Perencanaan Bisnis Roti Amanda Bakery

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BISNIS ROTI AMANDA BAKERY

Oleh:

MAYA MANDASARI 082102143

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : MAYA MANDASARI

NIM : 082102143

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS ROTI AMANDA

BAKERY

Tanggal : ... 2011 Pembimbing

(Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak) NIP : 19510425 198203 1 002

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak ) NIP : 19511114 198203 1 002

Tanggal :... 2011 Dekan

( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec ) NIP :19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati dan segala Puji Syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Adapun Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan.

Judul yang dipilih oleh penulis untuk Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Roti Amanda Bakery”. Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca guna melengkapi dan menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memeberikan bantuan maupun semangat serta Do’a, yaitu kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan dorongan kepada penulis dalam penulisan


(4)

4. Kepada Bapak Irmansyah dan Ibu Mariany selaku pemilik Toko Roti Amanda Bakery karena telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Teristimewa kepada orangtua yaitu Bapak tersayang Sofyan Muslikandi dan

Ibu tercinta Dewi Armayanti yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan doa yang tiada hentinya, serta dukungan baik dari segi materi maupun moril.

6. Kepada kakak tersayang, Dora Susanti yang selalu memberikan semangat sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah dan menulis Tugas Akhir ini.

7. Kepada yang terkhusus dan paling special, Arwiansyah Sas (Ayank) yang selalu memberikan semangat, dukungan dan kasih sayangnya kepada penulis dan yang paling banyak membantu secara langsung dalam penulisan Tugas Akhir ini. Semoga kita bisa mewujudkan impian kita secepatnya. Amin.

8. Kepada Opung dan keluarga, kak Gita, Bu dep, om Edo dan saudara-saudara yang tidak dipersebutkan satu per satu, yang telah membantu dan memberi dukungan kepada Penulis.

9. Kepada para sahabat terbaik, Iez Talini, Tefi Keciq, Dina Tabah, Abang Fina dan Wita Azza yang memberi semangat dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Yang terakhir, kepada teman magang kelompok 2, Ve, Yanti, Rani dan Dodos. Juga teman seperjuangan, Didin, Faisal, Diego, Rangga, Ridho, Yodi, Yossi, Nella, Wirdha, Yusuf, Tri, Baity, Bowo, Riska, dan teman-teman Detak Grup C yang lain yang tidak bias disebutkan satu persatu.


(5)

Akhirnya penulis mengharapkan kiranya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semuanya, dan semoga segala budi baik, dan bantuan yang penulis terima selama menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapatkan balasan yang berlipat ganda dan memperoleh ridho-Nya. Amin yaa Robbal ‘Alamin

Semoga Allah SWT akan membalasnya. Amin.

Medan, Juni 2011 Penulis

Maya Mandasari 082102143


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang ... 1

B Perumusan Masalah ... 7

C Tujuan Prospek Usaha ... 7

D Manfaat Prospek Usaha ... 8

E Jadwal dan Sistematika Penulisan ... 9

BAB II PROFIL PERUSAHAAN... 11

A Data Perusahaan ... 11

B Biodata Pemilik... 12

C Struktur Organisasi ... 13

D Aspek Pasar dan Pemasaran ... 17

E Kebutuhan dalam Produksi ... 34

F Analisis SDM... 38

G Rencana Pengembangan Pasar ... 38

H Pemanfaatan IT ... 39

I Resiko Usaha ... 39


(7)

BAB III PENUTUP ... 45 A Kesimpulan ... 45 B Saran ... 46


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Profil ... 11

Tabel 2.2 Biodata... 12

Tabel 2.3 Perkiraan Penjualan Produk... 25

Tabel 2.4 Kebutuhan Bahan Baku ... 34

Tabel 2.5 Alat Alat Produksi ... 36

Tabel 2.6 Alat Alat Penunjang ... 37

Tabel 2.7 Sarana Penunjang ... 37

Tabel 2.8 Sumber Pendanaan ... 41

Tabel 2.9 Laporan Laba Rugi... 41


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Adonan Roti Burger ... 19

Gambar 2.2 Roti dalam proses pngembangan ... 19

Gambar 2.3 Burger yang telah dibakar ... 20

Gambar 2.4 Sebungkus Roti Burger ... 20

Gambar 2.5 Roti Bandung ... 21


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Agar tujuan yang telah ditentukan dapat diwujudkan. Konsep yang mengandung pengertian yang lebih kompleks. Pada dasarnya konsep itu memiliki konsep itu melindungi dua pengertian. Yang pertama, manajemen kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan dalam suatu organisasi perusahaan.

Disamping pengertian umum ini, istilah manajemen mempunyai arti yang lebih khusus menggambarkan tugas dan tanggung jawab para manajer dalam organisasi. Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan bersama manajer yang lain untuk:

1. Melakukan perencanaan terhadap tindakan-tindakan yang akan dilakukan

2. Mengorganisasi sumber daya manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang direncanakan

3. Mangarahkan, dan

4. Mengawasi pelaksanaannya

Kegiatan ini adalah hal-hal pokok yang perlu dilakukan dalam mengelola suatu organisasi dan perusahaan.


