penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah untuk memakai ART New Mexico AIDS Education and Training
Center, 2009 .
2.2.6. Protozoa yang Terlibat Dalam Infeksi Oportunistik HIVAIDS
Sejak tahun keenam puluhan, infeksi oportunistik sering muncul pada pasien yang immunokompresi dan telah menjadi praktis klinis yang biasa.
Imunosuppr esi yang secara humoral maupun selular masing-masing berbeda, tergantung pada magnitud, fasilitasi untuk timbulnya infeksi, peningkatan kadar
infeksi, dan alterasi manifestasi klinis oleh infeksi. HIVAIDS menyebabkan keadaan imunokompresi yang paling berat dan lebih dari seratus mikroorganisme
yang menyebabkan infeksi oportunistik pada pasien HIVAIDS telah diidentifikasikan dan kebanyakkannya merupakan protozoa intraseluler. Protozoa
yang paling sering menyebabkan infeksi oportunistik pada penderita immunocompromised
adalah Cryptosporidium parvum, Cyclospora
cayetanensis,Isospora belli and Microsporidia spp Ferreira, 2002.
2.3.6.1. Cryptosporidium sp.
Cryptosporidium spesis, terutamanya C. parvum dapat menginfeksi usus halus pasien immunocompromised Contoh: pasien AIDS dan menyebabkan diare
yang severe. Parasit ini dikenali untuk menginfeksi tikus, momyet rhesus, lembu dan menyebabkan gastroenteritis ringan dan diare pada manusia. Parasit ini adalah
merupakan sfera intraselluler kecil 2-5 µ m yang melapisi gaster atau usus kecil. Jadi, parasit ini bersifat intraseluler tetapi ekstrasitoplasmik. Trofozoite yang
matangschizont akan membahagi kepada lapan merozote yang akan dilepaskan oleh sel induk untuk memulakan siklus kehidupan baru. Oocyst yang berukuran 4-
5 µm dan mengandungi empat sporozoite dapat dilihat, tetapi sporocyst tidak dapt dilihat. Oocyst akan ke feces dalam jumlah yang besar, dan merupakan agen
infektif. Cryptosporidium akan berhabitasi di permukaan brush border mukosa
sel epithelial traktus gastrointestinal, terutamanya pada permukaan villi bagian
Universitas Sumatera Utara
bawah usus besar. Gejala klinis yang paling sering adalah diare yang bersifat ringan dan self-limited 1-2 minggu pada individu normal tetapi menjadi berat
dan berpanjangan pada individu yang immunocompromised. Diagnosis bergantung pada deteksi oocyst dalam sampel feses. Teknik
konsentrasi feses menggunakan acid-fast stain perlu dilakukan. Antibodi monoclonal akan dapat mendeteksi infeksi ringan dan mikrskop fluorescent
dengan menggunakan stain auramine adalah berguna. Tes ELISA Enzyme-linked immunosorbent assay
kini dapat mendeteksi antigen fecal Brooks, 2004.
2.3.6.2. Cyclospora cayetanesis
Cyclospora cayetanesis merupakan coccidian intraseluler usus yang kecil dan memproduksi dua sporocysts dalam epithelium usus. Infeksi adalah oleh
oocyst, 8-10 µm dalam makanan maupun air. Infeksi campuran dengan cryptosporidium adalah sering.
Patogenesis dan gejala klinis akibat infeksi protozoa ini adalah sama dengan Isospora belli karena digolongkan di bawah family yang sama Brooks,