Latar Kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an Latar Tempat

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Latar Kisah Nabi Yusuf as dalam Al-Qur’an

Kisah nabi Yusuf as merupakan salah satu kisah yang sangat dikenal dan banyak digemari. Keistimewaan kisah nabi Yusuf memaparkan cerita cinta yang dikemukakan dalam bahasa yang sangat halus dan tidak mengundang rangsangan birahi serta berbeda dengan banyak cerita dewasa ini. Dan kini kisah nabi Yusuf as banyak ditemukan dalam bentuk novel yang menceritakan kisah cinta antara Zulaikha dan Yusuf. Namun, yang menjadi pembahasan penulis adalah kisah nabi Yusuf dalam al-Qur’an. Dimana terdapat banyak unsur-unsur sastra yang dapat di kaji dalam al-Qur’an, bukan saja pada kisah nabi Yusuf. Akan tetapi, dapat ditemukan pada kisah-kisah yang lain dalam al-Qur’an seperti kisah Ashabul Kahfi, Kisah para Nabi dan lain-lain. Adapun latar yang terdapat pada kisah nabi Yusuf dibagi atas unsur latar terdiri dari latar tempat, latar waktu dan latar sosial dan fungsi latar terdiri dari latar sebagai atmosfir dan latar sebagai metaforik.

1. Unsur Latar

Unsur latar ditekankan perannya langsung ataupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap elemen cerita yang lain, khususnya alur dan tokoh. Unsur latar terbukti mampu mempengaruhi keseluruhan unsur yang lain sehingga tampak bahwa berbagai unsur dan cerita bergantung pada latar. Adapun unsur latar dibedakan dalam tiga unsur pokok yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial.

