44 Nilai
yang mendekati
satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. b  Uji  Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing- masing  variabel  independen  secara  individual  terhadap  variabel
dependen.  Untuk  mengetahui  ada  tidaknya  pengaruh  masing- masing variabel dependen digunakan tingkat signifikansi 5  α =
0,05.  Jika  probability  t  lebih  besar  dari  0,05  maka  tidak  ada pengaruh  dari  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen
koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t  lebih  kecil  dari  0,05  maka  terdapat  pengaruh  variabel  dependen
koefisien signifikan Ghozali, 2011:98. c  Uji Statistik F
Uji  statistik  F  pada  dasarnya  menunjukkan  apakah  semua variabel  independen  atau  bebas  yang  dimasukkan  dalam  model
mempunyai  pengaruh  secara  bersama-sama  terhadap  variabel dependen.  Untuk  mengetahui  apakah  variabel  independen  secara
bersama-sama  mempengaruhi  variabel  dependen  maka  digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar
dari  0.05,  maka  model  regresi  tidak  dapat  digunakan  untuk memprediksi  variabel  dependen  dengan  kata  lain  variabel
45 independen  secara  bersama-sama  tidak  berpengaruh  terhadap
variabel  dependen Ghozali, 2011:98.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Perbedaan Laba Akuntansi dan Laba Fiskal X
1
Adanya  dua  jenis  laba  menyebabkan  terjadi  perbedaan  antara  laba akuntansi dengan laba fiskal.Perbedaan tersebut disebabkan oleh ketentuan
pengakuan dan pengukuran yang berbeda antara SAK dan peraturan pajak. Perbedaan  antara  laba  akuntansi  dan  laba  fiskal  ditandai  dengan
adanya  koreksi  fiskal  atas  laba  akuntansi.Beberapa  penghitungan  laba akuntansi mengalami koreksi fiskal untuk mendapatkan  penghasilan kena
pajak  karena  tidak  semua  ketentuan  dalam  Standar  Akuntansi  Keuangan digunakan
dalam perarturan
perpajakan.Beban pajak
tangguhan merupakan  salah  satu  proksi  untuk  mengukur  perbedaan  antara  laba
akuntansi dan laba fiskal. Selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal akan diproksikan  kepada  akun  kewajiban  pajak  tangguhan  yang  akan  menjadi
beban  pajak  tangguhan  pada  periode  mendatang.  Perbedaan  antara  laba akuntansi dengan laba fiskal menggunakan proksi beban pajak tangguhan
Wiryandari:2009, dengan formula sebagai berikut: DTE it =
Beban PajakTangguhan t Total Asset t - 1
46
2. Discretionary Accrual  X
2
Dalam  akuntansi  dikenal  istilah  basis  akrual  dan  basis  kas.  Istilah akrual  digunakan  untuk  menentukan  penghasilan  pada  saat  diperoleh  dan
untuk  mengakui  beban  yang  sepadan  dengan  revenue  pada  periode  yang sama, tanpa memperhatikan waktu penerimaan kas dari penghasilan  yang
bersangkutan.  Komponen  akrual  merupakan  pengakuan  kejadian  non  kas dalam  laporan laba rugi namun diharapkan akan diterima atau dibayarkan
biasanya dalam  kas dimasa yang akan datang Belkaoui, 2007:14.Dalam penelitian  ini  variabel  akrual  diproksi  dengan  discretionary  accrual  dari
Modified  Jones  Model  yang  merupakan  model  terbaik  untuk  mendeteksi manajemen laba Suranggane, 2008:85.
Langkah-langkah untuk memperoleh akrual: TAcc
it
= EBEI
it
– CFO
it
- EIDO
it
Yang mana: TAcc
it
= Total accrual perusahaan i pada periode t EBEI
it
= Income before extraordionary items pada tahun t CFO
it
= Cash flows from operation pada tahun t EIDO
it
= Extraordionary items and discontinued operation tahun t