dalam Janti G. Sujana :
11
1. Metode terpusat pada koleksi Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi yaitu:
1. Pencocokan terhadap daftar tertentu, bibliografi, atau katalog 2. Penilaian dari pakar
3. Perbandingan data statistik 4. Perbandingan pada berbagai standar koleksi
2. Metode terpusat pada pengguna Pada metode ini terdapat beberapa cara untuk melakukan evaluasi koleksi,
yaitu: 1. Melakukan kajian sirkulasi koleksi
2. Meminta pendapat pengguna 3. Menganalisis statistik pinjam antar perpustakaan
4. Melakukan kajian sitiran 5. Melakuka kajian penggunaan di tempatruang baca
6. Memeriksa ketersediaan koleksi di rak Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis mencoba untuk menguji
ketersediaan koleksi pada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan penggunaannya dalam Skripsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi
tahun 2006-2007 dengan menggunakan cara kajian sitiran atau analisis sitiran.
B. Analisis Sitiran
Komunikasi ilmiah atau dalam Bahasa Inggris disebut scientific communication merupakan suatu hal yang cukup dikenal dalam dunia keilmuan.
Komunikasi ilmiah memungkinkan terjadinya komunikasi di antara para ilmuan yang menyangkut perkembangan, penelitian, dan informasi mutakhir dari ilmu
pengetahuan yang terkait. Komunikasi ilmiah terbagi menjadi dua yaitu komunikasi ilmiah formal dan informal. Komunikasi ilmiah formal dilakukan melalui media
formal majalah, disertasi, terdapat komunikasi formal antara pencetus informasi dengan penerima informasi. Bentuk komunikasi formal tersebut dinyatakan dalam
daftar kepustakaan, rujukan dan kutipan.
12
Pemuatan daftar kepustakaan tersebut
11
Sujana, Janti G. Mengoptimumkan Pengembangan Koleksi. Artikel diakses pada tanggal 24 Maret 2008 pukul 14.35 WIB. dari http:bpib-art.blogspot.com2006_10_10_archive.html
12
Sulistyo-Basuki. Pengantar Dokumentasi: Mulai dari perkembangan istilah, pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pengolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan komunikasi sampai
dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi Bandung: Rekayasa Sains, 2004 h.71
dari kata citation analysis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sitir atau menyitir berarti menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut ditulis
orang lain; mengutip.
13
Sedangkan Kamus Istilah Perpustakaan menyebutkan bahwa analisis sitiran adalah cara perhitungan atas karya tulis yang disitir oleh para
pengarang, karya itu digunakan untuk persiapan penulisan karya tulis mereka.
14
Menurut ALA Glossary of Library and Information Science dalam I Komang Rupadha disebutkan bahwa citation adalah suatu catatan yang menunjuk
kepada suatu karya yang bagian-bagian dari isinya telah dikutip, atau yang menunjuk kepada beberapa sumber yang berwenang untuk suatu pernyataan atau masalah.
15
Dalam analisis sitiran dikenal juga istilah referencing atau perujukan dan istilah citation atau sitiran. Referencing mengarah pada perujukan ke karya yang telah ada
sebelumnya sedangkan citation mengarah pada karya yang diacu yang dilakukan oleh pengarang sesudah karya yang diacu diterbitkan. Kegiatan ini merupakan bagian
komunikasi ilmiah dan merupakan ciri pertumbuhan pengetahuan. Sitiran merupakan sebuah hubungan antara dokumen yang dikutip dengan dokumen yang mengutip.
Kajian tentang hubungan sitiran dalam segala aspek disebut fungsi analisis sitiran. Sitiran berhubungan dengan dua jenis data yakni:
16
1. data yang dikutip cited atau kinutip atau rujukan merupakan sebuah dokumen yang menunjukkan unit sumber, jadi dokumen ini usianya
akan selalu lebih tua daripada dokumen yang mengutip. Dokumen yang dikutip dan usianya selalu lebih tua daripada karya yang
mengutipnya dikenal dengan istilah predated. 2. data yang mengutip atau sitiran merupakan sebuah dokumen yang
merupakan unit penerima, karena itu usia dokumen ini selalu lebih muda usianya daripada dokumen yang dikutip atau pasca tahun dalam
hubungannya dengan rujukan. Konsep-konsep lain yang juga berkaitan dengan analisis sitiran di antaranya
adalah:
13
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud,1982, h. 850.
14
Lasa, H.S., “Citation Analysis”, Kamus Istilah Perpustakaan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998 Cet. 1, h.24
15
Rupadha, I Komang, Kajian Analisis Sitiran tehadap Laporan Penelitian Dosen Universitas Mataram Suatu Kajian Perbandingan Analisis Sitiran Antara Laporan Penelitian Dosen Fakultas
Hukum, Ekonomi, Pertanian dan Peternakan Periode Tahun 1991-1995 Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996. h.17.
16
Sulistyo-Basuki. Pengantar Dokumentasi: Mulai dari perkembangan istilah, pemahaman jenis dokumen, diikuti dengan pengolahan dokumen, disusul teknologi informasi, dan komunikasi sampai
dengan jasa pemencaran informasi serta diakhiri dengan etika profesi Bandung: Rekayasa Sains, 2004 h. 72
dikatakan berpasangan secara bibliografis jika dua dokumen tersebut memiliki setidaknya satu rujukan yang sama, biasanya kedua dokumen
ini memiliki subjek yang sama, walaupun tidak menutup kemungkinan memiliki subjek yang berbeda.
17
2. ko-sitiran co-citation, yakni dua buah rujukan yang disitir bersama- sama oleh dokumen yang terbit kemudian, dengan demikian secara tidak
langsung kedua rujukan tersebut saling berhubungan.
18
3. bibliometrik bibliometrics, adalah seperangkat metode yang digunakan untuk mengkaji atau mengukur informasi tertulis. Analisis sitiran dan
content analysis biasanya digunakan dalam bibliometrik, atau dengan kata lain analisis sitiran dan content analysis merupakan alat ukur dalam
metode bibliometrik.
19
4. indeks sitiran citation index, adalah sebuah indeks sitiran yang berisi deskripsi bibliografis dokumen kinutip dan dokumen yang mengutip,
indeks ini dapat memudahkan pengguna untuk menentukan dokumen mana yang mengutip dan dokumen mana yang dikutip.
20
Contoh dari indeks sitiran antara lain Science Citation Index SCI adalah sebuah
indeks sitiran yang dibuat oleh Institute for Scientific Information ISI pada tahun 1960 dan sekarang telah menjadi milik Thomson Reuters,
versi online dari SCI mencakup 6400 jurnal di dunia dalam bidang sains dan teknologi dan kebanyakan berbahasa Inggris.
21
Selain SCI terdapat indeks sitiran lain yakni SSCI Social Sciences Citation Index adalah
indeks sitiran dari berbagai disiplin ilmu sosial, SSCI diproduksi oleh Thomson Scientific dan dikembangkan oleh ISI. SSCI mencakup 1700
jurnal ilmu-ilmu sosial di dunnia dan lebih dari 50 disiplin ilmu, indeks ini memberikan informasi untuk mengetahui artikel, penerbit, pengarang
yang paling sering disitir.
22
C. Manfaat Analisis Sitiran