BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Obat
Obat dapat didefinisikan sebagai semua senyawa kimia yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyakit, mengurangi rasa sakit, atau
menimbulkan suatu kondisi tertentu.
8
Menurut UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah bahan atau paduan bahan termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia.
9
Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari
tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi.
10
2.2 Obat Palsu
2.2.1. Definisi Obat Palsu
Definisi obat palsu berdasarkan Permenkes No.1010menkesPerXI2008 adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan
perundang-undangan atau produk obat dengan penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah mendaftarkan izin edar.
11
Obat palsu merupakan obat yang dengan sengaja dan curang diberi penandaan yang tidak benar berkenaan dengan identitas dan sumbernya.
Pemalsuan dapat dilakukan baik pada obat dengan merek dagang maupun obat generik.
4
Obat palsu dapat meliputi obat dengan kandungan bahan aktif yang tidak benar, obat tanpa kandungan zat aktif, obat dengan jumlah kandungan zat aktif
yang tidak sesuai, dan obat dengan pengemasan yang palsu.
4
2.2.2. Upaya Memberantas Peredaran Obat Palsu
2.2.2.1. Apotek Rakyat
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan untuk memberantas peredaran obat palsu dan illegal yaitu dengan pembentukan Apotek Rakyat di Pasar
Pramuka melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan N0.1842007. Apotek rakyat ini dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada
masyarakat.
12
Apotek rakyat adalah sarana kesehatan tempat dilaksanakannya pelayanan kefarmasian dimana dilakukan penyerahan obat dan pembekalan
kesehatan dan tidak melakukan peracikan obat.
12
Toko-toko obat di pasar pramuka yang telah menjadi apotek rakyat wajib mengantongi sertifikat atau izin dinas kesehatan kabupaten setempat, untuk
memperoleh izin tersebut tidak di pungut biaya. Pedagang eceran obat dapat merubah status menjadi apotek rakyat. Pedagang eceran disini dapat merupakan
satu atau gabungan dari paling banyak empat pedangang ecer. Dalam pelayanan kefarmasiannya apotek rakyat harus mengutamakan obat generik, dilarang
menyediakan Narkotika dan Psikotropika, meracik obat dan menyerahkan obat dalam jumlah besar.
12
Standar dan Persyaratan Apotek Rakyat antara lain:
12
Dari segi ketenagaan apotek rakyat harus memiliki seorang apoteker sebagai penanggung jawab dan dapat dibantu oleh asisten apoteker.
Sarana dan prasarana yang terdiri dari komoditi yaitu apotek rakyat dapat menyimpan dan menyerahkan obat-obatan yang tergolong obat keras, obat
bebas terbatas, obat bebas dan perbekalan rumah tangga, kemudian ketersediaan lemari obat, lingkungan yang mudah diakses oleh masyarakat dan memiliki
papan nama sebagai apotek rakyat yang berisi antara lain: nama apotek rakyat, nama apotek penanggung jawab serta ijin apotek rakyat.
Pengelolaan persediaan obat dan perbekalan kesehatan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku meliputi perencanaaan, pengadaan,
dan penyimpanan. Pelayanan terdiri atas pelayanan resep dan penyerahan obat yang dilakukan
apoteker.
Diharapkan dengan perubahan toko-toko obat di Pasar Pramuka menjadi apotek rakyat dapat memutus rantai perdangangan obat palsu dan agar setiap
obat yang beredar di Pasar Pramuka tersebut dapat terjamin kualitasnya.
2.2.2.2. S.T.O.P dengan C.I.N.T.A
International Pharmaceutical Manufacturers Group IPMG, suatu organisasi nirlaba yang beranggotakan 26 perusahaan farmasi multinasional
berbasis riset di Indonesia juga menyadari bahwa peredaran obat palsu masih banyak di masyarakat. Organisasi ini membuat slogan S.T.O.P yang merupakan
singkatan dari ”Supaya Terhindar Obat Palsu” dengan cara C.I.N.T.A, yang merupakan singkatan dari ”Cermati kemasan dan obatnya, ingat untuk merusak
kemasan lama, niat hidup lebih sehat, tempat membeli obat di apotek, dan ajak s
emua untuk saling mengingatkan”. Dengan mensosialisasikan slogan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap peredaran obat
palsu dan memberikan cara untuk menghindari obat palsu.
13
2.3. Kortikosteroid