Pesan Religius Keagamaan Amanah Kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an

1. Pesan Religius Keagamaan

Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra setua keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius. Pada awal mulanya segala sastra adalah religius Mangunwijaya, 1982:11. Istilah religius membawa konotasi pada makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan bahkan dapat melebur dalam satu kesatuan, namun sebenarnya keduanya mengarah pada makna yang berbeda. Agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi, sedangkan religius bersifat lebih mendalam dan lebih luas dari agama yang tampak formal dan resmi Mangunwijaya, 1982: 11-12. Adapun pesan religi keagamaan yang dapat kita ambil dari kisah nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an surah Yusuf ini adalah sebagai berikut : a. Allah telah memilih nabi Yusuf sebagai nabinya dengan memberi keistemewaan melalui isyarat mimpi. Sebagaimana Allah telah memilih Ayahnya Ya’qub dan kedua bapaknya yaitu Ibrahim dan Ishak. Adapun ta’wil mimpi adalah penjelasan tentang apa yang akan terjadi di dunia nyata menyangkut apa yang diimpikan itu. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan melalui sahabat nabi saw Qatadah bahwa nabi bersabda “Mimpi yang baik dari Allah, mimpi yang buruk dari setan. Siapa yang bermimpi sesuatu yang tidak menyenangkan, maka hendaklah ia meludah meniup sambil mengeluarkan satu dua tetes ludah ke arah kirinya tiga kali dan hendaklah ia memohon perlindungan Allah dari setab.” Al-qur’an menamai mimpi yang benar dan bersumber dari Allah dengan Ru’ya sadiqah. Penjelasan yang menyatakan bahwa Yusuf telah dipilih oleh Allah sebagai nabi- Nya dengan diberikan keistemewaan melalui mimpi yang kemudian Yusuf dewasa dapat mena’wilkan mimpi yang dijelaskan dalam ayat berikut : Ayat 6: و لﺎ و ﻚ م و ﺪﺎ ا وﺄ ﻚ و ﻚ ر ﻚ ﻚ اﺬآ م ﻜ م ﻚ ر إ ﺎ إ و م هر إ ﻚ و أ ﺎﻬ أ ﺎ آ و Wa kazalika yajtabika rabbuka wa yu’allimuka min ta’wil al-ahadisu wa yutimmu ni’matahu ‘alaika wa ‘ala `ali ya’quba kama atammaha ‘ala abawayka min qablu ibrahima wa ishaqa inna rabbaka ‘alimun hakimun. “Dan demikianlah Tuhanmu memilihmu dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari penafsiran tentang peristiwa – peristiwa dan menyempurnakan nikmat-Nya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakannya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi maha Bijaksana.” Qs.Yusuf,12 : 6 Berikut mimpi Yusuf dan mimpi-mimpi yang dita’wilkan Yusuf : Ayat 4 : ﻬ أر ﺮ ا و او ﺎ آﻮآ ﺮ ﺪ أ أر إ أﺎ ﻮ لﺎ ذإ ﺪ ﺎ `I ż qâla yûsufu li`abîhi yâ abati `innî ra`aytu a`hada asyara kaukabân wa asy- syamsa wa al-qamara ra`aituhum lî sâjidîna. Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah melihat sebelas bintang, serta matahari dan bulan; telah kulihat semuanya- kepadaku- dalam keadaan sujud. Qs. 12: 4 Ayat 36 : ﻰ إ ﺮ ا لﺎ و اﺮ ﺮ أ ﻰ رأ ﻰ إ ﺂ ه ﺪ ا لﺎ نﺎ ا دو آﺄ اﺮ ى أر قﻮ أ ؤﺄ ﺎ ﺮ ا , ا ﻚ ﺮ ﺎ إ Wa dakhala ma’ahu as-sijna fatayâni qâla ahadu humâ innî arânî a’ şiru khumrân wa qâla al-akharu innî ahmilu fauqa ra`sî khubzân ta`kulu a ţ-ţayru minhu nabbi`nâ bita`wîlihi, innâ narâka min al-muhsinîna. Dan bersama dengan dia masuk pula kedalam penjara dua orang pemuda, berkatalah salah seorang diantara keduanya: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur. Dan yang lainnya berkata: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti diatas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai. Qs. 12: 36 Ayat 43: و ر و فﺎ ﻬ آﺄ ﺎ اﺮ ىﺮأ إ ك ا ﺎ و ﻮﺮ ﺎ ؤﺮ م آ إ يﺎ ؤﺮ و أ أ ﺎﻬ أﺎ ﺎ ﺎ ر أ Wa qâla al-maliku innî arâ sab’a baqarâtin simânin ya`kuluhunna sab’un ‘ijâfun wa sab’a sunbulâtin khudrin wa ukhara yâbisâtin yâ ayyuhâl-mala`u aftunî fî ru`yâya in kuntum li al-ru`yâ ta’burûna Raja berkata, “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh yang kurus-kurus, dan tujuh bulir-bulir hijau Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dan yang lain kering-kering. Hai orang-orang terkemuka Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi. Qs. 12: 43 b. Setelah melakukan segala upaya kemudian bersabarlah. Karena sabar bukan berart menerima nasib tanpa usaha, akan tetapi kesabaran adalah menjaga keimbangan emosi agar hidup tetap stabil, dan ini pada gilirannya menghasilkan dorongan untuk menanggulangi problema yang dihadapi atau melihat dari celahnya peluang untuk meraih yang baik atau lebih baik. Sabar dapat diibaratkan dengan benteng pada saat menghadapi musuh yang kuat. Menghalau musuh sekuat kemampuan, sambil berserah diri kepada Allah. Sebagai makhluk Tuhan kita harus sabar dan tabah dalam menghadapi segala cobaan yang datang pada kita, karena cobaan yang diberikan oleh Allah SWT merupakan ujian kehidupan kita atas nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan sebagai rasa syukur kita atas nikmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT. Jika kita selalu bersyukur dan menjalankan perintah Allah maka akan membawa manfaat pada hidup kita dan Allah akan memberikan balasan kepada orang berbuat baik. Dan dalam menghadapi segala cobaan kehidupan di dunia kita haruslah istiqamah dan berpegangan teguh pada agama yang kita yakini serta tidak berputus asa dari cobaan yang Allah SWT berikan, sebagaimana yang tercantum pada ayat-ayat berikut ini : Ayat 18: ﷲاو ﺮ اﺮ ا ﻜ أ ﻜ ّﻮ لﺎ بﺬآ مﺪ ﻰ و ءﺎ و نﻮ ﺎ ﻰ نﺎ ا Wa jâ`u `ala qamîsihi bidamin kadzibin qâla bal sawwalat lakum anfusukum amran fasabrun jamîlun wallâhu al-musta`ânu `alâ mâ tasifûna Mereka datang membawa baju gamisnya yang berlumuran dengan darah palsu, Yaqub berkata sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan yang buruk itu, maka kebesaran yang baik itulah kesabaranku. Dan Allah sajalah yang di mohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan. Ayat 