63 Dapat dikatakan bahwa motivasi didefinisikan, terdapat tiga komponen utamanya
yaitu: kebutuhan, yang merupakan segi pertama dari motivasi, timbul dalam diri seseorang apabila ia merasa adanya kekurangan dalam dirinya. Dorongan, merupakan usaha
pemenuhan kekurangan secara terarah. Dorongan sebagai segi kedua motivasi, berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang. Segi ketiga motivasi
adalah tujuan. Tujuan adalah segala sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan. Tercapainya tujuan akan mengurangi atau bahkan menghilangkan dorongan
tertentu untuk berbuat sesuatu Siagian, 1995:142. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa, dan pada saat yang sama
kebutuhan ini juga dapat dipuaskan oleh sumber – sumber lain selain media massa. Contohnya jika kita menginginkan kesenangan media massa akan memberi hiburan, kita
mengalami goncangan batin media massa memberikan kesempatan untuk melarikan diri dari kenyataan, kita kesepian media massa berfungsi sebagai sahabat. Tentu saja, hiburan,
ketenangan dan persahabatan dapat juga diperoleh dari sumber-sumber lain seperti kawan, hobi, atau tempat ibadat. Namun ada juga yang beranggapan bahwa media massa hanya
memenuhi satu kebutuhan saja, yaitu memuaskan keinginan melarikan diri atau hasrat bermain menurut Stephenson. Kaarle Nordenstreng menyebutkan bahwa motif dasar untuk
menggunakan media adalah kebutuhan akan kontak sosial. Berdasarkan aliran psikologi motivasional, William J. McGuire membagi motif dalam
dua kelompok besar, yaitu kognitif dan afektif. Motif kognitif menekankan pada kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu.
Sedangkan motif afektif menekankan aspek perasaan dan kebutuhan mencapai tingkat emosional tertentu Rakhmat, 2001:207.
II.5. Televisi Sebagai Media Massa
64 Bersamaan dengan kemajuan media cetak, muncul media lain sebagai sumber
informasi bagi khalayak yaitu media elektronik mulai dari TV berwarna hingga teknologi internet. Seperti surat kabar, saat ini hampir setiap orang memiliki televisi di tempat
tinggalnya. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh tele dan tampak
vision. Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban
dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi http:id.wikipedia.orgwikiTelevisi.
Televisi untuk umum menyiarkan programnya secara universal, tetapi fungsi utamanya tetap hiburan. Kalaupun ada program-program yang mengandung segi informasi
dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiah manusia Effendi, 2004 : 55.
Dalam banyak hal, TV juga memiliki beberapa ciri khusus yang berbeda dari jenis atau bentuk media lainnya. Sajian gandanya, yaitu gambar dan suara mengantarkan media ini
pada posisi yang khas dan menarik Muhtadi, 1999: 99. Inovasi terpenting yang terdapat pada televisi ialah kemampuan menyajikan komentar atau pengamatan langsung saat suatu
kejadian berlangsung. Namun demikian banyak peristiwa yang perlu diketahui publik telah direncanakan sebelumnya, maka penambahan kadar aktualitas juga terbatas McQuail, 1994:
16.
65
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Deskripsi Lokasi Penelitian III.1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP merupakan fakultas ke sembilan di lingkungan Universitas Sumatera Utara USU. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal dari
beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum pada tahun 1979. Prakarsa pendirian FISIP USU berasal
dari beberapa dosen dalam bidang Ilmu Sosial, Administrasi, dan Manajemen yang berada di Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum pada tahun 1979.
Persiapan proposal pendirian dilakukan oleh Drs. M. Adham Nasution, Asma Affan MPA, Dr. AP. Parlindungan, S.H, M.Solly Lubis, S.H dan beberapa dosen lainnya.
Berdasarkan proposal tersebut Rektor USU Dr. AP Parlindungan, S.H memperjuangkan agar di USU didirikan FISIP. Pada tahun 1980 mulanya FISIP USU merupakan Jurusan Ilmu
Pengetahuan Masyarakat di Fakultas Hukum USU. Para pendiri FISIP ini sepakat untuk mengangkat Drs. M. Adham Nasution sebagai Ketua Jurusan dan ditetapkan berdasarkan
Surat Keputusan Rektor USU Nomor 1181PT05C.80 tertanggal 1 Juli 1980. Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat ini pertamakali menerima mahasiswa melalui
ujian SIPENMARU pada tahun ajaran 19801981 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 75 orang. Kegiatan perkuliahan pertama kali dimulai tanggal 18 Agustus 1980 yang
pembukaannya diresmikan oleh Rektor USU Prof. Dr. AP Parlindungan,SH di gedung perkuliahan Fakultas Kedokteran Gigi USU, dan perkuliahan selanjutnya dilaksanakan sore
hari di gedung tersebut. Walaupun Jurusan Ilmu Pengetahuan Masyarakat merupakan salah