Tujuan BPR Syariah Usaha-Usaha BPR Syaryah

ISED bertugas melaksanakan program pendidikan pemberian bantuan teknis pendirian BPR syariah di Indonesia, khususnya di daerah-daerah berpotensi. Hasil yang telah dicapai ISED, antara lain : - BPR Harcukat di Provinsi Aceh - BPR Amanah Umah, kec Leuweliang, Bogor - BPR Pembangunan Cikajang Raya, kec Cikajang, Garut - BPR Bina Amwalul Hasanah, Kec Sawang, Bogor 2 Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Bank Syariah YPPBS. YPPBS membantu perkembagan BPR syariah di Indonesia dengan melakukan kegiatan-kegiatan : - Pendidikan, baik tingkat dasar untuk sarjana baru maupun tingkat menengah untuk para prakis yang berpengalaman minimal 2 tahun di perbankan. - Membantu proses pendirian dan memberikan techinacal asistance.

2.6.3. Tujuan BPR Syariah

Adapun tujuan yang dikehendaki dengan berdirinya BPR siaryah adalah 6 : 1 Meningkat kesejahteraan ekonomi umat Islam, terutama masyarakat golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan. 2 Menambah lapangan kerje terutama di tingka kecamatan, sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi. 3 Meminta semangat ukbuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka menigkatkan pendapat per kapita menuju kualitas hidup yang memadai. Untuk mencapai tujuan operasional BPR syariah tersebut diperlukan strategi operasional sebagai berikut 7 : Universitas Sumatera Utara 1 BPR syariah tidak bersifat menunggu terhadap datangnya permintaan, melainkan bersifat aktif dengan melaukan sosialisasipenelitian kepada usaha- usaha yang berakal kecil yang perlu dibantu tambahan modal, sehingga memiliki prospek bisnis yang baik. 2 BPR syariah memiliki jenis usaha yang waktu perputaran uangnya jangka pendek dengan mengutamakan usaha skala menengah dan kecil. 3 BPR syariah mengkaji Bangsa Pasar, Tingkat kejenuhan serta tingkat kompetitifnya produk yang akan diberi pembiayaan.

2.6.4. Usaha-Usaha BPR Syaryah

Pada dasarnya, sebagai lembaga keuangan syariah BPR syariah dapat memberikan jasa-jasa keuangan yang serupa dengan bank-bank umum syariah. Dalam usaha pengerahan dana masyarakat, BPR syariah dapat memberikan jasa- jasa keuagan dalam berbagai bentu, antara lain 8 : 1 Simpanan Amanah Disebut dengan simpanan amanah, sebab dalam hak bank penerima titipan amanah trustele accound dari naskah. Disebut dengan titipan amanah karena bentuk perjanjian adalah wadiah, yaitu titipan yang tidak menanggung resiko. Namun demikian, bank akan memberikan bonus dari bagi hasil keuntungan yang diperoleh bank melalui pembiayaan kepada nasabahnya. 2 Tabungan Wadiah Dalam tabungan ini bank menerima tabungan saving accoumt dari nasabah dalam bentuk tabungan bebas. Sedangkan akad yang diikat oleh bank dengan nasabah dalam bentuk Waidah. Titipan nasabah tersebut tidak menanggung risiko kerugian, dan bank memberikan bonus kepada nasabah. Bonus itu Universitas Sumatera Utara diperoleh bank dari bagi hasil dan kegiatan permbiayaran kredit kepada nasabah lainya. Bobunus tabungan hadiah itu dapat diperhitungkan secara harian dan dibayarkan kepada nasabah pada setiap bulanya. 3 Deposito wadiah Mudharabah Dalam produk ini bank menerima deposito berjangka time and investimant account dari nasabahnya. Akal yang dilakukan dapat berbentuk wadi’ah dan dapat pula berbentuk mudharabah. Lazimnya jangka waktu deposito itu adalah 1, 2, 6, 12 bulan dan seterusnya sebagai bentuk penyertaan modal sementara. Maka nasabahdeposan mendapat bonus keuntungan dari bagi hasil yang diperoleh bank dari pembiayaan yang dilakukan kepada nasabah- nasabah lainya. Fasilitas penyerahan dana tersebut, juga dapat dipergunakan untuk menitip sedekah, infak, zakat, tabungan haji, tabungan kurba, tabungan aqiqah, tabungan keperluan pendidikan, tabungan pemilikan kendaraan, tabungan pemilikan rumah, bahkan bisa digunakan untuk sarana penitipan dana-dana masjid, dana pesantren, yayasan dan lain sebagainya. Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksudkan di atas, BPR, syariah dapat pula bertindak sebagai lembaga baitul maal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakatm infaq, shadaqah, maqaf, hibah, atau dana sosial lainya dan menyalurkan kepada yang berhak dalam bentuk sentunan dan atau pinjaman kebajikan qardhul hasan. Sementara, dalam meyalurkan dana masyrakat BPR syariah dapat memberikan jasa-jasa keuangan seperti : Universitas Sumatera Utara 1 Pembiayaan Mudharabah Dalam Pembiayaan mudharabah bank mengadakan akad dengan nasabah pengusaha. Bank menyediakan pembiayaran modal usaha bagi proyek yang dikelola oleh pengusaha. Keuntungan yang diperoleh akan dibagi perjanjian bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang telah diikat oleh banyak dan pengusaha tersebut. 2 Pembiayaan Musyarakah Dalam pembiayaan masyarakat ini bank dengan pengusaha mengadakan perjanjian. Bank dan pengusaha berjanji bersama-sama membiayai suatu proyek yang juga di kelola secara bersama-sama. Keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi sesuai dengan pernyataan masing-masing. 3 Pembiayaan Bai’Bithaman Ajil Dalam bentuk pembiayaan ini, bank mengikat perjanjian dengan nasabah. Bank menyediakan dana untuk pembelian sesuatu batangaset yang dibutuhkan oleh nasabah guna mendukung usaha atau proyek yang sedang diusahakan. Namun begitu, sesuai UU Perbankan No. 10 tahun 1998, BPR syariah hanya dapat melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut : 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainya yang dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit. 3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara 4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangk, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain. Pmbatasan usaha BPR syaria secara lebih tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI No. 3236KEPDIR1999. Menurut surat keputusan ini, kegiatan operasional BPR syariah adalah : 1 Menghimpun dana dari masiarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi : a. Tabungan dana dari masyarakat prinsip wadiah atau Mudharabah. b. Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah. c. Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau mudharabah. 2 Melakukan penyaluran dana melaui : a. Transaksi jual-beli berdasarkan prinsip : a Murababah b Istisbna c Ijarah d Salam e Jual-beli lainya. b. Pembelian bagi hasil berdasarkan prinsip : a Mudharabah b Musyarakah c Bagi hasil lainya. c. Pembiayaan lain berdasarkan prinsip : a Rabn b Qaradb Universitas Sumatera Utara 3 Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan BPR syariah sepanjang disetujui oleh Dewan Syariah Nasional. Dibanding bank umum syariah, kegiatan operasional yang dapat dilakukan BPR syariah lebih terbatas. Sebagaimana diatur dalam SK Direktur BI No. 3235KEPDIR1999, BPR syariah tidak di izinkan untuk menerima dana simpanan dalam bentuk giro sekalipun hal itu dilakukan dalam bentuk wadiah 9 . Begitu BPR syariah dilarang untuk : a. Melakkan kegiatan usaha dalam valuta asing. b. Melakukan penyertaan modal. c. Melakukan usaha peransuransian .

2.6.5. Ketentuan Dalam Pendirian BPR Syariah A.