Kewajiban Saksi SAKSI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM ACARA PERDATA

32 - Pasal 144 – 152 HIR - Pasal 171 – 179 RBg - Dasar Hukum Keterangan Saksi: - Pasal 168 – 172 HIR - Pasal 306 – 309 RBg - Pasal 1895 dan 1902 sd 1912 BW.

D. Kewajiban Saksi

Kewajiban yang ditetapkan kepada saksi dari pihak keluarga dalam perceraian sama halnya dengan kewajiban saksi pada umumnya, diantaranya adalah: 1. Kewajiban untuk menghadap Kewajiban untuk menghadap di persidangan pengadilan agama ini dapat disimpulkan dari pasal 140 dan 141 HIR pasal.166, 167 Rbg, yang menentukan adanya sanksi bagi saksi yang tidak mau datang setelah dipanggil dengan patut. 26 Adapun syarat materiil saksi ialah: a. Menerangkan apa yang dilihat, didengar, dan dialami sendiri, pasal 171 HIRpasal 308 RBg. b. Diketahui sebab-sebab ia mengetahui peristiwanya, pasal 171 1 HIRpasal 308 1 RBg. 26 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:Liberty, 1977, cet. Pertama, h.174. 33 c. Bukan merupakan pendapat atau kesimpulan saksi sendiri, pasal 171 2 HIRpasal 308 2 RBg. d. Saling bersesuaian satu sama lain, pasal 170 HIR. e. Tidak bertentangan dengan akal sehat. 27 2. Kewajiban untuk bersumpah Seorang saksi berkewajiban untuk bersumpah sesuai dengan agama yang dianut yang menjadi kepercayaanya, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 147 HIR, 175 Rbg,1991 BW jo pasal. 4 S.1920 no. 69. Oleh karena sumpah ini diucapkan sebelum memberi kesaksian dan berisi janji untuk menerangkan yang sebenarnya, maka sumpah ini disebut juga sumpah promissoir, lain dengan sumpah sebagai alat bukti yang disebut sumpah confirmatoir, sumpah oleh saksi ini harus diucapkan dihadapan kedua belah pihak. Bagi saksi yang beragama Islam rumusan atau lafal sumpah itu berbunyi sebagai berikut : “Demi Allah, Saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan yang benar dan t idak lain dari pada yang sebenarnya”. Bagi saksi yang beragama Kristen, dengan berdiri sambil mengangkat tangan kananya sampai setinggi telinga serta merentangkan jari telunjuk dari jari tengahnya pasal. 1 S. 1920 no. 69 mengucapkan sumpah sebagai berikut : “Saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan yang benar dan tidak lain dari pada yang sebenarnya”. 3. Kewajiban memberikan keterangan Seorang saksi yang telah bersumpah berkewajiban memberikan keterangan sesuai dengan apa yang ia lihat, dengar dan ia alami. Dan jika 27 A. Mukti Arto, Praktek Perkara Pada Pengadilan Agama, h. 165-166. 34 ia enggan memberikan keterangan, maka atas permintaan dan biaya pihak yang berkepentingan, ketua pengadilan dapat memberi perintah, agar saksi itu disandera sampai saksi itu memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan pasal 148 HIR. 28 Dari penjelasan yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang dapat didengar sebagai saksi adalah pihak ketiga dan bukan salah satu pihak yang berperkara, pasal 139 ayat 1 HIR dan Psal 165 ayat 1 Rbg, baik pihak formil maupun materil tidak boleh didengar kesaksiannya sebagai saksi. Sedangkan seorang saksi yang dapat didengar kesaksiannya dan dapat diterima dipengadilan untuk menjadi saksi, yaitu seorang saksi harus dapat bersikap objektif atau tidak boleh ada ikatan kekeluargaan , seorang saksi harus memenuhi syarat formil atau materil di pengadilan. 28 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, h. 176. 35

BAB III KEDUDUKAN SAKSI DARI PIHAK KELUARGA DALAM

PERCERAIAN MENURUT HUKUM ACARA PERDATA DAN HUKUM ISLAM

A. Kedudukan Saksi dari Pihak Keluarga Dalam Perceraian Menurut

Hukum Acara Perdata Dalam perkara perdata terdapat beberapa ketentuan tentang saksi yang telah diatur dalam pasal 139-143 HIR, 165-170 RBg dan pasal 1909 KUH Perdata. Pada prinsipnya menganut sistem bahwa menjadi saksi dalam perkara perdata adalah suatu kewajiban hukum, akan tetapi tidak bersifat memaksa imperatif melainkan voulentary pada peristiwa-peristiwa tertentu. Seorang saksi dikatakan bersifat imperatif artinya setiap orang tidak boleh dipaksa wajib menjadi saksi, akan tetapi tergantung kepada kerelaan. Prinsip ini hanya mutlak dalam dua hal yaitu: 1. Saksi Tidak Relevan Meneguhkan Dalil atau Bantahan Ketentuan pasal 139 ayat 1. Jika saksi yang didengar keterangannya tidak penting atau tidak berbobot untuk meneguhkan dalil penggugat atau bantahan tergugat, kepada saksi tidak berlaku kewajiban hukum untuk menjadi saksi. Oleh karena itu saksi saksi tidak dapat dipaksa untuk hadir dipersidangan Mengenai sejauh mana saksi dapat meneguhkan dalil penggugat atau bantahan tergugat, harus benar-benar dipertimbangkan oleh hakim

Dokumen yang terkait

Putusan verstek pengadilan agama depok dalam perkara cerai gugat : analisa putusan pengadilan agama depok perkara no. 1227/pdt.g/2008/pa.dpk

4 21 94

Saksi dari pihak keluarga dalam gugat cerai menurut hukum islam dan hukum acara perdata: studi kasus putusan pengadilan agama Tangerang perkara nomor: 221/Pdt.G/2008/P.A Kota Tangerang Banten

0 13 76

Respon masyarakat terhadap pembagian harta gono-gini menurut kompilasi hukum islam dalam : studi kasus di desa Ciangir Lecamatan Legok Kabupaten Tangerang

2 62 97

Pengelolaan harta wakaf menurut hukum islam dan hukum positif (studi kasus pada Yayasan al-Matiin Ciputat Tangerang Selatan)

0 8 75

Gugat rekonpensi dalam sengketa cerai gugat dan implikasinya terhadap hak hadhanah di pengadilan agama : studi analisis perkara No. 078/Pdt. G/2007/PA. Jakarta Pusat

1 44 104

Analisa hukum islam dan KUHP terhadap putusan perkara tindak pidana perkosaan anak ideot : studi analisa putusan no.054/pid/b/1997/pn.jkt-barat

1 11 112

Peranan kedokteran porensik dalam proses pembuktian menurut hukum acara pidana Indonesia dan hukum pidana Islam : studi analisa putusan pengadilan Negeri Jakarta Barat No. Perkara 346/Pid. B/2006/PN.JKT.BAR

0 8 124

Tinjauan fikih dan hukum positif terhadap perceraian akibat tidak mempunyai keturunan: studi analisis putusan cerai gugat karena suami impoten di pengadilan agama Jakarta Selatan perkara nomor: 241/Pdt.G/2007/PA.JS

0 4 108

Wali pengampu pada paman dari pihak Ibu dalam tinjauan hukum islam : studi putusan pengadilan agama depok nomor 16/pdt.p/2007/pa dpk

0 9 103

Pemberian nafkah IDDAH dalam cerai gugat (analisis putusan perkara No. 1445/Pdt.G/2010/PA.JS)

0 10 0