Prosedur Pengujian Kuat Tekan Prosedur Pengujian Kuat Tarik Prosedur Pengujian Penyerapan Air dan Porositas

7 Setelah mortar berumur 24 jam cetakan dibuka dan diberi nomor kode pada benda uji dan diletakkan di ruang perawatan selama 27 hari. b. Mortar dengan pencampuran abu sawit Untuk pembuatan mortar dengan pencampuran abu sawit caranya sama dengan pembuatan mortar normal tanpa abu sawit. Pencampuran abu sawit dilakukan dengan mengurangi massa semen.

3.4 Prosedur Pengujian Benda Uji

3.4.1 Prosedur Pengujian Kuat Tekan

Benda uji yang dipakai adalah kubus dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan saat mortar berumur 28 hari dengan menggunakan alat Compressor Machine. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap variasi campuran agar diperoleh kuat tekan rata–rata. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Mengeluarkan benda uji setelah berumur 27 hari dari bak perendaman dan diletakan pada ruangan sampai sampel kering dan hal ini dilakukan selama 24 jam tepatnya benda uji mencapai umur 28 hari. 2. Beban tekan diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara mengoperasikan tuas pompa sehingga benda uji runtuh. 3. Pada saat jarum penunjuk skala beban tidak naik lagi atau bertambah, maka skala yang ditunjukan oleh jarum tersebut dicatat sebagai beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut. 4. Prosedur ini dilakukan untuk sampel benda uji kuat tekan yang lain. Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Prosedur Pengujian Kuat Tarik

Benda uji yang dipakai adalah brequitte dengan ukuran 7,5cm x 4,15cm x 2,5cm. Pengujian kuat tarik dilakukan saat mortar berumur 28 hari dengan menggunakan alat Brequitte Tensile Motor. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap variasi campuran agar diperoleh kuat tarik rata–rata. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Mengeluarkan benda uji setelah berumur 27 hari dari bak perendaman dan diletakan pada ruangan sampai sampel kering dan hal ini dilakukan selama 24 jam tepatnya benda uji mencapai umur 28 hari. 2. Beban tarik diberikan secara perlahan-lahan pada benda uji dengan cara mengoperasikan tensile motor sehingga benda uji patah. 3. Pada saat benda uji patah maka skala yang ditunjukan dicatat sebagai beban maksimum yang dapat dipikul oleh benda uji tersebut. 4. Prosedur ini dilakukan untuk sampel benda uji kuat tarik yang lain.

3.4.3 Prosedur Pengujian Penyerapan Air dan Porositas

Benda uji yang dipakai adalah kubus dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dan berjumlah 18 buah yang terdiri 3 sampel untuk masing-masing variasi campuran. Uji penyerapan air dilakukan pada saat mortar berumur 28 hari. Mortar yang telah dikeringkan di tempat perawatan selama 27 hari ditimbang untuk mendapatkan massa kering mortar m k setelah itu mortar direndam dalam air selama 24 jam. Mortar yang telah direndam selama 24 jam ditimbang untuk mendapatkan massa basah mortar m b . Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data