BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karies Gigi
Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renikmikroba yang ada dalam
suatu karbohidrat yang terfermentasi atau diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan
organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan menimbulkan rasa sakit.
Plak memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak merupakan deposit lunak yang membentuk biofilm yang menumpuk pada permukaan
gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut yang tidak dibersihkan. Diperkirakan bahwa 1 mm
16
3
plak gigi dengan berat 1 mg mengandung 200 juta sel mikroorganisme.
16
Lingkungan biofilm tersebut penting artinya karena sering merugikan bagi mikroorganisme dan dapat mempengaruhi sifat-sifat bakteri yang
ada. Sebagai contoh, kerentanan bakteri terhadap bahan antimikroba bisa menurun karena struktur biofilmnya.
Lokasi dan laju pembentukan plak bervariasi pada setiap individu. Faktor yang mempengaruhi laju pembentukan plak adalah oral higiene, dan faktor-faktor
pejamu seperti diet, serta komposisi dan laju aliran saliva.
17
17
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan
kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan gigi, sebaliknya orang yang dietnya banyak
mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies.
16
Sebagaimana diketahui, plak merupakan salah satu komponen dalam pembentukan karies, sehingga insidens karies dapat dikurangi dengan meningkatkan
oral higiene, salah satunya dengan melakukan penyingkiran plak secara mekanis dari permukaan gigi, baik yang hanya menggunakan sikat gigi maupun dikombinasi
dengan alat pembersih interdental, namun banyak pasien tidak melakukannya secara efektif.
16
2.2 Penyakit Periodontal