(11)

Berdasarkan pada tugas yang perlu dijalani ini, secara lebih ringkas manajemen selalu artikan sebagai: The art of getting things done through people. Keterampilan (seni) dalam menyelesaikan kerja melalui orang lain.

Fungsi manajemen dapat dibedakan menjadi 4 jenis kegiatan, Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan.

1. Perencanaan

Mas’ud (2005:19) mengatakan bahwa, perencanaan ialah tugas manajer yang dimulai dengan menetapkan tujuan dan kemudian mengatur strategi, kebijakan, dan metode untuk mencapainya. Dengam perencanaan manajer menetapkan tindakan, cara, waktu, dan pelaksanaan. Perencanaan membantu perusahaan untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 2. Pengorganisasian

Pengorganisasian ialah fungsi manajer untuk menyusun sumber daya manusia dan sumber daya materi untuk melaksanakan perencanaan perencanaan yang dibuatnya. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengkoordinir upaya semua bagian perusahaan pengorganisasian menyusun struktur orang yang terlibat dalam perusahaan, jabatan, bagian dan aktivitas.

3. Pengarahan

Pengarahan merupakan langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas-tugas yang perlu dilaksanakan semua pegawai. Dengan demikian pengarahan dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha


(12)

perusahaan, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang akan direalisasikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

4. Pengawasan

Sukirno (2004: 99) mengatakan bahwa pengawasan merupakan sebuah proses evaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan berarti mengevaluasi suatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut.

Didalam tugas akhir penulis memakai salah satu fungsi manajemen yaitu perencanaan. Perencanaan yaitu menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan meupakan fungsi yang utama, dimana seluruh fungsi lainnya bergantung pada perencanaan ini. Manajer yang membuat perencanaan bisnis dengan baik merupakan sebuah strategi menuju sukses. Longenecker (2001:152) mengatakan bahwa, perencanaan bisnis adalah dokumen tertulis yang menguraikan ide dasar yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Perencanaan bisnis bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi lingkup dan konteks kesempatan bisnis

2. Menyajikan pendekatan yang digunakan oleh para wirausaha didalam mengeksploitasi kesempatan tersebut

3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan jika usaha tersebut berhasil


(13)

4. Sebagai alat untuk menaikkan modal usaha.

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengelola bahan baku untuk dijadikan produk adalah untuk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.

Wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup. Seorang entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru, dengan menghadapi resiko dan ketidakpastian, dan yang bertujuan untuk mencapai laba serta pertumbuhan melalui pengidentifikasian peluang-peluang melalui kombinasi sumber-sumber daa yang diperlukan untuk mendaptkan manfaatnya.

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan manajemen dan kepakaran pihak pengelola. Yang menceritakan secara menuju sasaran, tujuan, dan bagaimana cara untuk mencapai semuanya. Secara lengkap merangkum misi, tujuan, dan sasaran. Pengelola mencoba member gambaran tentang cara-cara yang akan memandu perusahaan untuk mencapai keberhasilan.

Perencanaan usaha mempunyai tujuan, salah satunya adalah dalam membimbing para pengusaha yaitu garis petunjuk untuk mengelola perusahaan


(14)

sumber organisasi dan meningkatkan produktivitas, memudahkan pengawasan, meyakinkan pihak-pihak berkepentingan, serta menilai kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

Kegiatan usaha kecil adalah kegiatan usaha yang mempunyai modal awal yang tidak banyak, jumlah pekerja yang terbatas. Kegiatannya terbesar diberbagai lapangan usaha, dipedesaan, kota kecil, maupun kota-kota besar.

Keberhasilan seorang wirausahawan bergantung kepada kemampuan dirinya sebagai pengusaha dan tindakan-tindakannya yang pada dasarnya menunjukkan bahwa ia merupakan seorang manajer yang efektif dan efisien.

Faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan dalam kegiatan seseorang wirausaha dapat dibedakan kepada dua unsur pokok yaitu: kegagalan ketika belum memulai usaha dan kegagalan ketika menjalani usaha. Memiliki daya cipta dan selalu berusaha mewujudkan pembauran merupakan syarat yang perlu dimiliki oleh wirausaha yang sukses.

Seorang wirausaha bekerja dan mengembangkan perusahaan/organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Ada umumnya wirausaha dalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahn hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan.

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang kian pesat, terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun


(15)

makro dengan beragam usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut.

Namun hal diatas tidak relevan dengan tingkat pengangguran di Indonesia yang tetap harus dikurangi. Data menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2011 diperkirakan masi akan berada dikisaran 10 persen. Sementara kota Medan tingkat penganggurannya termasuk yang sangat tinggi dibandingkan dengan Kabupaten/kota lainnya di Sumut. Oleh karena itu, sebagai warga kota Medan dan calon pengusaha sebaiknya menciptakan lapangan usaha fokus dikota sendiri.