a. Latar Tempat

Latar tempat merupakan lokasi terjadinya peristiwa. Unsur tempat yang digunakan berupa tempat – tempat dengan nama tertentu, atau lokasi tertentu tanpa nama yang jelas. Latar tempat dalam sebuah cerita biasanya meliputi berbagai lokasi. Ia akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain sejalan dengan perkembangan plot dan tokoh. Nurgiyantoro, 1998: 199 Berikut ayat-ayat yang menerangkan latar tempat pada kisah nabi Yusuf as : a. Yusuf dimasukkan ke dasar sumur Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Ayat 15: نﻮﺮ هﻮ اذه مهﺮ ﺄ ﻬ إ ﺎ ﻮأﻮ ا ﺔ ﺎ ﻮ نأ اﻮ أﻮ او هﺬ ﺎ Falamm ấ zahabū bihi wa `ajma’ū `an yaj’alūhu fī gayấbati al-jubbi wa`awhainấ `ilaihi latunabbi`annahum bi`amrihim h ấzấ wa hum la yasy’urūna. Lalu tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur dan Kami wahyukan kepadanya, “Pasti engkau akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tidak sadar.” Qs. Yusuf,12 : 15 Dan saat nabi Yusuf dibuang oleh saudara-saudaranya kecuali Benyamin, ke dalam sebuah sumur di tengah padang pasir perjanjian lama, kejadian, 37: 17 dalam Tafsir al-Misbah, 2002: 410 disebutkan bahwa mereka bermain di satu tempat yang bernama Dotan. b. Yusuf di Mesir Mesir ketika itu merupakan kerajaan besar yang tersohor ke penjuru dunia. Pada masa kekuasaan Yusuf as, Mesir bawah sangat menonjol dan menguasai banyak daerah. Mesir ketika itu terbagi dua, yakni Mesir Bawah yang dikuasai oleh orang- orang Kan’an yang dikenal dengan nama Heksos, dan Mesir Atas yang kini dikenal dengan daerah Sha’id dan ibu kotanya Luxor. Mesir yang dimaksud adalah Memphis, satu wilayah di sekitar Cairo pada masa sekarang. Selanjutnya, nabi Yusuf tinggal dan menetap di Mesir hingga akhir hayatnya. Ayat 21: ﺪ و ﺬ ّ وأ ﺎ نا ﻮ ﻰ ﺮآأ , أﺮ ﺮ ﺮ ا ىّﺬ ا لﺎ و ﺮ ا ﻰ ﺎ ﷲاو دﺎ ا وﺄ ّ و ضر ا ﻰ ﻮ ﺎ ّﻜ ﻚ اﺬآو نﻮ سﺎّ ا ﺮ آا ّ ﻜ و . wa qâla al-lazî isytarâhu min misra limra`atihi, akrimî ma wâhu ‘asâ an yanfa’anâ aw nattakhi żahu waladân wa kazâlika makkannâ li yûsufa fî al-ardi wa linu’allimahû min ta`wîli al-ahâdî i wa Allâhu gâlibun ‘alâ amrihi wa lakinna ak ara al-nâsi lâ ya’lamûna. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya : Berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut ia sebagai anak. Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf dimuka bumi Mesir, dan akan Kami ajarkan kepadanya tabir mimpi, dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinnya. Qs. Yusuf, 12 : 21 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Latar tempat pada ayat ini adalah Mesir, karena Yusuf dibawa oleh orang Mesir Pejabat Mesir dan tinggal dirumahnya hingga dewasa dan akhir hayatnya. - Latar tempat yang menyatakan Mesir dengan kata ضر ا ﻰ fîl ardi ‘di bumi’ terdapat juga pada ayat lain sebagaimana ayat berikut ini: و ءﺎ ّ ﺎ ﺮ ءﺂ ﺎﻬ أّﻮ ضر ا ﻰ ﻮ ﺎ ّﻜ ﻚ اﺬآو ا ﺮ أ . wa ka żâlika makkannâ li yûsufa fî al-ardi yatabawwa`u minhâ hai u yasyâ`u nu şîbu bi rahmatinâ man nasyâ`u wa lâ nudî’u ajra al-muhsinîna. Dan demikianlah kami memberikan kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir, dia berkuasa penuh pergi menuju ke mana saja dia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Qs. 12: 56 ﺮ ﺎّآ ﺎ و ضر ا ﻰ ﺎ ﺎّ ﺪ ﷲﺎ اﻮ ﺎ Qâlu tallâhi laqad `alimtum mâ jinâ linafsihi fî al-ardi wa mâ kunnâ sariqîna. Saudara-saudara Yusuf menjawab Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah para pencuri. Qs. Yusuf,12 : 73 - Latar tempat lainnya yang menunjukkan Mesir dengan kata ﻮ ﻰ ﻮ د dakhalu ‘alâ Yusufa ‘masuk ke tempat Yusuf’ terdapat pada ayat berikut : نوﺮﻜ هو ﻬ ﺮ اﻮ ﺪ ﻮ ةﻮ إ ﺄ و wa ja`a ikhwatu yûsufa fadakhalû ‘alaihi fa’arafahum wa hum lahu munkirûna. Dan saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir lalu mereka masuk ke tempat nya, maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal lagi kepadanya. Qs. 12: 58 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara نﻮ اﻮ ﺎآ ﺎ كﻮ أ ﺎ أ ﻰ إ لﺎ ﺎ أ إ ىﻮأ ﻮ ﻰ ﻮ د ﺎّ و . wa lammâ dakhalû ‘alâ yûsufa âwâ ilaihi akhâhu qâla innî anâ akhûka falâ tabta`si bimâ kânû ya’malûna. Dan berkatalah mereka masuk ke tempat Yusuf, Yusuf berkata kepada saudaranya Benyamin ke tempatnya, Yusuf berkata: Sesungguhnya aku ini adalah saudaramu, maka janganlah kamu berduka cita terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Qs. 12: 69 ﺎ فوﺄ ﺔ ﺰ ﺔ ﺎ ﺎ و ّﺮّ ا ﺎ هأ و ﺎ ّ ﺰ ﺰ ا ﺎﻬّﺄ اﻮ ﺎ اﻮ د ﺎّ ﷲا ّنإ ﺎ قّﺪ و ﻜ ا ّﺪ ا ىز . Falammâ dakhalû `alaihi qâlû ya`ayyuhâl `azizu massanâ wa ahlanâd-durru wa jinâ bi bidâ`atin mu żjatin fâ`awfi lanâ al-kayla wa taşaddaq `alainâ innallâha yajzî al-muta şşaddiqîna. “Maka ketika mereka masuk ke tempat Yusuf, mereka berkata Hai Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang- barang yang berharga, maka sempurnakanlah Allah memberi balasan kepada orang- orang yang bersedekah. Qs. 12: 88 ا ﷲا ئﺎ نا ﺮ ﻮ دا لﺎ و ﻮ ا إ ىوا ﻮ ﻰ اﻮ د ﺎّ Falammâ dakhalû yûsufa `âwâ ilayhi abawayhi wa qâla udkhulû mi şra insyâ Allâhu âminîna Maka tatkala mereka masuk ke tempat Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata masuklah kamu ke negeri Mesir, Insya Allah dalam keadaan aman. Qs. 12: 99 Keempat ayat di atas ayat 58, ayat 69, ayat 88 dan ayat 99 menyatakan bahwa tempat yang dimaksud dalam potongan ayat ﻮ ﻰ اﻮ د dakhalû ’ala yûsufa adalah negeri Mesir. Di mana Yusuf saat itu telah menjadi pejabat negeri Mesir dan sebagai orang kepercayaan Raja. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Di dalam Lingkungan Istana Orang Mesir yang membeli Yusuf dipanggil dengan al-Aziz yang menunjukkan kalau ia adalah pejabat tinggi di negeri Mesir pada masa itu. Dan al-Aziz beserta keluarganya, Zulaikha istri al-Aziz dan Yusuf tinggal di dalam lingkungan istana Raja. Ayat 23 : ﷲا ذا لﺎ ﻚ ه ﺎ و باﻮ ا و , ﺎﻬ ﻰ ﻮه ﻰ ا دورو إ , إ ىاﻮ أ ﻰ ر , ﻮ ا ن . Wa rawadathu al-lat ī huwa fī baitihấ ‘an nafsihi wa gallaqati al-abwấba wa qấlat haita laka q ấla ma’ấzallấhi innahu rabbī ahsana maswấyấ innahu lấ yuflihu az- zalim ūna. Dan wanita Zulaikha yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya kepadanya dan ia menutup pintu-pintu, seraya berkata: Marilah kesini”, Yusuf berkata: Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Qs. 12: 23 Berikut ini adalah beberapa ayat lainnya yang menjelaskan latar tempat di Mesir dalam kisah nabi Yusuf : ﻚ هﺄ دارأ ءاﺰ ﺎ ﺎ بﺎ ا ﺪ ﺎهﺪّ ﺎ او ﺮ د تّﺪ و بﺎ ا ﺎ او ا باﺬ وا نا ّ إ ءﻮ Was tabaq ấ al-bấba wa qaddat qamīşahū min duburin wal fayấ sayyidahấ ladấ al- b ấbi qấlat mấ jazấu man `arấda bi ahlika sūan illấ an yusjana aw ‘ażấbun alīmun. Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu, selain dipenjarakan atau di hukum dengan azab yang pedih. Qs. 12: 25 ﺎﻬ دوﺮ ﺰ ﺬ ا تأﺮ ا ﺔ ﺪ ا ﻰ ةﻮ لﺎ و , ﺎهاﺮ ﺎّإ ﺎّ ﺎﻬ ﺪ ّ آ أأو ًﺎ ﻜّ ّ ﻬ تﺪ أو ﱠ ﻬ إ رَأ ﱠ هﺮﻜ ﺎّ . ﻰ ّ و ّ ﻬ ﺪ أ و ﺮ آا أر ﺎّ ّ ﻬ جﺮ ا ﺎ و ﺎ ّﻜ ّ ﻬ ةﺪ او اﺬهﺎ ﷲ إ ار اﺬه ﺮآ ﻚ ّ إ Wa q ấla niswatun fī al-madīnatin imra`at al-‘azīzi turấwidu fatahấ ‘an anfsihi qad syagafah ấ hubbấn innấ lanarấhấ fī dalấlin mubīnin. Falammâ samiat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bimakrihinna arsalat ilaihinna wa atadat lahunna muttaka` ấn wa `atat kulla wâhidatin minhunna sikkînân wa qâlati ukhruj alaihinna falammâ ra`ainahu `akbarnahu wa qa ţţana aidiyahunna wa qulna hasya lillâhi mâ hấzâ basarân in hazâ illâ malakun kar īmun. Dan wanita-wanita di kota berkata: Istri al-Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya kepadanya, sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam, sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata. Maka tatkala wanita itu Zulaikha mendengar cercaan mereka, diundanglah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau untuk memotong jamuan. Kemudian dia berkata kepada Yusuf: Keluarlah nampakkan dirimu kepada mereka. