4.1.3 Hubunga Kuat Tekan dan Kuat Tarik
Hubungan antara kuat tekan dan kuat tarik mortar dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut :
0, 16.533 5, 19.733
10, 23.467
15, 19.333
20, 13.2 25, 11
0, 1.138 5, 1.28
10, 1.546 15, 1.208
20, 0.923 25, 0.895
5 10
15 20
25
5 10
15 20
25 30
K u
at T
ek an
d an
K u
at T
ar ik
M or
tar M
P a
Variasi Campuran Abu Sawit massa
Kuat Tekan Kuat Tarik
Gambar 4.3 Grafik Kuat Tekan dan Kuat Tarik Mortar Terhadap Variasi
Campuran Abu Sawit
Dari Grafik gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kuat tekan berbanding lurus dengan
kuat tarik dimana keduanya mengalami peningkatan seiring dengan penambahan
abu sawit sampai dengan 15 dan mengalami penurunan seiring dengan
penambahan abu sawit lebih dari 15.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Pengujian Penyerapan Air
Berdasarkan persamaan 2.3 halaman 24 dengan data komposisi benda uji mortar
pada tabel 3.1 halaman 27 maka data pengujian penyerapan air sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Penyerapan Air
No Variasi
Campuran Abu Sawit
Terhadap Massa
Semen Kode
Sampel Massa
Kering Sampel
m
k
g Massa
Basah Sampel
m
b
g Penyerapan
Air Penyerapan
Air rata- rata
1 Normal
A
1
A
2
A
3
280 285
295 285
293 302
1,786 2,807
2,373 2,322
2 Campuran
5 B
1
B
2
B
3
275 275
287 280
280 295
1,818 1,818
2,787 2,141
3 Campuran
10 C
1
C
2
C
3
297 280
275 304
285 280
2,357 1,786
1,818 1,987
4 Campuran
15 D
1
D
2
D
3
285 275
273 292
280 280
2,456 1,818
2,564 2,279
5 Campuran
20 E
1
E
2
E
3
265 277
270 274
285 277
3,396 2,888
2,592 2,959
6 Campuran
25 F
1
F
2
F
3
280 278
285 289
285 294
3,214 2,518
3,158 2,963
Universitas Sumatera Utara
0, 2.322 5, 2.141
10, 1.987 15, 2.279
20, 2.959 25, 2.963
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
5 10
15 20
25 30
P en
y era
p a
n A
ir
Variasi Campuran Abu Sawit massa
Gambar 4.4 Grafik Penyerapan Air Terhadap Variasi Campuran Abu Sawit
Dari Grafik gambar 4.4 dapat dilihat bahwa penyerapan air rata-rata pada mortar normal atau tanpa campuran abu sawit sebesar 2,322, sedangkan untuk
penyerapan air rata-rata pada mortar yang dicampur dengan abu sawit dengan variasi 5; 10; 15; 20 dan 25 berturut-turut adalah 2,141; 1,987;
2,279; 2,959 dan 2,963. Dari grafik gambar 4.4 dapat diketahui bahwa penyerapan air pada mortar
semakin menurun jika variasi campuran abu sawit berkisar 5 - 15 dari jumlah semen. Abu sawit dengan komposisi yang tepat maksimal 15 dari massa
semen dapat mengurangi pemuaian mortar yang terjadi akibat proses reaksi alkali silika dengan demikian mengurangi pori-pori mortar akibat reaksi tersebut.
Sedangkan pencampuran lebih dari 15 akan meningkatkan penyerapan air pada mortar karena kandungan Silika yang terlalu banyak akan meningkatkan reaksi
alkali silika dengan semen yang menyebabkan terjadinya proses pemuaian pada mortar yang ditandai oleh hadirnya pori-pori pada mortar. Semakin banyak pori-
pori pada mortar mengakibatkan semakin meningkatnya penyerapan air.
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Pengujian Porositas