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha disektor industri, salah satu industri yang banyak diminati adalah industri makanan ringan, dan fisiknya dapat kita liat disepanjang jalan kota Medan banyak outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan (kegemaran ngemil) dan keinginana masyarakat untuk menikmati rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan, dengan penampilan dan warna yang menarik serta harga yang terjangkau oleh masyarakat, maka suatu keputusan yang tepat untuk turut meramaikan dunia industri makanan.

Salah satu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi oleh setiap manusia adalah kebutuhan primer atau pokok yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Dalam hal ini, yang akan yang akan dibahas lebih mendalam adalah kebutuhan


(16)

akan pangan, karena kita semua tahu bahwa kebutuhan tersebut sangat penting dan manusia tidak akan bertahan hidup tanpa pangan.

Keputusan untuk memilih makanan yang terbuat dari bahan roti dilatarbelakangi oleh banyaknya manfaat dari roti, selain itu toko yang menyediakan roti pun tidak sulit ditemukan dan akan selalu tersedia setiap harinya, hal itu yang akan membantu dalam penyediaan roti dalam partai besar, sehingga tidak takut akan kekurangan bahan dasar.

Dengan melihat begitu pentingnya roti bagi masyarakat luas, mulai dari manfaat dan tidak sulit ditemukan. Maka dengan ini penulis ingin membahas tentang masalah tersebut dalam sebuah tugas akhir dengan judul:

“ PERENCANAAN BISNIS ROTI AMANDA BAKERY”.

B. Perumusan Masalah

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “ Bagaimana cara mengembangkan sebuah bisnis yang baru dan bagaimana cara agar bisnis tersebut diterima dengan baik di pasar”

C. Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah:

1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas yang lebih efisien, efektif


(17)

serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan pemikiran penulis tentang kegunaan roti.

3. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi penelitian atau rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama.

4. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna menciptakan usaha baru secara professional dan terlatih.

5. Menciptakan usaha yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan perekonomian di sektor riil.

6. Memperkenalkan produk roti yang kemudian digunakan sebagai bahan untuk membuat roti burger dan roti bakar bandung yang rasanya gurih dan lezat.

D. Manfaat Prospek Usaha

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari prospek usahaa yang dilakukan penulis adalah:

1. Meminimalisasi tingkat pengangguran di kota Medan (khususnya).

2. Menumbuhkembangkan makanan ringan ini diharapkan bermanfaat untuk peningkatan kegemaran warga sekitar akan makanan ini.


(18)

E. Jadwal dan Sistematika Penulisan 1. Jadwal Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membuat jadwal kegiatan yang digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan dalam penyelesaian penilaian agar dapat berjalan dengan teratur sehingga tugas akhir ini dapat selesai dengan tepat waktu.

Tabel

Jadwal Penulisan Tugas Akhir

J a

dwal observasi dilakukan beberapa minggu di Toko Roti Amanda Bakery. Dalam observasi tersebut dilakukan pengumpulan data pada Roti Amanda Bakery.

NO

KEGIATAN

MINGGU KE

1

2

3

1

Persiapan

2

Pengumpulan Data


(19)

2. Sistematika Penulisan

Adapun rincan sistematika penulisan tugas akhir ini yaitu: BAB I

Pada bab ini barisikan mengenai latar belakang,, perumusan masalah, tujuan prospek usaha, manfaat prospek usaha, serta jadwal dan sistematika penulisan.

BAB II

Pada bab ini berisikan hal mengenai profil perusahaan yang meliputi data perusahaan, biodata pemilik, struktur organisasi, aspek pasar dan pemasaran, kebutuhan dalam produksi, analisis SDM, rencana pengembangan usaha, pemanfaatan IT, analisis keuangan, kebutuhan investasi dan analisis resiko.

BAB III


(20)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A.

Data Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

Tabel 2.1 Tabel Profil

1 Nama Perusahaan Amanda Bakery 2 Bidang Usaha Toko Roti

3 Jenis Produk Roti Burger dan Roti Bandung

4 Alamat Jl. Sei Mencirim No.8A Kp.Lalang Medan 5 Nomor telepon (061) 8454730

6 Alamat Email


(21)

B.

Biodata Pemilik

Tabel 2.2 Biodata

1 Nama Irmansyah

2 Jabatan Pimpinan

3 Tempat, Tanggal Lahir Palembang, 28 Maret 1969

4 Alamat Jl. Sei Mencirim No.8A Kp.Lalang Medan

5 Nomor telepon (061) 8454730


(22)

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan bisnis dapat dicapai. Suatu bisnis terdiri dari beberapa unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui sauran tunggal. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan.

Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu. Struktur organisasi bisnis Usaha dagang Roti Amanda Bakery dapat dilihat pada gambar berikut ini:


(23)

1.

Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dari detiap unit yang terdiri dari: a. Pimpinan

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

Job description:

1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha 2. Merencanakan dan menyusun program kerja

3. Membina karyawan

4. Mengurus dan mengelola kekayaan perusahaan

b. Bagian Keuangan Job description:

1. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan Sari Hasan Kurnia

Pimpinan

Irmansyah

Bagian

Keuangan

Bagian

Pembelian

Bagian

Produksi

Bagian

Pemasaran

Arwiansyah Mariany Jaka Hudri


(24)

3. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan

4. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan kekayaan perusahaan

5. Mencatat setiap transaksi dan tugas administrasi lainnya

c. Bagian Pembelian Job description

1. Mengelola pemasukan, kualitas, dan harga tepat

2. Melakukan pembelian bahan-bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan dan peralatan tersebut pada tingkat dimana perusahaan akan mampu bersaing dalam memasarkan produknya

3. Mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi, harga dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi produk perusahaan

4. Menurunkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan, yaitu dengan penentuan jadwal arus bahan kedalam perusahaan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi

5. Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan bertanggung jawab atas pengawasan persediaan

6. Bertanggung jawab atas pembelian, mengetahui dan menentukan supplier serta memeriksa kapasitas supplier dalam penyediaan bahan


(25)

Job description

1. Mengendalikan kuantitas dan kualitas produksi 2. Bertanggung jawab dalam proses produksi 3. Mencatat hasil produksi

4. Mencatat belanja barang produksi

5. Melakukan laporan kegiatan bagian produksi 6. Melakukan analisis dan evaluasi program produksi

e. Bagian pemasaran Job description

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran produk, dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan

2. Merumuskan segmentasi, targeting, positioning, bagi produk roti burger dan roti bandung sesuai dengan strategi yang ditetapkan

3. Melakukan analisis dan evaluasi program pemasaran 4. Merumuskan kegiatan promosi

5. Menyiapkan laporan kegiatan setiap bagian secara benar dan tepat waktu

D. Aspek Pasar dan Pemasaran 1. Produk yang Dihasilkan

Produk yang akan dibahas dalam deretan lini produk dari bauran produk roti Amanda Bakery.


(26)

Inti produk : manfaat yang diberikan dari roti burger dan roti bandung ini adalah makanan yang menjadi bahan dasar pembuatan burger dan roti bakar bandung

Wujud produk : karakteristik yang dimiliki oleh roti ini adalah mutunya yang dijamin halal dan rasanya yang nikmat.

b. Klasifikasi produk

Roti Amanda Bakery mempunyai sifat tahan lama dari makanan-makanan yang akan diproduksi.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan roti ini adalah: tepung terigu, air, ragi, mentega, gula dan garam.

c. Strategi desain produk

Strategi desain dari roti Amanda Bakery disesuaikan dengan nama produk yang dihasilkan. Bentuk roti burger yang setengah lingakaran, bentuk ini disesuaikan dengan cara membuat burger, sama juga halnya dengan roti bandung yang bentuknya dibuat sesuai dengan bentuk yang akan diolah kembali untuk menjadi roti bakar bandung.

d. Kemasan Produk

Roti burger dan roti bandung dikemas secara rapi didalam kantong plastik sesuai dengan jumlahnya per bungkusnya. Untuk roti burger terdapat 10 buah roti per bungkusnya, sedangkan untuk roti bandung hanya tedapat 1 buah roti saja per bungkusnya. Hal ini dilakukan agar roti-roti tersusun


(27)

rapi dan higienis agar terhindar dari kuman-kuman ataupun debu-debu saat pesanan akan dikirim.


(28)

Adapun bentuk produk dari roti burger dan roti bandung yang ditawarkan adalah sebagai berikut:

1. Roti burger

Gambar 2.1 Adonan roti burger


(29)

Gambar 2.3 Burger yang telah dibakar


(30)

2. Roti bandung

Gambar 2.5 Roti Bandung


(31)

2.

Keunggulan Produk

Keunggulan kompetetif produk ini antara lain:

a. Roti ini memberikan kepuasan tersendiri bagi para konsumennya

b. Sekarang jangkauan pemasarannya sudah dapat ditemukan didaerah-daerah tempat pengecer mendistribusikannya

c. Harga yang terjangkau d. Kemasan yang rapi

e. Proses penjualan yang cepat

f. Proses pembuatannya yang higienis

g. Bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang berkualitas

3.

Gambaran Pasar

a. Daerah pemasaran

Dalam berbagai jenis usaha baik jasa, dagang maupun industri. Kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi.

Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan bagi kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.


(32)

b. Identifikasi konsumen

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Roti Amanda Bakery ini terdiri dari beberapa faktor yaitu:

1. Faktor geografis

Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti seperti Negara, propinsi, kebupaten, kota, desa dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi harus memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.

