Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan

seluruh sisi kanan dari neraca. Ini terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham”. Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur struktur pendanaan. Dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur struktur pendanaan adalah debt to total asset, yaitu perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Pengukuran ini telah digunakan oleh Pandey 2002 dan beberapa penelitian terdahulu. Alasan penelitian ini menggunakan total hutang atas aktiva karena kondisi di Indonesia. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sering menggantikan Hutang Jangka Pendek menjadi Hutang Jangka Panjang dan Roll Over Hutang Jangka Pendek Husnan, 2001 : Pandey, 2002

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan

Dalam penetapan struktur pendanaan, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Brigham dan Houston 2001:39 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan antara lain: a. Stabilitas penjualan Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan umum, karena permintaan atas produk atau jasanya stabil, secara historis Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 mampu menggunakan lebih banyak leverage keuangan daripada perusahaan industri. b. Struktur aktiva Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Aktiva multiguna yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aktiva yang hanya digunakan untuk tujuan tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan jaminan. Karena itu, perusahaan real estate biasanya mempunyai leverage yang tinggi, sedangkan perusahaan yang terlibat dalam penelitian teknologi tidak demikian. c. Leverage operasi Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena ia akan mempunyai risiko bisnis yang lebih kecil. d. Tingkat pertumbuhan Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Lebih jauh lagi, biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat utang, yang mendorong perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang. Namun, pada saat yang sama perusahaan yang tumbuh Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 dengan pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi keinginannya untuk menggunakan utang. e. Profitabilitas Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang relatif kecil. Meskipun tidak ada pembenaran teoritis mengenai hal ini, namun penjelasan praktis atas kenyataan ini adalah bahwa perusahaan yang sangat menguntungkan, seperti Intel, Microsoft, dan Coca-Cola memang tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan utang. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal. f. Pajak Bunga merupakan beban yang dapat dikurangi untuk tujuan perpajakan, dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan, makin besar manfaat penggunaan utang. g. Pengendalian Pengaruh utang lawan saham terhadap posisi pengendalian manajemen dapat mempengaruhi struktur pendanaan. Apabila manajemen saat ini mempunyai hak suara untuk mengendalikan perusahaan mempunyai saham lebih dari 50 persen tetapi sama sekali tidak diperkenankan untuk membeli saham Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 tambahan, mereka mungkin akan memilih utang untuk pembiayaan baru. Di lain pihak, manajemen mungkin memutuskan untuk menggunakan ekuitas jika kondisi keuangan perusahaan sangat lemah sehingga penggunaan utang dapat membawa perusahaan pada risiko kebangkrutan, karena jika perusahaan jatuh bangkrut, para manajer tersebut akan kehilangan pekerjaan. Tetapi, jika utangnya terlalu kecil, manajemen menghadapi risiko pengambilalihan. Jadi, pertimbangan pengendalian tidak selalu menghendaki penggunaan utang atau ekuitas karena jenis modal yang memberi perlindungan terbaik bagi manajemen bervariasi dari suatu situasi ke situasi yang lain. Bagaimanapun, jika posisi manajemen sangat rawan, situasi pengendalian perusahaan akan dipertimbangkan. h. Sikap manajemen Karena tidak seorang pun dapat membuktikan bahwa struktur pendanaan yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi daripada struktur pendanaan lainnya, manajemen dapat melakukan pertimbangan sendiri terhadap struktur pendanaan yang tepat. Sejumlah manajemen cenderung lebih konservatif daripada manajemen lainnya, sehingga menggunakan jumlah utang yang lebih kecil daripada rata-rata perusahaan dalam industri yang bersangkutan, sementara manajemen lain lebih cenderung menggunakan banyak utang dalam usaha mengejar laba yang lebih tinggi. i. Sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 Tanpa memperhatikan analisis para manajer atas faktor-faktor leverage yang tepat bagi perusahaan mereka, sikap para pemberi pinjaman dan perusahaan penilai peringkat rating agency seringkali mempengaruhi keputusan struktur keuangan. Dalam sebagian besar kasus, perusahaan membicarakan struktur pendanaannya dengan pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat serta sangat memperhatikan masukan yang diterima. Misalnya, sebuah perusahaan umum yang besar diberitahu oleh Moody dan Standard Poor bahwa obligasinya akan terkena penurunan peringkat apabila Perum tersebut menerbitkan lebih banyak obligasi. Ini mempengaruhi keputusannya untuk membiayai perluasan usahanya dengan saham biasa. j. Kondisi pasar Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang dapat sangat berpengaruh terhadap struktur pendanaan perusahaan yang optimal. Misalnya, selama situasi kacaunya kredit di A.S., pasar obligasi bernilai rendah junk bonds kosong, dan tidak ada pasar dengan tingkat suku bunga yang “wajar” untuk obligasi jangka panjang yang baru dengan peringkat di bawah tiga B. Karena itu perusahaan berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa beralih ke pasar saham atau pasar utang jangka pendek, tanpa memperdulikan struktur pendanaan yang ditargetkan. Tetapi, setelah keadaan membaik, perusahaan ini dapat menjual Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 obligasi untuk mengembalikan struktur pendanaannya yang ditargetkan