Aliran Kas Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Terkait 1. Manajemen Laba

42 homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedatisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di studentized. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam pengamatan ini uji heterokedasitas yang digunakan adalah Gletifer-Test Ghozali, 2011:139.

3. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda. Analisis linier berganda berfungsi untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang berskala rasio. Analisis regresi berganda membantu dan memahami seberapa banyak varians dalam variabel terikat yang dijelaskan dalam sekelompok predictor Singgih Santoso, 2010:163. Variabel independen terdiri dari perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal, 43 akrual, dan aliran kas sedangkan variabel dependennya adalah persistensi laba. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka persamaan rumus regresi berganda yang digunakan adalah: PTBI t+1 = α +β 1 TAcc it + β 2 AKO it + β 3 DTE Keterangan: PTBI t+1 = Laba akuntansi sebelum pajak periode mendatang persistensi laba α = Interceptatau konstanta β = Koefisien regresi β 1 TAcc it = Totalakrual β 2 AKO it = Aliran kas operasi β 3 DTE = Perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal dengan proksi beban pajak tangguhan ε =Error Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui analisis data: a Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2011:97. 44 Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. b Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui hubungan masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel dependen digunakan tingkat signifikansi 5 α = 0,05. Jika probability t lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh variabel dependen koefisien signifikan Ghozali, 2011:98. c Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05, jika nilai probability F lebih besar dari 0.05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen dengan kata lain variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 53 101

Pengaruh laba tahun berjalan, akrual, dan arus kas terhadap persistensi laba dengan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal sebagai veriabel moderating

3 16 99

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 15 93

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PERBEDAAN PELAPORAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 8

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA FISKAL DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP PERSISTENSI LABA.

0 1 7

Analisis Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi dengan Laba Fiskal dan Komponen Laba Terhadap Persistensi Laba BAB 0

0 4 18

AKPM27. ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL, DAN ARUS KAS

0 0 31

PENGARUH PERBEDAAN ANTARA LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA

3 9 14

Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Skripsi PENGARUH PERBEDAAN LABA AKUNTANSI DAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA, AKRUAL, DAN ARUS KAS

0 2 12