Perbedaan Antara HIV dengan AIDS Definisi AIDS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep HIVAIDS 2.1.1. Pengertian HIVAIDS HIV Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh atau perlindungan tubuh manusia. Virus inilah yang menyebabkan AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome Brooks, 2004.

2.1.2. Perbedaan Antara HIV dengan AIDS

Seorang yang terinfeksi HIV dapat tetap sehat bertahun-tahun tanpa ada tanda fisik atau gejala infeksi. Orang yang terinfeksi virus tersebut tetapi tanpa gejala adalah ‘HIV-positif’ atau mempunyai ‘penyakit HIV tanpa gejala.’ Apabila gejala mulai muncul, orang disebut mempunyai ‘infeksi HIV bergejala’ atau ‘penyakit HIV lanjutan.’ Pada stadium ini seseorang kemungkinan besar akan mengembangkan infeksi oportunistik. ‘AIDS’ merupakan definisi yang diberikan kepada orang terinfeksi HIV yang masuk pada stadium infeksi berat. AIDS didefinisi sebagai jumlah sel CD4 di bawah 200; danatau terjadinya satu atau lebih infeksi oportunistik tertentu. Istilah AIDS terutama dipakai untuk kepentingan kesehatan masyarakat, sebagai patokan untuk laporan kasus. Sekali kita dianggap AIDS, berdasarkan gejala danatau status kekebalan, kita dimasukkan pada statistik sebagai kasus, dan status ini tidak diubah walau kita menjadi sehat kembali. Oleh karena itu, istilah AIDS tidak penting buat kita sebagai individu. Orang terinfeksi HIV yang mempunyai semakin banyak informasi, dukungan dan perawatan medis yang baik dari tahap awal penyakitnya akan lebih berhasil menangani infeksinya. Terapi antiretroviral ART yang sekarang semakin terjangkau dapat memperlambat kecepatan penggandaan HIV; obat lain dapat mencegah atau mengobati infeksi yang disebabkan HIV Kannabus, 2008. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Definisi AIDS

Pada 18 Desember 1992, CDC Centers for Disease Control and Prevention telah menerbitkan suatu sistem klasifikasi untuk infeksi HIV dan mengembangkan definisi AIDS di kalangan remaja dan dewasa di Amerika Syarikat. Mengikut standar klinis untuk pemantauan secara immunologis pada pasien yang terinfeksi dengan HIV, sistem klasifikasi tersebut meliputi pengukuran limfosit T CD4+ dalam kategorisasi kondisi klinis yang berhubungan dengan HIV dan ini telah menggantikan sistem klasifikasi HIV yang diterbitkan pada tahun 1986. Semua pengidap AIDS mempunyai limfosit T CD4+uL kurang dari 200 atau kurang 14 persen limfosit T CD4+ dari jumlah limfosit, atau yang didiagnosa dengan tuberkulosis pulmoner, kanker servikal invasif, atau pneumonia rekuren. Objektif dari pengembangan definisi AIDS ini adalah untuk menunjukkan jumlah morbiditi pengidap AIDS dan pasien yang imunosupresi, dan juga untuk memudahkan proses pelaporan kasus. Bermula dari tahun 1993, definisi AIDS ini telah digunakan oleh semua negara untuk pelaporan kasus AIDS CDC, 1993. 2.1.4. Epidemiologi HIVAIDS 2.1.4.1. Perkembangan Kasus AIDS Tahun 2000-2009