2. Faktor demografis

Segmentaasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variable-variabel demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain.

a. Jenis kelamin

Pria dan wanita cenderung memiliki sikap dan perilaku yang berbeda, tetapi dalam hal mengkonsumsi makanan tidak ada perbedaan, karena roti dapat dikonsumsi oleh siapapun tanpa memandang jenis kelamin. b. Penghasilan


(33)

Segmentasi roti menurut penghasilan merupakan praktik lain yang bertahan lama. Karena penghasilan tidak selalu menjadi sasaran utama bagi pengkonsumsian roti. Karena harganya yang bisa dijangkau dari penghasilan terendah sampai penghasilan tertinggi sekalipun.

c. Generasi

Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal. Jadi dalam hal ini setiap generasi bebas mengkonsumsi roti tersebut. 3. faktor psychografis

Segmentasi pasar ini dilakukan dengancara membagi-bagi konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup berbagai ciri kepribadian, motif pembelian dan lain-lain.

c. Proyeksi pendapatan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya kapasitas produksi sampai dengan tingkkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (taahun, bulan, minggu, hari atau jam).

Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal empat tahun kedepan, sesuai dengan rencana produksinya. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode/tahun


(34)

jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Medan periode tahun 2011-2015 cenderung mengalami peningkatan. Maka perkiraan penjualan adalah:

Tabel 2.3 Perkiraan Penjualan Produk Keterangan penjualan

Hari Bulan Tahun (per bungkus)

Roti Burger 80 2400 28.800

Roti Bandung 1000 30.000 360.000

4.

Tempat Produksi

Tempat produksi berada di Jl. Sei Mencirim No.8a Kp.Lalang Medan. Tempat produksi cukup strategis karena berada pada poros jalan raya medan, sehingga dapat dengan mudah di akses oleh kendaraan produsen untuk mengambil produk dan menjualkannya langsung ke konsumen. Luas tempat produksi adalah 5x12m, dan semua pengolahan produk dilakukan ditempat itu.

5.

Strategi Pemasaran

Promosi

Sebagaimana kita ketahui bahwa produk yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produknya ini sangat membutuhkan konsumen dan pelanggan mengenai produk yang


(35)

dihasilkannya. Salah satu cara yang dilakukan produsen dalam bidang pemasaran dengan tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.

Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannyan, keunggulannya, dimana produk akan diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:

 Memperkenalkan produk serta mutunya kepada masyarakat

 Memberitahukan kegunaan dari produk tersebut kepada masyarakat sara penggunaannya

 Memperkenalkan produk baru.

Oleh karenanya, menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.


(36)

Media promosi yang dugunakan adalah media cetak dan media elektronik. Dengan wilayah promosi diseluruh kota medan dan beberapa kabupaten/kota yang diuar Medan. Selanjutnya kesediaan pemimpin dan para karyawan untuk menginformasikan secara jelas mengenai produk yang dijual.

6.

Analisis pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 (lima) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional antara para pesaing yang ada.

Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat sangat menentukan serta mnjadi sesuatu yang sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

a. Ancaman masuknya pendatang baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha roti ini ancaman pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini.


(37)

Persaingan yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.

7.

Saluran Distribusi

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetaokan harga yang layak, tahap berikutnya metode penyampaian produk ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk tersebut.

Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus produk adalah memilih saluran distribusi. Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:


(38)

3. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis

4. Jaringan pengangkutan

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat sepertii tersedianya produk pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk dilokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Kami beranggapan bahwa makanan ringan ini alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan roti ini menggunakan 2 saluran distribusi:

a. No. Channel: dari produsen langsung ke konsumen

b. Marketing Intermediary : menggunakan 1 perantara pemasaran, yakni pengecar. Ini merupakan kebakann saluran distribusi intensif yang berarti menyimpan produk dibeberapa outlet

Produsen Konsumen


(39)

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas:

a. Produk

Kebijakan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah produk yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan produk. Produk merupakan elemen yang paling penting. Sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi “kebutuhan dan keinginan” dari konsumen. Namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.

b. Price

Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu penentuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.

Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi produk


(40)

Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia akan mengambil produk tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah produk yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tdak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas produk, kepercayaan terhadap perusahaan dan sebagainya.

Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang peling tepat, dalam arti dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

c. Promotion

Asspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk yang dijual tempat dan saat produksinya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain:

1. Periklanan 2. Penjualan pribadi 3. Promosi penjualan 4. Publisitas

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan pembuat keputusan pembelian.


(41)

d. Placement

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetaokan harga yang layak, tahap berikutnya metode penyampaian produk ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk tersebut.

Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus produk adalah memilih saluran distribusi. Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar produk tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:

5. Sifat pasar dan lokasi pembeli

6. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara 7. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang

ekonomis


(42)

e. People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung maupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan, dan bersahabat.

f. Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menaggapi permintaan. g. Physical evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha.


(43)

E. Kebutuhan dalam Produksi

1. Bahan baku

Tabel 2.4 Kebutuhan bahan baku

No. Bahan Baku Kebutuhan Biaya

satuan Jumlah

Hari Bulan Tahun

1

Tepung

terigu 1 sak 30 sak

360 sak Rp. 180.000 Rp.64.800.00 0

2 Ragi 1 kg 30 kg 360 kg Rp. 5.000 Rp.1.800.000

3 Mentega 5 kg 150 kg

3000

kg Rp. 6.000

Rp.18.000.00 0

4 Gula 7 kg 210 kg

2520

kg Rp. 10.000

Rp.25.200.00 0

5 Garam

0,5

kg 15 kg 180 kg Rp. 2.000 Rp. 360.000

2. Proses Produksi

Setiap usaha yang direncanakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untk menentukan metode operasi yang strategis, disini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input berarti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia-sia. Adapun proses produksi ditunjukkan oleh skema sebagai berikut:


(44)

Penjelasan skema

1. Skema diatas merupakan tahapan produksi roti secara umum, semua bahan baku dicampurkan untuk membuat adonan.

2. Selanjutnya adonan tersebut diaduk agar lebih menyatu.

3. Kemudian adonan digiling untuk mendapatkan adonan yang lebih lembut 4. Lalu adonan dibagi menjadi ukuran-ukuran yang diinginkan untuk

membuat burger.

5. Adonan yang telah dibentuk didiamkan agar mengembang, sehingga tercipta tekstur yang tepat.

6. Setelah itu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu stabil 180 derajat celcius selama 15 menit.

7. Roti yang matang harus ditunggu sampai dingin untuk kemudian dilanjutkan proses pengemasan.

Mencampurkan semua bahan untuk

membuat adonan Bahan yang telah dicampur lalu dimasukkan ke mesin pengaduk

Adonan dimasukkan ke mesin penggiling untuk menghaluskan adonan

Adonan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian , kemudian dibentuk

Roti yang telah dibentuk, disusun lalu didiamkan agar mengembang

Setelah mengembang, roti dimasukkan

kedalam oven Setelah matang, roti didiamkan

selama 1x24 jam Roti dimasukkan kedalam kemasan, kemudian


(45)

8. Roti yang siap dikemas kemudian diantarkan ketempat pesanan.

3. Peralatan yang dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 2.5 Alat alat produksi

Peralatan Lainnya

Tabel 2.6 Alat alat penunjang

No. Alat Bantu lainnya Jumlah

unit Harga Jumlah harga 1 Becak Pengantar Pesanan 2 Rp. 7.000.000 Rp.14.000.0000 2 Stelling Stainless 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 No. Nama Mesin/ peralatan Jumlah

unit

Harga

Jumlah harga

1 Oven 1 Rp. 7.000.000 Rp. 7.000.000

2 Mesin pengaduk 1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 3 Mesin giling 1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 4 Mesin pemotong roti 1 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000

5 Tabung gas 15Kg 4 Rp. 100.000 Rp. 400.000


(46)

4 Meja 2 Rp. 300.000 Rp. 600.000

Total Rp. 8.350.000 Rp. 17.600.000

Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang temasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

Tabel 2.7 Sarana penunjang

No. Jenis Biaya Biaya per bulan

1 Listrik Rp. 300.000

2 Air Rp. 100.000

3 Telepon Rp. 200.000

Total Biaya Rp. 600.000

F. Analisis SDM

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikas, tarf upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak dihitung secara spesisifik melainkan menerima pembagian dari


(47)

laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih mengelola sendiri usaha ini.

G. Rencana Pengembangan pasar

1. Strategi produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang. 2. Strategi organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangatlah diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur, poster, dan flyer yang akan dipasarkan kepada masyarakat umum.

4. Strategi keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri.


(48)

H. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga member dampak terhadap strategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, roti menggunakan jaringan internet untuk memanfaatkan usaha ini. Karena bukan hanya wilayah lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang membuka internet. Karena usaha ini memiliki email yang dapat dilihat oleh siapapun.

I.

Resiko Usaha

Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang dihasilkan. Berikut ini adalah resiko-resiko yang muncul dalam menjalankan usaha ini yaitu:

1. Dari segi keamanan, masi banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini

2. Ketidakpastian alam yang tidak diketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti kebakaran, banjir dan gempa bumi.

3. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi 4. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah

5. Tidak tersedianya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.


(49)

J. Analisis Keuangan

Aspek finansial dari bisnis roti dapat diperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk didalamnya 3 perfoma laporan keuangan yaitu: neraca, laba rugi, dan arus kas. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:


(50)

1. Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan pada tahun pertama adalah modal sendiri yang disiapkan pemilik Tabel 2.8 Sumber Pendanaan

Uraian Jumlah

Modal awal Rp. 150.000.000

2. Laporan laba rugi

Roti Amanda Bakery Laporan Laba Rugi

Per 30 Juni 2011

Keterangan Hari Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

Triwulan 1

Triwulan

2 Semester 1 Semester 2 Tahun 1

A. Penjualan

Penjualan 2175000

6525000 0 6525000 0 6525000 0 19575000 0 19575000 0 39150000

0 391500000 783000000


(51)

