Kebijakan Dividen Hipotesis Penelitian 1.

hampir sama. Perbedaannya adalah pada variabel independen lainnya, objek penelitian, jumlah sampel yang digunakan, dan periode sampel yang digunakan.

2.2.3. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen pada hakekatnya menentukan berapa banyak bagian keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan berapa banyak yang akan ditahan. Menurut Horne dan Machowietz 1998:496 : “Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan”. Riyanto 1993:201 mengatakan bahwa “Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan earning antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan”. Gitman 2003:566 mengatakan bahwa “Dividend policy is the firm’s plan of action to be followed whenever a dividend decision is made”. Sedangkan Emery, et al 2004:504 mengatakan bahwa “A firm’s dividend policy is an established guide for the firm to determine the amount of money it will pay out as dividends”. Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kebijakan dividen. Di dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk mengukur kebijakan dividen adalah Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 dividend payout ratio. Martin, et al 1999:449 mengatakan bahwa “Kebijakan dividen suatu perusahaan memiliki dua karakteristik. Pertama adalah rasio pembayaran dividen dividend payout ratio yang menunjukkan berapa bagian pendapatan perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen. Karakteristik kedua adalah stabilitas dividen dari waktu ke waktu”. Gitman 2003:570 mengatakan bahwa “Dividend payout ratio indicates the percentage of each dollar earned that is distributed to the owners in the form of cash. It is calculated by dividing the firm’s cash dividend per share by its earnings per share”. Riyanto 1993:201 mengatakan bahwa “Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividends disebut dividend payout ratio”. Dalam penelitian ini, dividend payout ratio diukur dengan membandingkan antara total dividen dengan total laba bersih. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan menurut Riyanto 1993:202 antara lain posisi likuiditas perusahaan, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan perusahaan, dan pengawasan terhadap perusahaan. Martin, et al 1999:473 mengatakan ada beberapa pola kebijakan pembayaran dividen yang biasa dipraktikkan, yaitu: a. Rasio Pembayaran Dividen Konstan Constant Dividend Payout Ratio Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 Jumlah dividen dibakukan sekian persen dari pendapatan perusahaan. Meskipun rasio dividen terhadap pendapatan itu stabil atau tetap, jumlah uangnya sekian dolar, sekian rupiah tentu saja bisa berubah sesuai dengan perubahan jumlah pendapatan. b. Dividen Per Lembar Saham dalam jumlah stabil Stable Amount per Share Dari waktu ke waktu jumlah yang dibayarkan tetap. Kenaikan jumlah dividen akan terlaksana jika manajemen yakin perusahaan sudah mampu membayarnya dari waktu ke waktu, karena sekali naik jumlahnya tidak akan turun lagi. Tapi manajemen juga bisa memutuskan untuk mengurangi jumlah itu jika kemampuan pendapatan perusahaan dirasakan mengendur. Perubahan jumlah tersebut perlu lebih cermat, karena sifatnya yang semi-permanen. c. Dividen reguler plus ekstra tutup tahun Low Reguler dividen Plus Extra Perusahaan secara reguler misalnya per kuartal membayarkan dividen dalam jumlah yang kecil, namun di akhir tahun perusahaan menambah ekstra dividen tentu saja bila di tahun itu perusahaan memang memetik laba cukup banyak. Tujuan digunakannya cara ini adalah menghapus konotasi dividen permanen. Tujuan ini takkan ada jika para investor setiap akhir tahun selalu menunggu- nunggu dividen ekstra. Banyak perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil. Dividen yang stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian apabila ternyata pendapatan perusahaan meningkat dan kenaikan pendapatan tersebut nampak mantap Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 dan relatif permanen, barulah besarnya dividend per saham dinaikkan. Dan dividen yang sudah dinaikkan ini akan dipertahankan untuk jangka waktu yang relatif panjang. Alasan-alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen yang stabil menurut Riyanto 1993:205 adalah sebagai berikut: a. Kebijakan dividen yang stabil yang dijalankan oleh suatu perusahaan akan dapat memberikan kesan kepada para investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa-masa mendatang. Apabila pendapatan suatu perusahaan berkurang tetapi perusahaan tersebut tidak mengurangi dividen yang dibayarkan, maka kepercayaan pasar terhadap perusahaan tersebut lebih besar dibandingkan kalau dividennya dikurangi. Dengan demikian manajemen dapat mempengaruhi harapan para investor dengan melalui kebijakan dividen yang stabil. b. Banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari dividen. Golongan ini dengan sendirinya tidak akan menyukai adanya dividen yang tidak stabil. Mereka lebih senang membayar harga ekstra bagi saham yang akan dapat memberikan dividen yang sudah dapat dipastikan jumlahnya. c. Pada banyak negara terdapat ketentuan dalam pasar modalnya, bahwa organisasi atau yayasan-yayasan sosial, perusahaan-perusahaan asuransi, bank-bank tabungan, dana-dana pensiun, pemerintah kota madya, dan lain- lain hanya diizinkan menanamkan dananya dalam saham-saham yang Rina Walmiaty Mardi : Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur..., 2008 USU e-Repository © 2008 dikeluarkan oleh perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil. Biasanya dalam pasar modal ada daftar resmi yang memuat nama-nama perusahaan yang menjalankan kebijakan dividen yang stabil, artinya perusahaan yang bersangkutan akan membayar dividennya secara tetap dan tidak akan terganggu pembayaran dividennya. Dengan demikian dengan adanya ketentuan tersebut mendorong perusahaan-perusahaan untuk menjalankan kebijakan dividen yang stabil. Beberapa teori yang relevan dalam kebijakan dividen dikemukakan oleh Suherli dan Harahap 2004:230 yang telah teruji secara empiris, yaitu: a. Smoothing Theory Teori ini dikembangkan oleh Lintner. Lintner mengatakan bahwa jumlah dividen tergantung akan keuntungan perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya. b. Dividend Irrelevance Theory Teori ini diperkenalkan oleh Miller dan Modigliani dalam makalahnya Dividend Irrelevance Preposition. Makalah tersebut menjelaskan bahwa dalam dunia tanpa pajak, dan tidak diperhitungkannya biaya transaksi serta dalam kondisi pasar yang sempurna, maka kebijakan dividen tidak akan memberikan pengaruh apapun pada harga pasar saham tersebut.

c. Bird in the Hand Theory

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Pendanaan pada Industri Perbankan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta

0 45 99

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris P

0 4 16

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, STRUKTUR MODAL, DAN CORPORATE SOCIAL RESPONBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris P

0 3 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN PADA INDUSTRI PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 29

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 4 14

DiajS Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 1 7

DPENG Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 2 18

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT BUNGA, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PENDAPATAN BUNGA TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 1 26

ANALISA PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR AKTIVA DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP STRUKTUR MODAL

0 0 10