39 Pendekatan uses and gratifications sebenarnya juga tidak baru. Di awal
dekade 1940-an dan 1950-an para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi. Penelitian yang sistematik
dalam rangka membina teori uses and gratifications telah dilakukan pada dekade 1960-an dan 1970-an, bukan saja di Amerika, tetapi juga di Inggris, Finanldia,
Swedia, Jepang, dan negara-negara lain. Operasionalisasi. Ketika sampai pada operasionalisasi, model ini telah
menimbulkan berbagai macam penjabaran. Di bawah uses and gratifications, grand theory, bermacam-macam teori berlindung dan berdebat satu sama lain.
Empat model telah dibuat: model Linne dan Van Feilitzen, model Windahl, model Rosengren, serta model McLeod dan Becker Rakhmat, 2004:66.
I.5.3 Motif Penggunaan Media
Motif berasal dari bahasa Latin, movere yang artinya bergerak atau to move. Motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong
untuk berbuat sesuatumerupakan driving force Bianca dalam Walgito,1997 Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu.
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan- alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia
berbuat sesuatu Ardiyanto, 2004:87. Pada dasarnya “motif” dan ‘motivasi’ artinya hampir sama hanya berbeda
pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini kartono motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan bagi seorang untuk berbuat, atau ide pokok
yang selalu berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia Kartini, 2002:147. Dengan kata lain motivasi adalah dorongan terhadap seseorang agar mau
40 melaksanakan sesuatu. Dorongan disini adalah desakan alami untuk memuaskan
kebutuhan-kebutuhan hidup. Dari definisi tersebut, motif jika dihubungan dengan konsumsi media berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang
menyebabkan seseorang menggunakan media. Dalam buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaluddin Rakhmat
disebutkan bahwa siaran yang menggabungkan unsur hiburan dengan informasi, dan bukan hanya ceramah yang membosankan telah berhasil memberikan efek
kepada khalayak seperti menanamkan pengetahuan, pengertian, keterampilan, kepercayaan atau informasi Rakhmat 2004:219.
Motivasi setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan individu yang berbeda pula. Dalam penelitan ini kebutuhan yang dimaksudkan
adalah kebutuhan kognitif, karena kebutuhan ini berkaitan dengan usaha-usaha untuk menambah informasi dan pengetahuan khususnya dibidang hiburan akan
kehidupan. Hal ini berkaitan dengan keadaan mahasiswa masyarakat yang dianggap paling aktif dan tertarik untuk mengikuti acara musik yang isinya
mengenai hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan musik di tanah air.
I.5.4 Televisi
Media massa merupakan alat bantu utama dalam proses komunikasi massa. Media massa yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “mass
media” yang bermakna alat penghubung. Media massa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi
untuk menybarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. Sarana komunikasi itu dapat berupa surat kabar, majalah, buku, radio, dan televisi. Jadi media massa
41 mengarah kepada alat yang di pergunakan untuk menyampaikan informasi Junus,
1996 : 28 Bentuk media massa yang lain adalah media massa elektronik seperti
televisi. Televisi adalah paduan radio broadcast dan film moving pictures. Para penonton di rumah – rumah tidak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada
unsur – unsur radio. Dan tidak mungkin dapat melihat gambar – gambar yang bergerak pada layar pesawat TV, jika tidak ada unsur – unsur film. Televisi terdiri
dari istilah “ tele ” yang berarti jauh dan “ visi “ yang berarti pengelihatan. Daya tarik yang terdapat pada televisi disebabkan selai memiliki unsur – unsur kata –
kata, musik dan sound effect,TV juga memiliki unsur audiovisual berupa gambar yang bergerak Effendi 2003 : 174 – 177.
I.6 Kerangka Konsep