Pengolahan karet remah dengan bahan baku lateks:

27 terbungkus rapi dengan plastik politein stebal 0,03 mm dengan titik pelunakan 108 o C, berat jenis 0,92 dan bebas dari macam-macam pelapis. Berbagai bahan olah karet dapat diolah menjadi karet remah. Dalam pengolahan karet remah digolongkan dua macam bahan baku, yaitu lateks kebun dan lump serta gumpalan mutu rendah. Proses pengolahan karet remah dapat dilaksanakan dengan bermacam-macam cara processing. Dalam uraian dibawah ini dibicarakan salah satu cara saja yaitu pengolahan menurut Proses Guthrie.

2.7.1 Pengolahan karet remah dengan bahan baku lateks:

1 Pembekuan lateks Proses pembekuan koagulasi dilaksanakan dalam bak-bak pembekuan. Lateks kebun dalam bak pembekuan dibubuhi dengan asam semut 1 + 0,36. Bak pembekuan dibuat dari aluminium atau tegel porselin yang dapat dipasangi sekat-sekat dengan jarak 30 cm. untuk memperoleh karet remah yang berwarna putih, selain koagulan dan malase, kedalam bak pembekuan dibubuhkan juga larutan Natrium-bisulfit dengan konsentrasi 0,05. Dalam waktu 18-24 jam akan terbentuk bekuankoagulan yang siap untuk digiling atau diremahkan. 2 Peremahan Koagulum dari bak pembekuan yang berukuran 45 cm x 23 cm x 23 cm dimasukkan kedalam mesin pisau berputar yang dilengkapi dengan saringan yang berlobang ukuran 1,6 – 1,9 cm. Remah-remah yang terbentuk, setelah melalui saringan, akan dibutuhkan air sebanyak 10lb sekitar 5 liter per menit. Guna air pencuci ini adalah untuk memudahkan peremahan dan untuk membersihkan remah-remah tersebut. Universitas Sumatera Utara 28 3 Pengeringan Remah-remah dari mesin peremah diterima dalam kotak-kotak pengeringan yang terbuat dari besi tahan karet. Kotak-kotak ini kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering. Unidryer atau alat pengering lorong. Ukuran kotak pengering adalah 120 cm x 50 cm x 40 cm diisi dengan 16 kg remah, dan setiap kotak disesuaikan dengan ukuran bandela yang dikehendaki. Oleh karena itu, tiap kotak dibagi menjadi dua ruang, hingga setiap ruang berisi 8 kg. Suhu dalam lorong Unidryer adalah 70-100 o C, lama pengeringan 4 jam dengan kapasitas 400 kg per jam. Kotak di dalam ruang lorong pengeringan berjalan perlahan-lahan dari pangkal menuju ke ujung. Pengeringan berjalan perlahan-lahan dari pangkal menuju ke ujung. Karet remah yang keluar dari alat pengering dengan suhu 100 o C dapat bertahan pada suhu sekitar 80 o C selama beberapa hari. Dalam proses pengeringan terdapat pula alat pendingan cooler yang dapat menurunkan suhu gumpalan karet remah menjadi sekitar 50-60 o C sewaktu keluar dari mesin pengering. Dengan demikian, gumpalan remah dapat dikerjakan lebih lanjut. 4 Pengempaan Remah-remah yang keluar dari mesin pengering unidryerberada dalam kotak-kotak. Remah-remah kemudian diangkat dan ditaruh di atas meja yang tersedia. Sejumlah remah ditimbang untuk memperoleh berat 35 kg. Kemudian dimasukkan kedalam mesin pengempa. Ada berbagai tipe mesin pengempa yang bias digunakan. Mesin yang terbaik adalah mesin yang dapat membentuk bongkah-bongkah dengan bentuk yang baik dan volume yang kecil, dengan kapasitas sebesar mungkin, tetapi tidak mudah dalam operasi dan perawatannya. 5 Pembungkus Universitas Sumatera Utara 29 Setelah bongkahan keluar dari mesin pengempa, bongkahan tersebut harus dibiarkan dahulu selama 8 – 12 jam supaya menjadi dingin. Kemudian bongkahan dibungkus dengan plastik politein untuk untuk SIR Standart Indonesia Rubber yang tebalnya antara 0,02 – 0,04 mm. Selanjutnya bongkahan tersebut dipak dalam bentuk pallet dan dibungkus dengan plastik hitam yang tebalnya 0,1 mm. Berat kotor bruto tiap pallet beserta peti kayu tempat pengepakan pallet adalah 1080 kg, yang terdiri dari berat bersih netto karet remahnya sebesar 1050 kg dan berat peti kayunya 30 kg. Dari bahan baku lateks diproleh karet remah yang kualitasnya dapat dikategorikan sebagai: SIR 5 CV, SIR 5 LV, SIR 5L, SIR 5L dan SIR 5.

2.7.2 Pengolahan karet remah dengan bahan baku gumpalan mutu rendah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Tentang Komunikasi Bahaya Terhadap Pencegahan Kecelakaan Kerja Pada Penderes Di PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir Kab. Simalungun Tahun 2012

10 84 120

Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Crumb Rubber Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate

52 291 167

Perlakuan Pengeringan Bahan Baku Karet Remah Untuk Mendapatkan Nilai Pri Sesuai Dengan Parameter Mutu Karet Sir 10 Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate - Dolok Merangir

7 54 44

Pengaruh Pengeringan Bahan Baku Karet Remah Terhadap Nilai ASHT Sesuai Dengan Mutu Karet SIR 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber estate Dolok Merangir

10 93 52

Penentuan Jumlah Amoniak Dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

4 85 51

Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks (Pri) Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir

3 58 55

Pengaruh Suhu Pemanasan Terhadap Plastisitas Karet Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir

2 51 50

Analisis Economic Value Added Sebagai Tolok Ukur Penciptaan Nilai Perusahaan Pada Pt Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir

0 34 82

Analisis Pola Konsumsi Karyawan PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate Dolok Merangir Kabupaten Simalungun

5 88 103

Manajemen penyadapan karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Dolok Merangir Estate, PT Bridgestone Sumatra Rubber Estate, Simalungun, Sumatera Utara

0 28 83