Pasir umumnya terdapat di sungai-sungai yang besar. Akan tetapi sebaiknya pasir yang digunakan untuk bahan-bahan bangunan dipilih yang
memenuhi syarat. Syarat-syarat untuk pasir adalah sebagai berikut: 1.
Butir-butir pasir harus berukuran antara 0,l5 mm - 5 mm. 2.
Harus keras, berbentuk tajam, dan tidak mudah hancur dengan pengaruh perubahan cuaca atau iklim.
3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5 persentase berat dalam
keadan kering. 4.
Bila mengandung lumpur lebih dari 5 maka pasirnya harus dicuci. 5.
Tidak boleh mengandung bahan organik, garam, minyak, dan sebagainya.
Pasir untuk pembuatan adukan harus memenuhi persyaratan diatas, selain pasir alam dari sungai atau galian dalam tanah terdapat pula pasir buatan yang
dihasilkan dari batu yang dihaluskan dengan mesin pemecah batu, dari terak dapur tinggi yang dipecah-pecah dengan suatu proses.
Agregat dinilai dari tingkat kekuatan hancur dan ketahanan terhadap benturan yang dapat mempengaruhi ikatan pada pasta semen, porositas dan
penyerapan air dapat mempengaruhi daya tahan beton terhadap serangan alam dari luar dan ketahanan terhadap penyusuitan selama proses penyaringan agregat.
Daryanto. 1994
2.4 Air
Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Air yang
dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai campuran beton. Air yang mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang tercemar garam, minyak,
gula, atau bahan kimia lainnya, bila dipakai dalam campuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat beton yang dihasilkan.
Universitas Sumatera Utara
Karena pasta semen merupakan hasil reaksi kimia antara semen dengan air, maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat campuran yang
penting, tetapi justru perbandingan air dengan semen atau yang sering disebut sebagai Faktor Air Semen water cement ratio. Air yang berlebihan akan
menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak tercapai
seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi kekuatan beton Nawy G, Edward. 1998.
Air yang dimaksud disini adalah air sebagai bahan pembantu dalam konstruksi bangunan meliputi kegunaannya dalam pembuatan dan perawatan
mortar. Air diperlukan pada pembuatan mortar untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pengerjaan
mortar. Kekuatan dari pasta pengerasan semen ditentukan oleh perbandingan berat antara semen dan faktor air. Persyaratan Mutu Air menurut PUBI 1982, adalah
sebagai berikut: 1.
Air harus bersih. 2.
Tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual dan tidak mengandung benda-benda tersuspensi
lebih dari 2grl. 3.
Tidak mengandung garam yang dapat larut dan dapat merusak betonmortar. Winter, George. 1993
Tabel 2.4 Batas dan izin kandungan air untuk campuran betonmortar
Kandungan Batas yang diizinkan
PH 4,5 – 8,5
Bahan Padat 2000 ppm
Bahan terlarut 2000 ppm
Bahan organic 2000 ppm
Minyak 2 berat semen
Sulfat SO
3
10000 ppm Chlor Cl
10000 ppm
Sumber : Bahan Praktek Beton, 1999
Universitas Sumatera Utara
Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras.
Oleh karena itu air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan bahan, tanpa air konstruksi bahan tidak akan terlaksana dengan sempurna.
Air memiliki beberapa pengaruh terhadap kekuatan beton antara lain : 1.
Air merupakan media pencampur pada pembuatan pasta. 2.
Kekuatan dari pasta pengerasan semen ditentukan oleh perbandingan berat antara air dan faktor semen.
3. Kandungan air yang tinggi menghalangi proses pengikatan dan kandungan
air yang rendah reaksi tidak selesai Murdock, 1991.
2.5 Pozzolan