semula. k. Kondisi internal perusahaan Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur pendanaan yang ditargetkannya. Misalnya, andaikan suatu perusahaan baru saja menyelesaikan program penelitian dan pengembangan dan perusahaan tersebut meramalkan laba yang lebih tinggi dalam waktu dekat. Namun, kenaikan laba tersebut belum diantisipasi oleh investor, karena belum tercermin dalam harga saham-ia lebih menyukai pembiayaan dengan utang sampai kenaikan laba tersebut terealisasi dan tercermin pada harga saham. Kemudian pada saat itu perusahaan akan menerbitkan saham biasa, melunasi utang, dan kembali pada struktur pendanaan yang ditargetkan. l. Fleksibilitas keuangan Jika dipandang dari sudut pandang operasional, mempertahankan fleksibilitas keuangan berarti mempertahankan kapasitas cadangan yang memadai. Menentukan kapasitas yang memadai tersebut bersifat pertimbangan, tetapi hal itu jelas bergantung pada beberapa faktor termasuk ramalan kebutuhan dana perusahaan, ramalan kondisi pasar modal, keyakinan manajemen atas ramalannya, dan berbagai akibat dari kekurangan modal. Sedangkan Husnan 1989:261 menyatakan bahwa berbagai faktor yang menentukan pemilihan struktur pendanaan antara lain: Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 a. Lokasi distribusi keuntungan Yang dimaksudkan dengan lokasi distribusi keuntungan adalah seberapa besar nilai yang diharapkan expected value dari keuntungan perusahaan. Semakin besar expected value keuntungan, dengan penyimpangan yang sama, maka semakin kecil kemungkinan mendapat kerugian. Dengan demikian, maka semakin ke kanan lokasi distribusi keuntungan, semakin berani perusahaan menggunakan modal asing, apabila faktor-faktor yang lain sama. Sebaliknya, apabila keuntungan yang diharapkan berada pada posisi di kiri lebih rendah, maka penggunaan modal asing, yang mempunyai beban tetap, bisa membahayakan, apabila kondisi usaha menurun. b. Stabilitas penjualan dan keuntungan Faktor lain yang menentukan besarnya keuntungan dan dengan demikian menentukan jumlah hutang yang bisa dipinjam adalah stabilitas penjualan, yang pada akhirnya mempengaruhi kestabilan keuntungan. Semakin stabil keuntungan, berarti semakin sempit penyebarannya, jadi semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Oleh karena itu, perusahaan bisa membelanjai kegiatannya dengan proporsi hutang yang lebih besar. c. Kebijakan dividen Banyak perusahaan yang mencoba menggunakan kebijakan dividen yang stabil, yaitu membayarkan jumlah dividen dalam jumlah yang konstan. Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 Implikasi kebijakan seperti ini akan langsung dirasakan bagi manajer keuangan, yaitu harus menyediakan dana untuk membayar jumlah dividen yang tetap ini. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat leverage-nya, semakin besar kemungkinan perusahaan tidak bisa membayar dividen dalam jumlah yang tetap. d. Pengendalian Control Dalam beberapa peristiwa, perusahaan mungkin memilih menggunakan leverage yang agak tinggi daripada mengeluarkan saham baru lagi. Meskipun mungkin pengeluaran saham baru lebih menguntungkan, mereka mungkin memilih penggunaan hutang. Hal ini disebabkan karena mereka mungkin segan membagi kepemilikan yang berarti juga control perusahaan dengan orang lain. Sebab bisa terjadi pihak yang semula memiliki sebagian besar saham, dengan pengeluaran saham baru akan menjadi berkurang bagiannya. Dan dengan demikian akan berkurang pula penguasaan atas perusahaan. e. Risiko kebangkrutan Dalam prakteknya, suatu perusahaan dihadapkan pada tingkat bunga yang meningkat makin cepat setelah melewati suatu tingkat leverage tertentu, karena kreditor mulai khawatir tentang kebangkrutan perusahaan. Jadi tingkat bunga pinjam akan berbeda dengan jumlah yang cukup besar karena adanya risiko kebangkrutan ini. Dengan demikian perusahaan mungkin akan memutuskan untuk tidak “melanggar” batas tersebut. Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 Atmaja 1994:338 menyatakan bahwa berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal adalah kelangsungan hidup jangka panjang long-run viability, konservatisme manajemen, pengawasan, struktur aktiva, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, pajak, dan cadangan kapasitas peminjaman. Riyanto 1993:228 mengatakan bahwa struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranya tingkat bunga, stabilitas dari “earning”, susunan dari aktiva, kadar resiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan. Weston dan Copeland 1996:20 mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi struktur keuangan antara lain tingkat pertumbuhan penjualan masa depan, stabilitas penjualan masa depan, karakteristik industri, struktur aktiva perusahaan, kuasa untuk mengendalikan dan sikap pemilik serta direksi dalam menghadapi risiko, dan sikap pemberi pinjaman terhadap perusahaan dan industri. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang diteliti pengaruhnya terhadap struktur pendanaan dalam perusahaan adalah struktur aktiva, profitabilitas, dan kebijakan dividen. Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008

2.1.3. Teori Struktur Pendanaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Pendanaan pada Industri Perbankan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta

0 45 99

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris P

0 4 16

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris P

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 29

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 4 14

DiajS Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 1 7

DPENG Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 2 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT BUNGA, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PENDAPATAN BUNGA TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 26

ANALISA PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR AKTIVA DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR MODAL

0 0 10