Bab 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat cross sectional studi prevalens deskriptif yang bertujuan melalukan deskripsi mengenai prevalensi infeksi protozoa usus pada
pasien HIVAIDS. Dalam penelitian cross sectional ini, saya akan melakukan observasi atau pengukuran variable pasien HIVAIDS yang diinfeksi protozoa
usus. Hasil pengukuran akan disusun dalam tabel 2x2. Dari tabel tersebut dapat dilihat prevalens infeksi protozoa usus efek pada pasien HIVAIDS. Pada jenis
penelitian cross sectional tidak ada tindak lanjut atau follow up.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Penelitian akan dijalankan dari bulan Juli hingga November
2010 Tempat
: Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi yang dipilih adalah pasien HIVAIDS yang mendapat layanan rawat inap di Rumah Sakit
Medan.
Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik
Populasi terjangkau accessible population, source population adalah pasien HIVAIDS
Medan berumur dari 18 hingga 65 yang menerima ARTAntiretroviral treatment.
berumur dari 18 hingga 65 yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Haji Adam Malik Medan. Kriteria inklusi adalah
pasien yang ditegakkan mengidap HIVAIDS, menerima ARTAntiretroviral treatment dan mengalami gejala diare atau tidak mengalami gejala diare yang
disebabkan infeksi oportunistik. Kriteia eksklusi adalah pasien HIVAIDS yang tidak mendapat rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Cara pemilihan sampel adalah dengan menggunakan cara consecutive sampling, yaitu semua subjek yang dating dan memenuhi criteria pemilihan
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan dipenuhi. Consecutive sampling ini merupakan jenis non-probability sampling. Maka,
jangka waktu pemilihan pasien harus tidak terlalu pendek. Sampel yang diambil adalah feses pasien dari Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang
didiagnosa HIVAIDS dari bulan Juli hingga bulan November pada tahun 2010.
Estimasi besar sampel untuk proporsi suatu populasi memerlukan 3 informasi yaitu proporsi penyait atau keadaan yang akan dicari P, tingkat
ketepatan absolute yang dikehendaki d dan tingkat kemaknaan, a. Rumus yang digunakan adalah :
n = z
α
² PQ d²
P = proporsi penyakit AIDS yang ditemukan yang mendapat infeksi
oportunistik protozoa usus Z
α
= tingkat kemaknaan d
= tingkat ketepatan absolut Nilai Q adalah 1-P. Rumus ini hanya berlaku bila proporsi P0.10 atau 0.90
dan perkalian besar sampel n dengan proporsi: n x P dan n x Q keduanya harus menghasilkan angka 5.
Contoh: n = 1.96² x 0.90 x 1-0.90
= 35 orang 0.10²
Universitas Sumatera Utara
4.4 Teknik Pengumpulan Data