Sifat-Sifat Resin Akrilik Polimerisasi Panas

100° C 100° C 70° C 90 menit 70° C 30 menit Suhu kamar Suhu kamar Gambar 3. Diagram kuring resin akrilik polimerisasi panas 45 7. Pendinginan. Kuvet harus dibiarkan dingin secara perlahan sampai mencapai suhu kamar. Pendinginan secara cepat menyebabkan kerusakan basis gigitiruan karena perbedaan kontraksi termal dari resin dan gips keras. Kuvet yang telah dingin diangkat dari rendaman air dan dibiarkan dingin. 44 8. Deflasking. Mengeluarkan hasil kuring dari mold harus dilakukan dengan hati- hati untuk mencegah patahnya gigitiruan. 9. Penyelesaian dan pemolesan. Biasanya dipergunakan suspensi asahan batu apung halus dalam air. Kadang-kadang dilakukan teknik pemolesan kering, selama pemolesan harus dijaga agar jangan timbul panas yang berlebihan pada gigitiruan.

2.2.3 Sifat-Sifat

23,44,45 1. Berat molekul a. Polimer, memiliki berat molekul 500.000 sampai 1.000.000 b. Monomer, memiliki berat molekul 100 c. Polimer yang telah mengalami polimerisasi, memiliki berat molekul 1.200.000 Universitas Sumatera Utara 2. Monomer sisa. Ini mempunyai pengaruh pada berat molekul rata-rata. Meskipun pada akrilik yang berpolimerisasi secara benar, masih terdapat monomer sisa sebesar 0,2-0,5. Kuring pada suhu yang terlalu rendah dan dalam waktu yang singkat menghasilkan monomer sisa yang lebih besar. Ini hendaknya dicegah karena: a. Monomer bebas dapat lepas dari gigitiruan dan mengiritasi jaringan mulut. b. Monomer sisa akan bertindak sebagai plastisizer dan membuat resin menjadi lunak dan lebih fleksibel. 3. Porositas. Ini dapat memberi pengaruh yang tidak menguntungkan pada kekuatan dan sifat-sifat optis akrilik. a. Shrinkage porosity, kelihatan seperti gelembung yang tidak beraturan bentuk di seluruh dan pada permukaan gigitiruan. b. Gaseous porosity, terlihat berupa gelembung kecil halus yang uniform, biasanya terjadi terutama pada gigitiruan yang tebal dan di bagian yang lebih jauh dari sumber panas. 4. Absorbsi air. Selama pemakaian absorbsi air berlanjut hingga dicapai keseimbangan sekitar 2. Setiap kenaikan berat akrilik sebesar 1 disebabkan oleh absorbsi air menyebabkan terjadinya ekspansi linear sebesar 0,23. Sebaliknya juga pengeringan bahan ini akan disertai oleh timbulnya kontraksi. Gigitiruan hendaknya selalu dijaga basah meskipun sedang tidak dipakai. 5. Retak. Dapat timbul retak-retak pada permukaan resin. Ini disebabkan karena adanya tensile stress yang menyebabkan terpisahnya molekul-molekul polimer. 6. Ketepatan dimensional. Universitas Sumatera Utara Ketepatan dimensional dipengaruhi oleh ekspansi mold sewaktu pengisian, ekspansi termal, kontraksi yang terjadi sewaktu polimerisasi, kontraksi sewaktu pendinginan dan hilangnya stress yang dapat terjadi sewaktu pemolesan basis gigitiruan akrilik. 7. Kestabilan dimensional. Kestabilan dimensional berhubungan dengan absorbsi air oleh resin akrilik. Absorbsi air dapat menyebabkan ekspansi pada resin akrilik. Besar ekspansi karena absorbsi air hampir sama dengan kontraksi selama proses kuring. 23 8. Fraktur. Gigitiruan dapat mengalami fraktur yang disebabkan karena kekuatan impak misalnya terjatuh pada permukaan yang kasar dan fatique yang terjadi karena gigitiruan mengalami pembengkokan yang berulang-ulang selama pemakaian.

2.2.4 Kegunaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perendaman Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Kayu Manis Terhadap Jumlah Candida albicans

4 74 90

Pengaruh Perendaman Bahan Basis Gigitiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas dalam Ekstrak Bonggol Nanas Queen dan Rebusan Daun Sirih terhadap Pertumbuhan Candida albicans

17 124 105

Sifat Kekasaran Permukaan Lempeng Resin Akrilik Polimerisasi Panas Setelah Direndam Dalam Larutan Desinfektan Klorheksidin Glukonat 0.2%

10 120 61

Efek Monomer Sisa Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dari Basis Gigitiruan Terhadap Kesehatan Rongga Mulut Dan Usaha Penanggulangannya

0 43 55

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

9 46 85

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 1 14

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

0 0 2

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 1 7

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 10 23

Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Ekstrak Daun Sirsak Dan Klorheksidin Terhadap Jumlah Candida albicans

1 4 6