Pengetahuan Hubungan pengetahuan, sikap, persepsi, dan keterampilan mengendara mahasiswa terhadap perilaku keselamatan mengendara (safety riding) di Universitas Gunadarma Bekasi tahun 2009

67 Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa distribusi perilaku responden lebih banyak yang tidak aman daripada yang aman. Sebanyak 72,1 responden mempunyai perilaku tidak aman, sedangkan 27,9 lainnya mempunyai perilaku aman dalam berlalu lintas. Selain itu, diketahui pula sebanyak 86 responden pernah melanggar lalu lintas sedangkan 14 lainnya tidak pernah melanggar. Menurut Departemen Perhubungan Darat 2008, banyaknya pelanggaran berlalu lintas merupakan langkah awal terjadinya kecelakaan. Oleh sebab itu, kesadaran tertib berlalu lintas perlu ditingkatkan guna mengurangi pelanggaran yang terjadi dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas. Perilaku pengendara dalam berlalu lintas berpengaruh terhadap kejadian kecelakaan Nurtanti, 2002. Dengan demikian implementasi perilaku safety riding penting diterapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan Ditlantas PMJ, 2007.

6.3. Pengetahuan

Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa distribusi pengetahuan responden lebih banyak yang tinggi daripada yang rendah. Pengetahuan responden diukur dengan beberapa variabel pertanyaan, yaitu mengenai safety riding, komponen, serta pengetahuan mengenai rambu lalu lintas. Hasilnya, Dari 86 responden, sebanyak 50 mahasiswa yang berpengatahuan tinggi, sedangkan yang lainnya berpengetahuan rendah mengenai safety riding. Yamamoto 2008 mengatakan bahwa edukasi mengenai safety riding diperlukan mengingat minimnya pengetahuan para pengendara sepeda motor akan faktor-faktor penting keselamatan dan kenyamanan berkendara di jalan raya. Selain itu menurut Suripno 2007 diperlukan sosialisasi dan pendidikan bidang-bidang keselamatan jalan guna meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas yang masih rendah. 68 Hal ini sejalan dengan pendapat Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Kesehatan Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Departemen Pendidikan Nasional, Purnomo Ananto 2008 dalam Harthana 2008. Menurutnya, pengetahuan tentang keselamatan berkendara di jalan perlu diberikan kepada pengendara, khususnya pelajar dengan cara dimasukan dalam kurikulum pendidikan kesehatan dan jasmani ataupun diberikan melalui pendidikan ekstrakurikuler. Jika pendidikan tentang keselamatan berkendara di jalan tidak disosialisasikan lebih lanjut maka dampaknya peluang pelajar menjadi korban kecelakaan di jalan raya akan semakin besar. Sebanyak 82,2 responden tidak mengetahui arti dari semua rambu-rambu lalu lintas. Padahal, salah satu kewajiban pengendara pada waktu mengemudikan kendaraan bermotor adalah mematuhi ketentuan rambu-rambu dan marka jalan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No.14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 23 ayat 1 huruf d. Pengetahuan responden tentang arti rambu-rambu lalu lintas akan mempengaruhi perilakunya dalam berlalu lintas. Sebab, jika pengendara tidak mengetahui arti dari rambu- rambu lalu lintas maka pengendara tidak akan dapat mematuhi rambu lalu lintas tersebut. Berdasarkan hasil analisis bivariat diketahui tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan mahasiswa Universitas Gunadarma Bekasi dengan perilaku safety riding perolehan Pvalue = 0,236. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pengetahuan responden maka belum tentu semakin aman perilaku responden dalam berkendara sepeda motor safety riding. Mungkin mahasiswa mengetahui tapi tidak mau untuk menerapkan perilaku safety ridding. Kecenderungan ini dapat dilihat pada tabel 5.12. yang menunjukkan bahwa pada responden yang berperilaku tidak aman, proporsi responden yang berpengetahuan rendah lebih besar dari proporsi responden yang berpengetahuan tinggi, dan sebaliknya, pada 69 responden yang berperilaku aman, proporsi responden yang berpengetahuan tinggi lebih besar dari proporsi responden yang berpengetahuan rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan Nurwanti 2000 yang menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan dengan perilaku mengemudi seseorang Pvalue = 0,000. Menurutnya, dengan memiliki pengetahuan yang lebih luas, berarti seseorang akan lebih sanggup untuk memberikan suatu sambutan yang benar terhadap suatu situasi dalam berbagai bentuk, situasi tersebut berbahaya atau tidak. Kebermaknaan ini disebabkan pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior. Rogers 1974 dalam Notoadmodjo 1993 mengatakan bahwa dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng long lasting daripada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.

6.4. Sikap

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Awam Terhadap Penderita HIV/AIDS di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009

1 36 59

Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Tentang 3M (Mengubur Barang Bekas, Menutup Dan Menguras Tempat Penampungan Air) Pada Keluarga Di Kelurahan Padang Bulan Tahun 2009

1 66 73

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK SAFETY RIDING

0 2 18

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PRAKTIK SAFETY RIDING (Studi Pada Mahasiswa Universitas Jember Angkatan 2009 dan 2010)

0 3 18

Perbedaan Perilaku Safety Riding (Keselamatan Berkendara) Berdasarkan Karakteristik Siswa SMA Negeri 1 Semarang Tahun 2013.

0 5 13

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SAFETY RIDING PADA MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Safety Riding Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sebagai Pengendara Sepeda Motor.

0 5 14

PENGARUH KAMPANYE KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) TERHADAP SIKAP KEDISIPLINAN Pengaruh Kampanye Keselamatan Berkendara (Safety Roding) Terhadap Sikap Kedisiplinan dalam Berlalu Lintas.

0 1 17

Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Tentang Keselamatan Lalu Lintas Tahun 2014.

0 0 19

Studi Mengenai Intensi Safety Riding Behavior Pada Mahasiswa Mengendara Motor Di Universitas Padjadjaran.

0 0 7

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) PADA MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FMIPA UNNES Angkatan 2008-2015).

4 42 175