kabivetol, estargiol, eugenol metileugenol, karvakrol, terpen, seskuierpen, fenilpropan, tannin, fenol dan hidoksi kavikol.
31-34
Murti 2000 melaporkan air rebusan daun sirih 35 efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada resin akrilik polimerisasi panas.
35
Hesti 2008 juga melaporkan, semakin lama perendaman dalam rebusan daun sirih 35 maka jumlah Candida albicans yang menempel pada pelat resin akrilik semakin
sedikit.
36
Dian melaporkan khasiat anti bakteri infusum daun sirih 20 lebih baik dari hydrogen peroksida 3 terhadap bakteri mix.
37
Setyawardana 2004 melaporkan berkumur dengan air rebusan daun sirih konsentrasi 25, 50, dan 75 dapat
menurunkan indeks plak.
35
Widowati 1994 melaporkan air sirih 25 berfungsi sebagai antiseptik.
38
Penelitian Soepartinah melaporkan bahwa air sirih 25 yang diolah dengan cara direbus menyebabkan tidak tumbuhnya bakteri.
38
Hasil ini sama dengan penelitian Retno dan Dewi 2006, yang melaporkan bahwa sediaan gel
dengan kadar ekstrak daun sirih 25 mampu menghilangkan semua mikroorganisme.
32
Ingelia dkk 2007 juga melaporkan konsentrasi ekstrak Familia Piperaceae konsentrasi 25, memproduksi zona hambat yang besar dan paling efektif
mencegah Candida albicans.
39
1.2 Permasalahan
Keberhasilan pemakaian gigitiruan merupakan tantangan yang membutuhkan kerja sama pasien dan dokter gigi. Seorang dokter gigi bertanggungjawab
memberikan instruksi bagaimana menggunakan gigitiruan, cara memasang dan melepas gigitiruan, menjaga kebersihan gigitiruan, dan rongga mulut. Apabila
Universitas Sumatera Utara
kebersihan rongga mulut pasien jelek, maka pada permukaan gigitiruan akan terbentuk plak yang terdiri dari genus Candida dan akan menimbulkan denture
stomatitis . Pada denture stomatitis mikroorganisme yang berperan adalah jamur
Candida albicans . Perawatan infeksi jamur Candida albicans dilakukan oleh pasien
dengan menyikat permukaan gigitiruan sampai bersih dan merendam gigitiruan dalam bahan desinfektan. Bahan desinfektan golongan kemis yang dianjurkan sebagai
perawatan tambahan pada denture stomatitis adalah klorheksidin. Obat tradisonal dari tumbuh-tumbuhan juga dapat dipakai sebagai obat kumur dan desinfektan.
Tanaman obat tradisional yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik, desinfektan, dan
antijamur adalah sirih Familia Piperaceae. Dari keterangan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektifitas bahan desinfektan
golongan kemis yaitu klorheksidin dan bahan desinfektan golongan tradisional berupa rebusan daun sirih Familia Piperaceae 25 terhadap pertumbuhan Candida
albicans .
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh perendaman resin akrilik polimerisasi panas dalam
rebusan daun sirih Familia Piperaceae 25 terhadap pertumbuhan Candida albicans
2. Apakah ada pengaruh perendaman resin akrilik polimerisasi panas dalam klorheksidin terhadap pertumbuhan Candida albicans
Universitas Sumatera Utara
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara perendaman resin akrilik polimerisasi panas dalam rebusan daun sirih Familia Piperaceae 25 dan
klorheksidin terhadap pertumbuhan Candida albicans
1.4 Hipotesis Penelitian