa isolat yang diperoleh telah murni.

4.8 Hasil Uji Kemurnian Kromatografi Lapis Tipis Dua Arah

KLT dua arah dilakukan untuk memastikan kemurnian steroidtriterpenoid menggunakan fase gerak 1 n-heksana-etil asetat 70:30 dengan nilai Rf 0,85 dan fase gerak ke 2 toluen-etil asetat 80:20 dengan nilai Rf 0,80.

4.9 Hasil Karakterisasi Isolat dengan Spektofometri Ultraviolet UV

Hasil isolasi menunjukkan absorbsi pada panjang gelombang 203 nm yang menunjukan adanya gugus kromofor. Berikut ini adalah gambar spektrum ultraviolet dari senyawa isolat. Gambar spektrofotometri UV dari isolat dapat dilihat pada Gambar 4.1.

4.10 Hasil Karakterisasi Isolat dengan Spektrofotometri Infrared IR