1. Persediaan awal 306000 9180000 9180000 9180000 27540000 27540000 55080000 55080000 110160000 2. Pembelian 115000 3450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 3. Bahan tersedia 325000 9750000 9750000 9750000 29250000 29250000 58500000 58500000 117000000 4. Persediaan akhir 60000 1800000 1800000 1800000 5400000 5400000 27000000 27000000 54000000 Bahan yang dipakai 265000 7950000 7950000 7950000 23850000 23850000 47700000 47700000 95400000 TKL 200000 6000000 6000000 6000000 18000000 18000000 36000000 36000000 72000000

OHP

Bahan penolong 115000

3

450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 Perlengkapan 42000 1260000 1260000 1260000 3780000 3780000 7560000 7560000 15120000 Pembiayaan total produk

(air, listrik, telepon) 20000 600000 600000 600000 1800000 1800000 3600000 3600000 7200000 Total biaya pabrikasi

642000 1926000 0 1926000 0 1926000

0 57780000 57780000

11556000

0 115560000 231120000

BDP awal 115000

3

450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 BDP akhir 60000 1800000 1800000 1800000 5400000 5400000 27000000 27000000 54000000 HP Produksi 817000 2451000 2451000 2451000 73530000 73530000 14706000 147060000 294120000


(52)

0 0 0 0

Barang jadi awal 306000 9180000 9180000 9180000 27540000 27540000 55080000 55080000 110160000 Barang jadi akhir 50000 1500000 1500000 1500000 4500000 4500000 9000000 9000000 18000000

HP penjualan 1123000

3369000 0 3369000 0 3369000 0 10107000 0 10107000 0 20214000

0 202140000 404280000

Laba kotor 1052000

3156000 0

3156000 0

3156000

0 94680000 94680000

18936000

0 189360000 378720000

B. Badan operasional

1. Sewa tempat 20000 600000 600000 600000 1800000 1800000 3600000 3600000 7200000

2. Biaya iklan 50000 50000 50000 150000 150000 450000 450000 600000

Total 20000 650000 650000 650000 1950000 1950000 4050000 4050000 7800000

Laba bersih 1032000 30960000 30960000 30960000 92880000 92880000 185760000 185760000 371520000


(53)

3. Proyeksi Laporan Arus Kas 5 tahun kedepan

Tabel 2.10 Tabel Laporan Arus Kas 5 Tahun Kedepan

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Total penjualan Rp783,000,000 Rp761,000,000 Rp823,420,000 Rp786,540,000 Rp842,650,000

A. ARUS KAS MASUK

Modal Rp150,000,000

Saldo kas awal Rp150,000,000 Rp609,468,000 Rp976,668,000 Rp1,363,388,000 Rp1,654,928,000 Total kas masuk Rp933,000,000 Rp1,370,468,000 Rp1,800,088,000 Rp2,149,928,000 Rp2,497,578,000

B. ARUS KAS KELUAR

1. Biaya produksi Rp294,120,000 Rp358,000,000 Rp397,000,000 Rp450,000,000 Rp532,423,372 2. Biaya usaha sebelum

penyusutan

3. Bunga

4.Pajak Rp29,412,000 Rp35,800,000 Rp39,700,000 Rp45,000,000 Rp53,242,337

Total kas keluar Rp323,532,000 Rp393,800,000 Rp436,700,000 Rp495,000,000 Rp585,665,709 C. KAS NETTO Rp609,468,000 Rp976,668,000 Rp1,363,388,000 Rp1,654,928,000 Rp1,911,912,291


(54)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan saran yang yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Bisnis roti ini sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlahh mendukung. Berdasarkan hasil perhitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, bisnis roti ini layak untuk didirikan. Adapun beberapa kesimpulan yamg dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Roti adalah usaha bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan sehat dan lezat. Produk yang dihasilkan bergizi karena mengandung karbohidrat.

b. Dengan melihat hasil analisis pasar yang baik, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha roti ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses.

c. Gambaran pasar untuk roti sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(55)

d. Rencana arus kas usaha roti menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usahha yang menjanjikan untuk kedepannya.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha roti, yaitu sebagai berikut:

1. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Roti.

2. Agar perusahaan mencapai tujuan yang diiharapkan maka sebaiknya semua pihak yang terlibat harus bekerja seefektif dan seefisien mungkin.

3. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Daam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

4. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan ragu untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Bongsu, R., Situmorang, Helmi, S., Ramadini, F., 2010, Kewirausahawan, USU Press, Medan.

Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005, Kewirausahaan. Metode dan Implementasi BPFE. Yogyakarta

Situmorang, Helmi, S., Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan. Sukirno Sadono, et al, Pengantar Bisnis. Kencana, Jakarta.


