55
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
356140890 35,441
3558901 6771,889
1,001 ,319
TAcc -1,060
,094 -,665
-11,322 ,000
,970 1,031 AKO
,952 ,095
,588 9,990
,000 ,967 1,034
BPT -,008
,051 -,009
-,156 ,004
,997 1,003
a. Dependent Variable: PTBI t
Sumber: Data diolah Melihat hasil besaran korelasi antara variabel pada tabel 4.4
menujukkan untuk VIF dan tolerance mengindikasi tidak terdapat multikolinearitas yang serius. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 dan
nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,10. Maka, dapat dikatakan dalam model regresi penelitian Ghozali, 2011: 10.
c. Hasil Uji Autokolerasi
Autokolerasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan periode sebelumnya t-1 periode sebelumnya.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
56
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-
Watson 1
,807
a
,652 ,642
327204820213,8 830
2,002 a. Predictors: Constant, BPT, TAcc, AKO
b. Dependent Variable: PTBI t
Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.5 terlihat angka Durbin-Waston sebesar 2,002,
angka ini terletak diatas du 1,7671 dan dl 1,185 pada tabel Durbin- Waston. Nilai DW 2,002 lebih besar dari batas atas du 1,7671 dan
kurang dari 4-1,7671 4-du, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif.
d. Hasil Uji Heteroskedasdisitas
Uji Heteroskedasdisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Gambar 4.3 merupakan hasil uji heterokedasdisitas untuk variabel independen yaitu: perbedaan laba akuntansi dan laba
fiskal dengan proksi beban pajak tanguhan, aliran kas, dan akrual terhadap variabel dependen yaitu: persistensi laba.