ilmuwan hendaknya diberikan sarana komunikasi internasional dan diprioritaskan untuk pertukaran informasi ilmiah. Dengan meningkatnya
peran ilmuwan dalam publikasi elektronik, hendaknya juga diberikan fasilitas pertukaran pengalaman dan keahlian di bidang ini. Sebagai
langkah pertama ialah penyediaan akses bagi para ilmuwan kepada jaringan global internet.
5. Kerjasama internasional hendaknya terus dikembangkan, terutama karena
pada saat ini partisipasi masyarakat ilmiah di negara berkembang semakin meningkat. Diharapkan, ICSU dan UNESCO tetap menjadi pelopor dalam
kerjasama ini. Namun demikian, salah satu kendala dalam hal ini terletak pada pendanaan. Oleh karena itu, dukungan lembaga internasional
memang sangat diharapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan semakin berkembangnya sumberdaya informasi dan semakin besarnya tuntutan pengguna terhadap layanan
informasi maka konsep perpustakaan harus berubah. Perpustakaan akan sulit untuk memenuhi kebutuhan informasi penggunanya jika masih tetap dilakukan
dengan cara-cara tradisonal yang hanya mengandalkan pada pekerjaan manual. Untuk itu, pengaplikasian teknologi informasi merupakan syarat mutlak bagi
perpustakaan agar bisa memasuki jaringan informasi global dengan menggunakan berbagai teknologi informasi global.
2.5.2. Keuntungan Pemakaian Konsep Perpustakaan Digital.
Perpustakaan digital secara ekonomis lebih menguntungkan dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Chapman dan Kenney dalam Siregar 1999 : 7
mengemukakan empat alasan yaitu institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal,
penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, dan nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan
penyampaiannya. Hal ini senada dengan yang tercantum pada Wikipedia 2007 : 1 yang
menyebutkan perpustakaan tradisional terbatas oleh ruang, perpustakaan digital
Universitas Sumatera Utara
mempunyai potensi untuk menyimpan lebih banyak koleksi, disebabkan koleksi digital memerlukan ruang penyimpanan yang sedikit. Dengan itu, biaya
penyelenggaraan perpustakaan digital adalah jauh lebih rendah berbanding perpustakaan tradisional. Perpustakaan tradisional perlu mengeluarkan biaya yang
tinggi untuk menggaji karyawan, mengelola koleksi, peminjaman, dan perpanjangan, sedangkan perpustakaan digital tidak memerlukan hal tersebut.
Selanjutnya disebutkan Wikipedia 2007 : 1, bahwa dalam Perpustakaan digital dapat menggunakan teknologi yang memberikan pengguna kenyamanan
sebagai berikut : a.
Tidak perlu lagi kontak fisik. Pengguna perpustakaan digital tidak perlu lagi pergi ke
perpustakaan. Setiap orang di seluruh dunia bisa memperoleh informasi yang sama, selagi sambungan internet tersedia.
b. Tersedia sepanjang waktu.
Kelebihan perpustakaan digital adalah orang seluruh dunia bisa memperoleh informasi sepanjang waktu, selagi sambungan internet
tersedia. c.
Dapat digunakan bersamaan. Sumber yang sama bisa digunakan pada waktu yang sama oleh
sejumlah pengguna. d.
Temu balik yang lebih sistematis. Perpustakaan digital memberikan fasilitas temu balik yang lebih
sistematis, contohnya kita bisa menemu balik bahan tertentu khusus pada bab tertentu dan sebagainya.
e. Kemudahan penelusuran.
Pengguna bisa menggunakan berbagai istilah pencarian yang berkaitan dengan kalimat atau kata pada keseluruhan perpustakaan.
Perpustakaan digital dapat memberikan penelusuran yang mudah, dan memberikan temuan yang dapat dikembangkan.
f. Penduplukasian dan penyimpanan.
Penduplikasian dan penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengurangi mutu.
Universitas Sumatera Utara
g. Ruang.
Perpustakaan digital mempunyai potensi untuk menyimpan lebih banyak koleksi, disebabkan koleksi digital memerlukan sedikit ruang
menyimpan. Apabila perpustakaan kehabisan ruang, pendigitalan merupakan satu-satunya solusi.
h. Jaringan.
Perpustakaan digital dapat menyediakan akses kepada sumber perpustakaan digital lain dengan mudah, dengan membuat jaringan
perpustakaan. i.
Biaya. Secara teori, biaya penyimpanan perpustakaan digital adalah lebih
rendah berbanding perpustakaan tradisional. Perpustakaan tradisional perlu mengeluarkan biaya yang tinggi bagi mengelola koleksi, peminjaman dan
perpanjangan. Walaupun perpustakaan digital tidak memerlukan hal diatas, perpustakaan digital membutuhkan biaya untuk mengubah bahan
tercetak ke format digital dan untuk menggaji karyawan profesional untuk melakukannya dan biaya pembuatan fasilitasnya, contohnya pelayanan,
pembuatan jaringan, dan lain-lain, juga untuk memperbaharui koleksi.
Dalam perpustakaan konvensional, pemakai harus datang ke perpustakaan untuk mendapatkan sumber informasi yang dibutuhkan. Tetapi dalam
perpustakaan digital, justru perpustakaan yang datang ke pemakai melalui jaringan internet. Selain itu, dengan adanya jaringan perpustakaan secara maya
maka lebih banyak sumberdaya perpustakaan yang dapat dimanfaatkan. Tidak kalah penting dalam jaringan tersebut adalah adanya resource
sharing berbagi sumber informasi untuk pemakai dari berbagai lembaga serta adanya sambungan ke sumber-sumber informasi tertentu dalam jumlah banyak
link ing. Sumber-sumber informasi dalam dunia maya perpustakaan digital dapat selalu diperbarui oleh pustakawan dengan cepat sehingga informasi yang disajikan
selalu baru. Demikian pula sumber informasi yang ditawarkan oleh penerbit secara online juga selalu diperbarui dalam waktu yang sangat cepat dan real
Universitas Sumatera Utara
time. Selain itu, format-format baru sumber informasi juga dapat diwadahi dalam perpustakaan digital ini.
Penelusuran yang dilakukan dengan katalog online memungkinkan orang untuk menelusur informasi dari jarak jauh dan tidak harus datang ke perpustakaan,
sehingga bisa menghemat waktu pemakai. Dengan perpustakaan digital maka layanan tidak pernah tutup kecuali aliran listriknya mati karena semua sumber
informasi dapat diakses dalam 24 jam 7 hari seminggu tanpa harus ditunggui oleh petugas perpustakaan.
2.5.3. Infrastruktur Perpustakaan Digital.