38-40 : ﻚ ذءﻰ ﷲﺎ كﺮ نأﺎ نﺎآﺎ بﻮ و إو هاﺮ إ يﺎ ا ﺔ او نوﺮﻜ سﺎّ ا ﺮ آإ ّ ﻜ و سﺎّ ا ﻰ و ﺎ ﷲ . بﺎ راء ا ﻰ ﺎ رﺎّﻬ ا ﺪ اﻮ ا ﷲا ما ﺮ نﻮ ّﺮ ّ . أﺎهﻮ ّ ءﺎ أ ّ إ ود نوﺪ ﺎ Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara ﺎﻬ ﷲا لﺰ أ ﺎّ آؤﺎ او ّﺪ ا ﻚ ذ ﺎّإ ّ إ اوﺪ ّ ا ﺮ ا ﷲ ّ إ ﻜ ا نإ نﻮ سﺎّ ا ﺮ آأ ّ ﻜ و ّ ا . Wa it-taba’tu millata aba`i ibrahîma wa ishâqa wa ya’quba mâ kâna lanâ an nusyrika billâhi min syai`in zâlika min fadlillâhi ‘alainâ wa ‘ala an-nâsi wa lâkinna aksara an-nâsi la yasykurûna. Ya sâhibai as-sijni a`arbabun mtafarriqûna khairun ami allâhul wâhidu al-qahhâru. Mâ ta’budûna min dûnihi illâ asmâ`an sammaytumûhâ antum wa âbâ`ukum mâ anjalallâhu bihâ min sultânin ini al-hukmu illa lillâhi amara allâ ta’budû illâ iyyâhu zâlika ad-dînu al- qayyimu wa lâkinna aksara an-nâsi lâ ya’lamûna. “Dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishak, dan Ya’qub. Tidak pantas bagi kami para nabi mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah, itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia semuanya: tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. Wahai kedua penghuni penjara Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang Maha Esa, Maha Perkasa. Apa yang kamu sembah selain Allah, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.Qs. Yusuf, 12:38-40 Ayat 90 : ر و إ ﺎ ﷲا ﺪ ﻰ أ اﺬهو و ﻚ أ او ﺎ ا ﺮ أ ﷲا ﺈ Qâlû a`innaka la`anta yûsufu qâla anâ yusufu wa hâzâ ahkhî qad mannallâhu ‘alainâ innahû man yattaqi wa yasbir fainnallâha la yudî’u ajra al-muhsinîna. “Mereka berkata, “Apakah kamu ini benar-benar yusuf?” Yusuf menjawab “Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahan karunia-Nya kepada kami.” Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” Qs. Yusuf, 12 : 90 c. Nafsu manusia dapat menjerumuskan kepada kezaliman, dan orang yang zalim tiada akan beruntung baik di dunia maupun di akhirat, kecuali nafsu yang diizinkan oleh Allah SWT. Kisah ini mengajak kita untuk menghilangkan rasa iri, dengki dan cemburu karena penyakit hati membawa kita kepada kesesatan. Sebagaimana tercantum pada ayat berikut : Ayat 23: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara إ ﷲأ ذﺎ ﺎ ﻚ ه ت ﺎ و باو ا ﻮ ن ﺎﻬ وه ا ﺪﻮارﻮ و ﺎ ا إ ياﻮ ن أ ر Wa r ấwadathu al-latī huwa fī baitihấ ‘an nafsihi wa gallaqati al-abwấba wa q ấlat haita laka qấla ma’ấzấllấhi innahu rabbī ahsana maswấya innahu lấ yuflihu az-z ấlimūna. Dan wanita Zulaikha yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya dan ia menutup pintu-pintu, seraya berkata: Marilah kesini”, Yusuf berkata: Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Qs. 12: 23 Ayat 53: ﺮ ﺮو ﺮ إ ﺮ ﺮﺎ إ ﺀو ﺎ ةﺮﺎ أ ﱠ إ ئﺮ أﺎ ﻮ Wa m ấ ubarri`u nafsī inna an-nafsa la`amaratu bi as-sū`i illấ mấ rahima rabbī inna rabb ī gafūrun rahīmun. “Dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Qs. Yusuf, 12: 53 d. Ayat 33-34: أ هﺪ آ ر إﻮ إ ﻮ ﺪ ﺎ إ أ ا ر ﺎ هﺎ ا آأ و ﻬ إ . ا ﻮه إ هﺪ ﻜ فر ر ﺎ ﺎ م Q ấla rabbi as-sijnu ahabbu ilayya mimmấ yad’ūnanī ilayhi wa illấ tasrif ‘annī kaudahunna asbu ilaihinna wa akun mina al-jahil īna. Fastajấba lahū rabbuhu fasarafa ‘anhu kaidahunna innahu huwa as-sam ī’u al-‘alīmu. “Dia berkata, “Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung kepada mereka, dan tentulah aku termasuk orang-orang yang jahil.” Maka Tuhannya memperkenankan bagi Yusuf dan Dia menghindarkannya dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui.” Qs. Yusuf, 12 : 33-34 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Ucapan nabi Yusuf kepada Allah swt di atas merupakan bisikan hati dan pengaduan Yusuf kepada Allah karena dia rasakan selalu dekat kapada-Nya, jadi ucapan Yusuf di atas bukanlah doa atau permohonan. Karena hendaknya seseorang tidak bermohon kecuali yang baik. Dari sini kita dapat mengambil hikmah bahwasannya selain kita berdoa dan memohon kepada Allah swt, kita juga dapat mengadukan segala persoalan hanyalah kepada Allah Swt. Karena Allah selalu mengetahui isi hati seseorang. Masalah ini juga dikuatkan pada ayat 86 berikut ini: نﻮ ﺎ ﷲا ا ﷲا ﻰ إ ﺰ و ّ اﻮﻜ ا ﺎ ّإ لﺎ Q ấla innamấ asyku bassī wa huzni ila allấhi wa a’lamu min allấhi mấ lấ ta’lam ūna. “DiaYaqub menjawab Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” Qs. Yusuf, 12 : 86 e. Nabi Yusuf dan keluarganya tidak mendapat sedikit jalan untuk mempersekutukan Allah swt bukanlah atas paksaan tetapi berkat karunia dari Allah swt karena mereka dianugerahi keabian dan risalah untuk seluruh umat manusia. Hal ini dapat dikatakan bahwasannya manusia bisa merujuk kepada mereka -para nabi- untuk memperoleh kebahagiaan dengan mengikuti risalah mereka. Karena dengan demikian, jika manusia itu lupa atau lengah para nabi akan mengajarkan kepada kita jika tidak tahu serta meluruskan jika menyimpang. Namun, kebanyakan manusia tidak mensyukuri nikmat, mengingkari kenabian mereka dan melecehkan serta enggan untuk meneladani para nabi, atau megkufuri nikmat tauhid dengan mempersekutukan Allah swt dan menyembah selain-Nya. Agama bertujuan mengantar anusia meraih kehidupan bahagia dalam kedudukannya sebagai pribadi demi pribadi dan atau anggota masyarakat, di duani dan di akhirat. Dan agama yang disyariatkan oleh Allah swt atau keyakinan akan keesaan Allah SWT yang menurunkan agama untuk manusia merupakan suatu yang mutlak dan berfungsi sebaik mungkin mengantar manusia meraih Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ayat 37-40 : ﻰّر ﻰ ّ ﺎّ ﺎ ﻜ ذ ﺎ ﻜ ﺄ نأ وﺄ ﺎ ﻜ ﺄّ ﺎ ذﺮ مﺎ ﺎ ﻜ ﺄ لﺎ نوﺮ آ ه ةﺮ ﺎ هو ﷲﺄ نﻮ ﺆ ّ مﻮ ﺔّ آﺮ ﻰّإ . ىءﺎ اء ﺔّ ّاو ﷲا ﻚ اذ ءﻰ ﷲﺎ كﺮ نأ ﺎ نﺎآﺎ بﻮ و إو هﺮ إ و ﺎ نوﺮﻜ سﺎّ ا ﺮ آأ ّ ﻜ و سﺎّ ا ﻰ . بﺎ رﺄ ا ﺎ ﺎ رﺎﻬ ا ﺪ اﻮ ا ﷲا مأﺮ نﻮ ّﺮ . ﺎهﻮ ّ ءﺎ أ ّ إ ود نوﺪ ﺎ أ ﻚ ذ ﺎّإ ّ إ اوﺪ ّ ا ﺮ ا ﷲ ّ إ ﻜ ا نإ ﺎﻬ ﷲا لﺰ أ ﺎّ آؤﺎ او سﺎّ ا ﺮ آأ ّ ﻜ و ّ ا ّﺪ ا نﻮ . Q ấla lấ ya`tīkumấ ta’ấmum turzaqấnihi illấ nabba’tukumấ bita`wīlihi qabla an ya’tiyakum ấ zấlikuma mimmấ ‘allamani rabbī innī taraktu millata qawmin lấ yu`minuna bill ấhi wa hum bi al-akhirati hum kấfirūna. Wattaba’tu millata `abấ`i ibr ấhīma wa ishấqa wa ya’qūba mấ kấna lanấ an-nusyrika billấhi min syay`in z ấlika min fadlillấhi ‘alainấ wa ‘alấ an-nấsi wa lấkinna aktsara an-nasi lấ yaskur ūna. Yấ sấhibay as-sijni a`arbấbun mutafarriqūna khairun ami allấhu al- w ấhid al-qahhấr. Mấ ta’budūna min dunihi illấ asmấ`an sammaytumuhấ antum wa ấbấ`ukum mấ anzala allấhu bihấ min sultấnin in al-hấkimu illấ lillấhi amara all ấ ta’budū illấ iyyấhu zấlika ad-dīnu al-qayyimu wa lấkinna aktsara an-nấsi lấ ya’lam ūna. “Yusuf berkata: Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan itu, sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah sebagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama bapak-bapakku seperti Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tiadalah patut bagi kami para nabi mempersatukan sesuatu apapun dengan Allah. Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia seluruhnya, tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri-Nya.” Wahai kedua penghuni penjara Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah yang maha esa, maha perkasa. Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang hal nama-namaitu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Qs.Yusuf,12 : 37-40 f. Setelah datangnya kesusahan muncullah kesenangan. Setelah kesengsaraan muncullah kesuksesan. Habis gelap terbitlah terang. Dan janganlah berputus asa karena orang yang berputus asa dari rahmat Allah adalah kaum yang kafir. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ayat 87 : ﺎ ﺎ إ ﷲا حور او ﺎ و أو ف و او ا و هﺬا ور ﻜ ا و ا إ ﷲا حور . Y ấ baniyya izhabū fatahassasū min yūsufa wa akhihi wa lấ tay`asu min rūhillấhi innahu l ấ ya’ấsu min rūhillấhi illấ al-qaumu al-kafirūna “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” Qs. Yusuf, 12: 87 Ayat 100 : ﺪّ اوّﺮ و شﺮ ا ﻰ ﻮ ا رو ﺪ يﺎ ءر وﺄ ا ﺬه ﺂ لﺎ و ﺪ وﺪ ا ّ ﻜ ءﺎ و ا ﺮ ا ذا أ ﺪ و ﺎّ ﻰّر ﺎﻬ ر ّنا ﻰ ﻮ ا و ّ ا غﺰّ نا ﻜ ا ا ﻮه ّا ءﺎ ﺎ ّ . Wa rafa’a abawayhi ‘alâ al-‘arsyi wa kharrû lahu sujjadan wa qâla yâ`abati hâzâ ta`wilu ru`yâya min qablu qad ja’alahâ rabbî haqqân wa qad ahsanabî iz akhrajanî min as-sijni wa jâ`a bikum min al-badwi min ba’di an nazaga asy- syaytânu bainî wa baina ikhwatî inna rabbî latifun limâ yasyâ`u innahu huwa al- alîmu al-hakîmun. Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana dan mereka semua tunduk bersujud kepadanya Yusuf dan dia Yusuf berkata Wahai ayahku inilah takwil mimpiku yang dulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika ia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak hubungan antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki sungguh, Dia yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Qs.Yusuf,12: 100

2. Pesan Kritik Sosial