BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Peneliti menggunakan desain deskriptif katagorik
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakokinetik dan Farmasetika Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri pada Bulan
Februari dan Bulan Agustus tahun 2011. Pengambilan sampel dilakukan di Pasar Pramuka pada bulan Februari 2011.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau penelitian ini adalah tablet deksametason yang dijual di seluruh toko obat di Pasar Pramuka
3.3.2. Populasi Target
Populasi target penelitian ini adalah tablet deksametason yang tersedia di toko obat di Pasar Pramuka
3.3.3. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah obat- obat deksametason 0,5 mg yang dijual oleh toko-toko obat di Pasar Pramuka. Sampel deksametason dari merk
generik dan paten diambil dari toko-toko obat di Pasar Pramuka. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Februari 2011. Cara pengambilan sampel yang
dilakukan oleh peneliti adalah simple random sampling. Peneliti memilih secara acak toko-toko obat tersebut, dan menganggap semua subjek penelitian adalah
homogen. Pengambilan sampel dilakukan tanpa memberikan inform consent. Hal ini dimaksudkan untuk validitas data yang diambil.
3.3.4. Jumlah Sampel
jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan rumus deskriptif katagorik , yaitu :
30
N = Zα² x P x Q d²
Ket : N adalah jumlah sampel
Zα adalah deviat baku alfa, α 5 Zα = 1,96 P adalah merupakan proporsi dari kategori variabel yang diteliti, 25. Diambil
dari persentasi obat palsu di Indonesia menurut laporan USTR pada 2008 lalu.
1
adalah 1-P 75 D adalah presisi, merupakan kesalahan penilitian yang masih bisa diterima untuk
memprediksi proporsi yang akan diperoleh. presisi yang bergantung pada keputusan peneliti. peneliti menetapkan untuk mengambil nilai 10 .
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah: N = Zα² x P x Q
d² = 1,96² x 0,25 x 0,75
0.1² =
73 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel sebanyak 73
sampel.
3. 3. 5. Kriteria Sampel 3.3. 5. 1. Kriteria Inklusi
Tablet deksametason 0,5 mg yang dijual di toko-toko obat di Pasar Pramuka
3.3. 5. 2. Kriteria Ekslusi
Tablet deksametason 0,5 mg yang tidak tersedia di toko obat di pasar Pramuka
Tablet deksametason dengan campuran desklofeniramin maleat Tablet deksametason 0,5 mg yang sudah kadaluarsa.
3.4. Cara Kerja Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membeli tablet deksametason 0,5 mg di Pasar Pramuka. Pengambilan sampel dilakukan tanpa memberikan inform
consent. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya bias. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling.
3.4.1. Alur Penelitian
Persiapan mesin Spektrofotometri UV-Vis
Pembuatan simpulan
Bagan 3.1 Alur Penelitian Pengambilan sampel deksametason di Pasar Pramuka
Pembacaan panjang gelombang serapan maksimum standar dan sampel
Analisis Data Sentrifugasi larutan obat
mendapatkan serum Pembuatan larutan
Penggerusan sampel
Input data ke SPSS 16.0 Deksametason standar
Sampel obat deksametason
3.4.2. Cara Kerja 3.4.2.1. Persiapan Penelitian
Alat
Alat-alat yang digunakan adalah satu unit alat Spektrofotometer UV- Visible Hitachi U2910, seperangkat komputer Hp, Windows Xp, tabung
reaksi, pipet Nichipet Ex, stamper, alu, gelas beker, rak tabung reaksi, vortex SRS710HA Advantec, dan mesin sentrifuge Hettich EBA 21.
Bahan
Bahan uji yang digunakan adalah deksametason standart, 73 sampel obat deksametason yang di dapat dari Pasar Pramuka, metanol, dan aquades.
3.4.2.2. Pembuatan larutan Deksametason Standar
Pembuatan larutan deksametason standar ini menggunakan metode sesuai yang telah ditetapkan Farmakope
15
dan penelitian sebelumnya yang dilakukan Friedrich,
31
dengan sedikit modifikasi. Timbang sejumlah deksametason standar, larutkan dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 0,1
mg per ml. Lakukan homogenisasi dengan vortex. Tambahkan aquades ke dalam
tabung. Dengan perbandingan metanol dan aquades 1:2 Kemudian lakukan homogenisasi dengan vortex kembali. Pemberian aquades ini dimaksudkan
untuk mencegah penguapan larutan. Langkah selanjutnya, lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 3 menit. Sentrifugasi dimaksudkan agar
partikel yang tidak larut bisa mengendap dan tidak menjadi pengganggu pada saat pembacaan panjang gelombang serapan maksimum pada spektrofotometer
UV-Vis.
3.4.2.3. Pembuatan Larutan Deksametason Sampel
Pembuatan larutan deksametason sampel ini menggunakan metode sesuai yang telah ditetapkan Farmakope
15
dan penelitian sebelumnya yang dilakukan Friedrich,
31
dengan sedikit modifikasi. Setiap satu tablet deksametason 0,5 mg digerus dengan stamper sampai halus. Dimasukkan ke
dalam tabung reaksi dilarutkan dengan metanol. Kemudian homogenisasi dengan vortex. Tambahkan aquades dalam tabung. Dengan perbandingan
metanol dan aquades 1:2 Pemberian aquades ini dimaksudkan untuk mencegah penguapan larutan Kemudian kembali kocok menggunakan vortex. Setelah itu,
lakukan sentrifugasi selama 3 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Sentrifugasi dimaksudkan agar partikel yang tidak larut bisa mengendap dan tidak menjadi
pengganggu pada saat pembacaan panjang gelombang serapan maksimum pada spektrofotometer Uv-Vis.
3.4.2.4. Penyiapan Alat Spektrofotometri UV-Visible
Penggunaan spektrofotometer UV-Vis ini berdasarkan metode yang telah ditetapkan oleh Clarke.
26
Secara singkat penggunan spektrofotometri UV-Vis
sebagai berikut: Nyalakan mesin spektrofotometer UV-Vis yang telah terhubung
dengan komputer. Spektrofotometer UV-Vis ini memerlukan waktu 30 menit setelah dinyalakan sebelum digunakan untuk mengukur panjang gelombang
larutan. Setelah 30 menit mesin menyala, lakukan pengaturan metode yang akan dipilih, dibuat kurva serapannya pada panjang gelombang 200-400 nm. Sebelum
melakukan pengukuran, dilakukan penetapan base line. Penetapan base line dilakukan menggunakan blanko.
3.4.2.5.Pembacaan Gelombang Serapan Maksimum Deksametason Standar
Siapkan salah satu tabung kuvet yang akan digunakan, isi kuvet dengan larutan deksametason standar sebanyak 3,5 mL dengan menggunakan pipet.
Masukkan kuvet tersebut ke dalam mesin spektrofotometer UV-Vis Kemudian lakukan pembacaan panjang gelombang serapan maksimum dengan rentang
200-400 nm.
3.4.2.6. Pembacaan Gelombang Serapan Maksimum Deksametason sampel
Siapkan salah satu tabung kuvet yang akan digunakan, isi kuvet dengan larutan deksametason standar sebanyak 3,5 mL dengan menggunakan pipet.
Masukkan ke dalam mesin spektrofotometer UV-Vis. Kemudian lakukan pembacaan panjang gelombang serapan maksimum dengan rentang 200-400
nm.
3.5. Managemen Data