(1)

1. Persediaan awal 306000 9180000 9180000 9180000 27540000 27540000 55080000 55080000 110160000 2. Pembelian 115000 3450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 3. Bahan tersedia 325000 9750000 9750000 9750000 29250000 29250000 58500000 58500000 117000000 4. Persediaan akhir 60000 1800000 1800000 1800000 5400000 5400000 27000000 27000000 54000000 Bahan yang dipakai 265000 7950000 7950000 7950000 23850000 23850000 47700000 47700000 95400000 TKL 200000 6000000 6000000 6000000 18000000 18000000 36000000 36000000 72000000

OHP

Bahan penolong 115000

3

450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 Perlengkapan 42000 1260000 1260000 1260000 3780000 3780000 7560000 7560000 15120000 Pembiayaan total produk

(air, listrik, telepon) 20000 600000 600000 600000 1800000 1800000 3600000 3600000 7200000 Total biaya pabrikasi

642000

1926000 0

1926000 0

1926000

0 57780000 57780000

11556000

0 115560000 231120000

BDP awal 115000

3

450000 3450000 3450000 10350000 10350000 20700000 20700000 41400000 BDP akhir 60000 1800000 1800000 1800000 5400000 5400000 27000000 27000000 54000000 HP Produksi 817000 2451000 2451000 2451000 73530000 73530000 14706000 147060000 294120000


(2)

0 0 0 0

Barang jadi awal 306000 9180000 9180000 9180000 27540000 27540000 55080000 55080000 110160000 Barang jadi akhir 50000 1500000 1500000 1500000 4500000 4500000 9000000 9000000 18000000

HP penjualan 1123000

3369000 0 3369000 0 3369000 0 10107000 0 10107000 0 20214000

0 202140000 404280000

Laba kotor 1052000

3156000 0

3156000 0

3156000

0 94680000 94680000

18936000

0 189360000 378720000

B. Badan operasional

1. Sewa tempat 20000 600000 600000 600000 1800000 1800000 3600000 3600000 7200000

2. Biaya iklan 50000 50000 50000 150000 150000 450000 450000 600000

Total 20000 650000 650000 650000 1950000 1950000 4050000 4050000 7800000 Laba bersih 1032000 30960000 30960000 30960000 92880000 92880000 185760000 185760000 371520000


(3)

3. Proyeksi Laporan Arus Kas 5 tahun kedepan

Tabel 2.10 Tabel Laporan Arus Kas 5 Tahun Kedepan

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Total penjualan Rp783,000,000 Rp761,000,000 Rp823,420,000 Rp786,540,000 Rp842,650,000

A. ARUS KAS MASUK

Modal Rp150,000,000

Saldo kas awal Rp150,000,000 Rp609,468,000 Rp976,668,000 Rp1,363,388,000 Rp1,654,928,000 Total kas masuk Rp933,000,000 Rp1,370,468,000 Rp1,800,088,000 Rp2,149,928,000 Rp2,497,578,000

B. ARUS KAS KELUAR

1. Biaya produksi Rp294,120,000 Rp358,000,000 Rp397,000,000 Rp450,000,000 Rp532,423,372 2. Biaya usaha sebelum

penyusutan

3. Bunga

4.Pajak Rp29,412,000 Rp35,800,000 Rp39,700,000 Rp45,000,000 Rp53,242,337 Total kas keluar Rp323,532,000 Rp393,800,000 Rp436,700,000 Rp495,000,000 Rp585,665,709 C. KAS NETTO Rp609,468,000 Rp976,668,000 Rp1,363,388,000 Rp1,654,928,000 Rp1,911,912,291


(4)

BAB III

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan saran yang yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. Kesimpulan

Bisnis roti ini sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlahh mendukung. Berdasarkan hasil perhitungan penjualan dan biaya yang dikeluarkan, bisnis roti ini layak untuk didirikan. Adapun beberapa kesimpulan yamg dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut:

a. Roti adalah usaha bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan sehat dan lezat. Produk yang dihasilkan bergizi karena mengandung karbohidrat.

b. Dengan melihat hasil analisis pasar yang baik, segmentasi pasar, keuntungan dan lain sebagainya dapat disimpulkan bahwa usaha roti ini layak untuk dijalankan sebagai usaha yang tergolong sukses.

c. Gambaran pasar untuk roti sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(5)

d. Rencana arus kas usaha roti menjadi cerminan bahwa akan berkembangnya usaha ini. Usaha ini merupakan usahha yang menjanjikan untuk kedepannya.

B. Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha roti, yaitu sebagai berikut:

1. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Roti.

2. Agar perusahaan mencapai tujuan yang diiharapkan maka sebaiknya semua pihak yang terlibat harus bekerja seefektif dan seefisien mungkin.

3. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Daam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

4. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan ragu untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolak ukur bagi calon pembeli.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Bongsu, R., Situmorang, Helmi, S., Ramadini, F., 2010, Kewirausahawan, USU Press, Medan.

Kottler, Philip, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.

Machfoedz Mas’ud, Machfoeds, 2005, Kewirausahaan. Metode dan Implementasi BPFE. Yogyakarta

Situmorang, Helmi, S., Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan. Sukirno Sadono, et al, Pengantar Bisnis. Kencana, Jakarta.