Kepengurusan Pembukaan Kantor Cabang

1 Berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan atau pihak lain di Indonesia. 2 Berasal dari sumber yang diharamkan menurut prinsip syariah, termasuk kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum.

2.6.6. OrganisasiManajemen BPRS

A. Kepengurusan

Menurut ketentua pasal 19 SK DIRI BI 32361999, keperguruan BPR syariah terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi di samping kepengurusan, suatu BPR syariah wajib pula memiliki Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi kegiatan BPR syariah. Jumlah anggota Dewan Komisaris BPR syariah harus sekurang-kurangnya 1 satu orang. Sedangkan direksi BPR syrat sekurang- kurannya harus berjumlah 2 dua orang. Anggota direksi dilarang mempunyai hubungan sebagai keluarga dengan : Aggota Direksi lainya dalam hubungan sebagai orang tua, termasuk mertua, anak termasuk menantu, saudara kandung termasuk iparmistri. Dewan Komisaris dalam hubungan sebagai orang tua, anak dan suamiistri Untuk mencaapi konsistensi dan kelangsungan usaha BPR syariah, ditentukan bahwa : 1. BPR syariah dilarang melakukan kegiatan usaha secara konvensional. 2. BPR syariah tidak diperkenalkan untuk mengubah kegiatan usaha menjadi BPR konvensional. 3. BPR syariah yang semula memilii izin usaha sebagai BPR konvensional dan telah memperoleh izin perubahan kegiatan usaha menjadi berdasarkan prinsip Universitas Sumatera Utara syariah, tdak diperkenankan untuk mengubah status menjadi BPR konvensional. BPR syariah yang telah mendapatkan izin usaha dari Direksi Bank Indonesia wajib melakukan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 enampuluh hari perhitungan sejak tanggal izin usaha dikeluarkan. Sedangkan laporan pelaksana kegiatan usaha wajib disampaikan oleh Direksi BPR syariah kepada Bank Indonesia selambat-lambatnya 10 sepuluh hari setelah tanggal dimulainya kegiatan operasional. Apabila dalam waktu melakukan kegiatan Direksi Bank Indonesia mebatalkan, izin usaha yang telah dikeluarkan.

B. Pembukaan Kantor Cabang

BPR syariah dapat membuka kantor cabang hanya dalam wilayah provinsi yang dengan kantor pusatnya. Pembukaan kantor cabang BPR syariah dapat dilakukan hanya dengan ijin Direksi Bank Indonesia. Rencana pembukaan kantor cabang wajib dicantumkan dalam rencaa kerja tahunan BPR syariah. BPR syariah yang akan membuka kantor cabang wajib memenuhi persyaratan tingkat kesehatan selama 12 duabelas bulan terakhir tergolong sehat. Dan dalam pembukaan kantor cabang BPR syariah wajib menambah modal disetor sekurang-kurangya sebesar jumlah untuk mendirikan BPR syariah untuk setiap kantor.

2.6.7. Kendala Perkembangan BPR Syariah