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada keelokkan rupanya, dan mereka melukai jari tangannya dan berkata: Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia, sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia. Qs. Yusuf, 12: 30-31 Ayat ini menggambarkan keadaan rumah pejabat Mesir dengan mewah yaitu ketika diundangnya wanita-wanita pejabat istana Raja kerumahnya, dengan dipaparkannya tempat duduk bersandar, dan disediakan pisau untuk memotong makanan seperti buah-buahan, pada masa itu memakan buah-buahan dengan menggunakan pisau hanya digunakan oleh para Pejabat atau Dermawan Mesir. Latar tempat dijelaskan pada ayat–ayat berikutnya yang menyatakan Yusuf tinggal di Mesir saat ia bertemu dengan saudara-saudaranya, ayah dan ibunya hingga akhir hayatnya. d. Di Penjara Ayat 36 : ﻰ إ ﺮ ا لﺎ و اﺮ ﺮ أ ﻰ رأ ﻰ إ ﺂ ه ﺪ ا لﺎ نﺎ ا دو ﻰ أر قﻮ أ ز ؤﺄ ﺎ ﺮ ا آﺄ ا , ا كﺮ ﺎ إ Wa dakhala ma’ahu as-sijna fatayâni qâla ahadu humâ innî arânî a’ şiru khumrân wa qâla al-akharu innî ahmilu fauqa ra`sî khubzân ta`kulu a ţ-ţayru minhu nabbi`nâ bita`wîlihi, innâ narâka min al-muhsinîna. Dan bersama dengan dia masuk pula kedalam penjara dua orang pemuda, berkatalah salah seorang diantara keduanya: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur. Dan yang lainnya berkata: Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti diatas kepalaku, sebahagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami tabirnya, sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai. Qs. 12: 36 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Adapun ayat berikut ini menjelaskan bahwa Yusuf berada di penjara yang merupakan tempat dakwah nabi Yusuf dalam mengenalkan agama pendahulu beliau yakni Ibrahim. Di penjara ini juga masuk bersamanya dua orang pelayan istana raja yang meminta Yusuf untuk menakwilkan mimpi mereka, karena mereka telah lama berada di penjara, dan Yusuf mereka kenal sebagai orang yang baik, jujur, benar, dipercaya dan dapat menakwilkan mimpi. e. Di Luar Mesir Kan’an – Palestina Ayat 94: . نوﺪّ نأ ﻮ ﻮ ر ﺪ ﻰّإ هﻮ أ لﺎ ﺮ ا ﺎّ و wa lammâ fa şalatil ‘îru qâla abûhum innî lâjidu rîhu yûsufa laulân an tufanidûni. Tatkala kafilah itu telah keluar dari negeri Mesir berkata ayah mereka: Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, sekiranya kamu tidak menuduhku lemah akal tentu kamu membenarkanmu. Qs. 12: 94 Ayat di atas menjelaskan bahwa kafilah yang keluar dari negeri Mesir menyatakan bahwa kafilah yang dimaksud adalah saudara-saudara Yusuf yang membawa baju Yusuf dan kembali pulang untuk memberitahukan kabar gembira ke ayah mereka bahwa Yusuf yang selama ini dikira telah tiada telah selamat dan menjadi raja di negeri Mesir. Adapun tempat yang dinyatakan pada ayat ini yaitu kampung halaman Yusuf Kan’an – Palestina. Ayat yang menyatakan latar tempat di kan’an juga terdapat pada ayat berikut ini: Ayat 4 : ﻬ أر ﺮ ا و او ﺎ آﻮآ ﺮ ﺪ أ أر إ أﺎ ﻮ لﺎ ذإ ﺪ ﺎ `I ż qâla yûsufu li`abîhi yâ abati `innî ra`aytu a`hada asyara kaukabân wa al- syamsa wa al-qamara ra`aituhum lî sâjidîna. Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah melihat sebelas bintang, serta matahari dan bulan; telah kulihat semuanya- kepadaku- dalam keadaan sujud. Qs. 12: 4 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

b. Latar Waktu