Kondisi Perbankan Indonesia TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. Hal ini nampak dari kegiatan pokok yang menerima simpanan dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka.

2.3 Kondisi Perbankan Indonesia

Kondisi perbankan di Indonesia pernah mengalami kondisi yang memilukan yaitu antara tahun 1997 – 1998. Kondisi ini ditandai oleh banyaknya bank-bank yang dilikuidasi atas rekomendasi International Monetery Fund IMF. Pada akhir 1997 di Indonesia terdapat 40 bank yang beroperasi dan akibatnya adanya likuidasi atau penggabungan bank maka sampai akhir Desember 2006 hanya tinggal 130 bank yang masih layak beroperasi di Indonesia Info Bank, 2007. Proses likuidasi perbankan di Indonesia dimulai pada awal November 1997, pada periode tersebut terdapat 16 bank yang dilikuidasi, yang mengakibatkan 7500 karyawan di PHK Pemberhentian Hubungan Kerja. Selanjutnya pada tahun 1998 – 1999 pemerintah Indonesia melakukan pembekuan usaha bank sebanyak 4 kali. Tahapan pembekuan ini adalah pada April 1998 pemerintah membekukan 7 bank kemudian pada 4 Agustus 1998 terjadi pembekuan 3 usaha bank dan selanjutnya pada 13 Maret 1999 terjadi pembekuan operasi bank secara besar-besaran oleh pemerintah yaitu membekukan sekitar 38 bank swasta nasional, bank swasta nasional non devisa, dan bank campuran. Periode terakhir adalah pada tanggal 23 April 1999 adapun alasan pembekuan ini adalah kinerja bank-bank yang dibekukan memang buruk, hal ini dapat dilihat dari Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009. nilai Capital Adequacy Ratio CAR di bawah minus 25 persen sedangkan bank- bank pemerintah terbebas dari likuidasi atau pembekuan usaha, karena pemerintah merekapitalisasi semua bank tersebut. Pada tahun 1999 pemerintah melakukan kegiatan penggabungan merger antar bank. Bank-bank yang digabungkan pemerintah tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Import Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia yang merupakan cikal bakal Bank Indonesia. Kemudian pada tahun 2000 terdapat 8 bank yang dilebur menjadi Bank Danamon, pemerintah terus melakukan usaha pembekuan usaha bank dan pada tahun 2000 tersebut terdapat 3 bank yang lolos dari kegiatan pembekuan yang dilakukan pemerintah yaitu Bank Putra, Bank Prasidha dan Bank Ratu sedangkan pada tahun 2001 hanya terdapat 1 bank yang dibekukan pemerintah yaitu Unibank selanjutnya pada tahun 2004, pemerintah kembali membekukan 3 bank nasional yaitu Bank Asiatic, Bank Dagang Bali, dan Bank Global. Pada tahun 2005 jumlah bank-bank yang ada di Indonesia menurun drastis, hal ini diakibatkan adanya pembekuan usaha, likuidasi, atau penggabungan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Desember 2006 jumlah bank yang ada di Indonesia sebanyak 130 bank dengan jumlah kantor atau cabang sebanyak 8.236 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia Info Bank, 2007.

2.4 Jenis-Jenis Bank