umur sirih, jumlah sinar matahari yang sampai ke bagian daun, dan kondisi dedaunan bagian atas tumbuhan.
32,42,43
2.1.2.1 Gambaran Umum
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari sirih Familia Piperaceae adalah sebagai berikut :
32
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle
Nama binomial : Piper betle Linn Sirih Familia Piperaceae merupakan tanaman yang banyak ditanam orang
Indonesia di halaman, memiliki batang berwarna hijau kecokelatan, permukaan kulit kasar dan berkerut-kerut, mempunyai nodulruas yang besar tempat keluarnya akar.
Tumbuh memanjat dan bersandar pada batang pohon lain, tinggi dapat mencapai 5 m- 15 m. Sirih Familia Piperaceae memiliki daun tebal, tumbuh berseling, bertangkai,
daun berbentuk jantung dengan ujung daun meruncing, tepi rata dengan lebar 2,5 cm- 10 cm, panjang 5 cm-18 cm, dan mengeluarkan bau aromatik.
42
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.2 Jenis-jenis Daun Sirih Familia Piperaceae
Berdasarkan bentuk daun, rasa dan aromanya, sirih Familia Piperaceae dibedakan menjadi beberapa jenis :
43
1. Daun Sirih Banda Daun sirih banda berdaun besar, berwarna hijau tua dan kuning di beberapa
bagian, memiliki rasa dan aroma yang sengak 2.
Daun Sirih Cengkeh Daun sirih cengkeh berdaun kuning, dan rasanya tajam menyerupai rasa
cengkeh. 3.
Daun Sirih Hitam Daun sirih hitam rasanya sengak, biasanya digunakan untuk campuran obat.
4. Daun Sirih Jawa
Daun sirih jawa berwarna hijau tua dan rasanya tidak begitu tajam. Daun sirih ini merupakan jenis yang sering digunakan masyarakat untuk menyirih Gambar 2.
Gambar 2. Daun sirih jawa
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.3 Kandungan dan Kegunaan Daun Sirih Familia Piperaceae
Daun sirih Familia Piperaceae telah dikenal sebagai obat tradisional karena memiliki kandungan antiplak, antioksidan, antiseptik, antijamur, dan
antidiabetes.
28,33,35,37,41-43
Penggunaan secara tradisional biasanya dilakukan dengan cara merebus daun sirih kemudian air rebusan digunakan untuk kumur atau
membersihkan bagian tubuh lain, atau daun sirih dilumatkan kemudian ditempelkan pada luka Mardisiwojo, 1985, Anonim, 1981.
31
Dalam daun sirih Familia Piperaceae 100 gram terdapat kandungan: air 85,4 mg; protein 3,1 mg; karbohidrat 6,1 mg; serat 2,3 mg; yodium 3,4 mg; mineral 2,3
mg; kalsium 230 mg; fosfor 40 mg; besi ion 3,5 mg; karoten vitamin A 9600 iu; kalium nitrat 0,26-0,42 mg; tiamin 70 mg; riboflavin 30 mg; asam nikotinal 0,7 mg;
vitamin C 5 mg; kanji 1,0-1,2; gula non reduksi 0,6-2,5; gula reduksi 1,4-3,2. Sedangkan minyak atsirinya terdiri dari: alilkatekol 2,7-4,6; kadinen 6,7-9,1;
karvakol 2,2-4,8; kariofilen 6,2-11,9; kavibetol 0,0-1,2; sineol 3,6-6,2; eugenol 26,8-42,5; eugenol metil eter 26,8-15,58; pirokatekin; fenol; metanol;
kavikol 5,1-8,2.
31,37,42,43
Kavikol merupakan komponen pendukung yang terurai dari daun sirih Familia Piperaceae, memberikan bau khas dan memiliki daya bunuh bakteri lima
kali lebih besar dari fenol.
32,33,35,37,43
Senyawa fenol yang terkandung dalam minyak atsiri pada daun sirih Familia Piperaceae bersifat bakterisid. Senyawa fenol apabila
terjadi interaksi dengan dinding sel mikroorganisme akan terjadi denaturasi protein dan meningkatkan permeabilitas mikroorganisme. Interaksi antar mikroorganisme
mengakibatkan perubahan keseimbangan muatan dalam molekul protein, sehingga
Universitas Sumatera Utara
terjadi perubahan struktur protein dan menyebabkan terjadinya koagulasi. Protein yang mengalami denaturasi dan koagulasi akan kehilangan aktivitas fisiologis
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Perubahan struktur protein pada dinding sel bakteri akan meningkatkan permeabilitas sel sehingga pertumbuhan sel akan
terhambat dan kemudian sel menjadi rusak. Metanol memiliki kemampuan antimikroba terhadap bakteri gram positif dan negatif. Senyawa kariofilen bersifat
antiseptik dan anastetik lokal, sedangkan senyawa eugenol bersifat dan analgesik topikal dan antiseptik.
37
Daun sirih Familia Piperaceae memiliki kemampuan untuk mencegah proses terjadinya pembentukan plak dari awal antiplak dengan bekerja terhadap bakteri
plak, sehingga berperan dalam menjaga kesehatan rongga mulut.
41
Mekanisme kerja sirih dalam mencegah terjadinya plak adalah dengan cara :
41
1. Mengurangi kemampuan pelikel yang terbentuk pada permukaan gigi
untuk mengikat bakteri sehingga fase awal pembentukan plak tidak terjadi Fathilah dan Rahim, 2003
2. Mengurangi sifat hidrofobik permukaan sel bakteri yang sangat penting
dalam proses perlekatan bakteri Fathilah et al., 2006. Nalina dan Rahim 2006 melaporkan bahwa ekstrak sirih dapat menghambat
aktifitas glucosyltransferase GTF yang dibutuhkan untuk pembentukan glukan bagi bakteri Streptococcus mutans yang menyebabkan karies gigi. Fathilah dan Rahim
2003 melaporkan bahwa konsentrasi minimal sirih untuk bisa menghambat pertumbuhan bakteri Minimal Inhibitory Concentration adalah 0,216 – 0.469 gr100
Universitas Sumatera Utara
ml dan konsentrasi minimal sirih untuk bisa membunuh bakteri Minimal Bactericidal Concentration
adalah 0,521 – 1,042 gr100ml.
41
2.2 Resin Akrilik Polimerisasi Panas