4.1.2 Pengujian Kuat Tarik Mortar
Berdasarkan persamaan 2.2 halaman 23 dengan data komposisi benda uji mortar
pada tabel 3.1 halaman 27 maka data pengujian kuat tarik mortar sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Kuat Tarik
N o
Variasi Campuran
Abu Sawit Terhadap
Massa Semen
Kode Sampel
Tebal Sam-
pel t
m Lebar
Sam- pel
w m
Luas Permu-
kaan Sampel
A m
2
Beban Maksimum
F N
Kuat Tarik
σ
MPa Kuat
Tarik rata-
rata MPa
1. Normal
A
1
A
2
A
3
0,035 0,036
0,035 0,027
0,024 0,027
0,000945 0,000864
0,000945 1025
1075 1025
1,085 1,244
1,085 1,138
2. Campuran
5 B
1
B
2
B
3
0,043 0,040
0,040 0,027
0,027 0,027
0,001161 0,001080
0,001080 1450
1400 1400
1,249 1,296
1,296 1,280
3. Campuran
10 C
1
C
2
C
3
0,045 0,031
0,038 0,027
0,029 0,027
0,001215 0,000899
0,001026 1725
1600 1475
1,420 1,780
1,438 1,546
4. Campuran
15 D
1
D
2
D
3
0,047 0,040
0,044 0,028
0,027 0,028
0,001316 0,001080
0,001232 1500
1225 1665
1,140 1,134
1,351 1,208
5. Campuran
20 E
1
E
2
E
3
0,050 0,043
0,036 0,029
0,027 0,030
0,001450 0,001161
0,001080 1000
1150 1175
0,690 0,990
1,088 0,923
6. Campuran
25 F
1
F
2
F
3
0,034 0,034
0,038 0,031
0,029 0,027
0,001054 0,009860
0,001026 1550
1150 1125
1,471 0,117
1,096 0,895
Universitas Sumatera Utara
0, 1.138 5, 1.28
10, 1.546 15, 1.208
20, 0.923 25, 0.895
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
5 10
15 20
25 30
K u
at T
ar ik
M or
tar M
P a
Variasi Campuran Abu Sawit massa
Gambar 4.2 Grafik Kuat Tarik Mortar Terhadap Variasi Campuran Abu Sawit
Dari Grafik gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kuat tarik rata-rata mortar normal atau tanpa campuran abu sawit sebesar 1,138 MPa, sedangkan untuk kuat
tarik rata-rata mortar yang dicampur dengan abu sawit dengan variasi 5; 10; 15; 20 dan 25 berturut-turut adalah 1,280 MPa; 1,546 MPa; 1,208MPa;
0,923 MPa dan 0,895 MPa.
Dari grafik gambar 4.2 dapat diketahui bahwa kuat tarik mortar semakin meningkat jika variasi campuran abu sawit berkisar 5 - 15 dari jumlah semen.
Kuat tarik maksimal berada pada campuran abu sawit 10. Sedangkan pencampuran lebih dari 15 akan mengurangi kuat tarik mortar. Penigkatan
maupun penurunan kekuatan mortar dipengaruhi oleh jumlah kandungan senyawa Silika Oksida yang terdapat dalam abu sawit. Silika Oksida yang terkandung
dalam abu sawit bereaksi dengan Kalsium Hidroksida dari semen dan air akan membentuk material seperti semen yaitu Kalsium Silikat Hidrat. Abu sawit
dengan komposisi yang tepat dapat mengurangi pemuaian mortar yang terjadi akibat proses reaksi alkali silika dengan demikian mengurangi retak-retak mortar
akibat reaksi tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Reaksi alkali silika adalah serangkaian reaksi kimia yang melibatkan alkali hidroksida yang berasal dari semen dengan silika reaktif yang ada pada abu sawit.
Reaksi ini membutuhkan air dalam pembentukan alkali-silica gel, yang jika berada dalam kondisi lembab akan mengembang sehingga menimbulkan tekanan
mengembanng yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada mortar. Kerusakan yang terjadi bisa bervariasi mulai dari keretakan sampai terlepasnya sebagian
mortar, terutama di daerah permukaan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Hubunga Kuat Tekan dan Kuat Tarik