Sejarah Singkat Bank Mandiri

Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. 6. Fasilitas-fasilitas produk adalah fasilitas kelengkapan atau fitur-fitur yang ada di Bank Mandiri, antara lain fasilitas Automatic Teller Machine ATM, penawaran suku bunga, dan hadiah atau undian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Bank Mandiri

Bank mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim, dan Bapindo yang merupakan 4 bank dari 7 bank umum yang saham-sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang secara signifikan telah terkena dampak dari krisis ekonomi. Sebagai reaksi atas krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 dan 1998 lalu, yang mengakibatkan banyak bank pemerintah bangkrut secara teknis dikarenakan oleh kepemilikan kredit non performing dalam jumlah yang besar. Pemerintah melakukan rekapitalisasi bank- Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. bank bermasalah tersebut dengan obligasi suku bunga tetap, obligasi suku bunga tidak tetap, dan obligasi lindung nilai yang dihubungkan dengan kurs dollar Amerika Serikat dengan rupiah. Selanjutnya pada akhir bulan Pebruari 1998, pemerintah mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi dan penggabungan keempat bank bergabung sebagai bagian dari rencana untuk restrukturisasi dan rekapitalisasi sektor perbankan di Indonesia. Restrukturisasi secara menyeluruh diperlukan untuk memperbaiki kualitas aktiva produktif dan meningkatkan efisiensi dengan antara lain melakukan perbaikan organisasi, sistem dan sumber daya manusia dari keempat bank yang bergabung tersebut. Pelaksanaan rekapitalisasi Bank Mandiri dilaksanakan secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kompensasi atas kredit macet yang dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN dan untuk merekapitalisasi Bank Mandiri akibat akumulasi kerugian bank-bank bergabung. Kredit-kredit yang dialihkan ke BPPN oleh Bank Begabung adalah kredit yang tergolong “macet” yang nilainya berjumlah di atas 5 miliar rupiah. Setelah kredit macet tersebut dialihkan ke BPPN, maka kredit tersebut tidak lagi merupakan aktiva Bank Mandiri. Kemudian pemerintah menerbitkan surat obligasi yang keseluruhannya mencapai 178 triliun rupiah, yang diterbitkan dalam 2 dua tahap yaitu sebesar 103 triliun rupiah pada tanggal 12 Oktober 1999 dan sebesar 75 triliun rupiah pada tanggal 28 Desember 1999. Sejak awal rekapitalisasi, Bank Mandiri merupakan pembicaraan secara terus-menerus dengan pemerintah berkaitan dengan proses restrukturisasi yang menghasilkan pengembalian sejumlah surat Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. obligasi kepada pemerintah yang mengakibatkan penurunan jumlah dana rekapitalisasi yang diterima menjadi 173,8 triliun rupiah sesuai surat keputusan menteri keuangan pada tanggal 23 Mei 2003. Berdasarkan peraturan pemerintah PP No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998, pemerintah membentuk Bank Mandiri sebagai hasil dari merger bank pemerintah tersebut dengan harapan akan dapat meningkatkan modal dan efisiensi untuk menghadapi persaingan yang semakin kuat. Dalam PP No.75 tahun 1998 disebutkan bahwa Negara Republik Indonesia melakukan penyertaan modal untuk pendirian Perusahaan Perseroan Mandiri yang selanjutnya disebut PT Bank Mandiri Persero. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.97 tanggal 24 Juli 1999 dibuat oleh Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta. Rapat antara lain menyetujui dan memutuskan untuk melakukan penggabungan PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Ekspor Imppor Indonesia Persero dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero ke dalam Bank Mandiri dimana Bank Mandiri akan menjadi perusahaan hasil penggabungan dan Bank Bergabung akan bubar demi hukum tanpa didahului likuidasi. Penggabungan tersebut dimuat dalam Akta Merger No. 100, tanggal 4 Juli 1999 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta yang efektif pada tanggal 31 Juli 1999. Dalam rangka penggabungan tersebut, Bank Mandiri telah mendapatkan ijin dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.19KEP.GBI1999 tentang pemberian ijin penggabungan usaha Merger PT Bank Bumi Daya Persero, PT Bank Dagang Negara Persero, PT Bank Ekspor Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. Impor Indonesia Persero dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero ke dalam PT Bank Mandiri Persero, tanggal 19 Juli 1999. Struktur penggabungan secara hukum dirancang untuk melindungi Bank Mandiri dari kesulitan yang dihadapi oleh Bank Bergabung sebelumnya. Antara bulan Oktober 1998 hingga 31 Juli 1999, penasehat internasional melakukan uji tuntas secara komprehensif guna mengidentifikasi porsi Bank Bergabung yang akan dialihkan ke Bank Mandiri bertindak selaku perusahaan induk holding company bagi Bank Bergabung. Penyertaan modal Negara Republik Indonesia pada saat pendirian adalah kekayaan negara yang berasal dari : 1. Pengalihan saham milik negara pada perusahaan perseroan Persero PT Bank Bumi Daya Persero PT Bank Dagang Negara Persero PT Bank Ekspor Impor Indonesia Indonesia dan PT Bank Pembangunan Indonesia Persero yang selanjutnya bersama-sama disebut bank dengan menyisihkan 1 satu saham untuk tetap dimiliki Negara selaku pemegang saham pada masing- masing bank. 2. Kekayaan negara yang dipisahkan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

4.2 Visi, Misi Budaya Perusahaan dan Tujuan Perusahaan