42
banyak pengaruhnya terhadap kenaikan nilai viskositas dengan jarak PH pembekuan 4,5 – 5,5 nilai viskositasnya hanya 0,5.
d. Suhu pengeringan
Pada waktu karet alam dipanaskan akan tejadi dua reaksi yaitu ikatan silang gugus aldehida yang reaktif dan reaksi oksidasi yag memutuskan rantai molekul karet. Suhu
pengeringan yang tinggi dapat menaikkan atau menurunkan viskositas karet tergantung hubungan diantara kedua reaksi tersebut. Tetapi pengeringan pada suhu
tinggi dan waktu yang lama tejadinya pemutusan rantai molekul lebih cepat dibandingkan dengan reaksi ikatan silang gugus aldehida.
e. Perlakuan dengan bahan kimia
Perlakuan lateks dengan bahan kimia yang dapat mengikat gugus aldehida akan menghindari terjadinya ikatan silang, sehingga viskositasnya mantap. Bahan kimia
tersebut adalah semua turunan amoniak X-NH
2
dimana X adalah gugus hidroxil atau hidroksilalkil atau aromatik yang tidak ada subtituen basanya. Bahan kimia yang bisa
digunakan adalah hidroxilamin netra sulfat dan hidroxilamin hidro klorida. f.
Kontaminasi ion logam Ion logam seperti Cu
2+ ,
Mn
2+ ,
dan Fe
2+
, merupakan katalisator degradasi karet pada waktu pemanasan. Kontaminasi ion-ion logam tersebut dapat menyebabkan viskositas
karetnya menjadi rendah oleh karena itu harus dicegah terjadinya kontaminasi ion logam tersebut.
2.9.4 Cara-cara mengatasi kegagalan nilai viskositas.
Dalam pengolahan SIR3CV di pabrik sering dihasilkan viskositas bervariasi mendekati batas ketentuan mutu. Kemungkinan-kemungkinan penyebabnya dan cara-
cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
43
1. Variasi nilai viskositas pada permulaannya. Kemungkinan penyebabnya adalah: - pencampuran lateks yang kurang baik
- tercampurnya dengan karet yang tidak dimantapkan viskositasnya - lateks tidak stabil.
Cara mengatasinya adalah: - Dicampur semua lateks ditempat tangki besar, ditambahkan komposit hidroxilamin
sulfat amoniak kedalam lateks sebelum dialirkan kedalam bak pembeku. - Survisi yang lebih intensif pada waktu mengambil dan mengirim sampel
- Digunakan pengawet komposit hidroxilamin sulfat amoniak untuk lateks kebun. 2. Nilai viskositas bervariasi setiap harinya. Kemungkinan penyebabnya adalah:
- Kadar karet kering lateks kebun banyak berfluktasi. Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
- Perlu ditinjau kembali sistim yang dilakukan, disesuaikan dengan hasil surve pendahuluan tentang nilai viskositas dari setiap TPH tempat pengambil hasil.
3. Nilai viskositas mendekati batas ketentuan mutu hampir gagal, kemungkinan penyebabnya adalah:
- Perubahan proporsi perbandingan pencampuran lateks dari klon lunak dan keras dengan dasar kadar karet kering pada musim gugur daun, penyadapan baru, dan
penggunaan stimulan. Cara mengatasinya
- Tetap pertahankan perbandingan pencampuran lateks dari TPH yang berlainan sesuai dengan nilai viskositas sebelumnya dari setiap TPH. M. Solichin, 1989
2.9.5 Cara Pengukuran Viskositas Mooney
Pengukuran viskositas Mooney dilakukan dengan Mooney viscometer, yaitu berdasarkan pengukuran gesekan rotor pada karet padat yang berfungsi sebagai
Universitas Sumatera Utara
44
tahanan dengan meletakkan sampel karet diatas dan dibawah rotor yang dapat berputar. Sebelum motor dijalankan dipanaskan selama satu menit. Kemudian motor
dijalankan dan rotor akan berputar. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor didalam sampel karet dapat dibaca pada skala. Pembacaan dilakukan setelah lima
menit. Bila pada skala tercatat 55 artinya viskositas Mooney adalah 55 dan ditulis viskositas karet = 55 ML.1 100
o
C,5` dengan pengertian satuan adalah sebagai berikut:
M = Mooney
L = Large rotor rotor ukuran besar
1 = pemanasan pendahuluan
100
o
C = suhu yang dipakai untuk pengujian 5`
= pembacan 5 menit setelah rotor dipanskan dan dijalankan Nilai viskositas Mooney yang didapat berlawanan dengan nilai plastisitas,
sebab semakin plastis sampel karet yang diuji maka semakin cepat rotor berputar yang berarti tenaga yang dibutuhkan untuk memutar rotor semakin kecil, hal ini
menunjukkan viskositasnya rendah. Jadi pengukuran viskostas Mooney sama dengan pengukuran gesekan antara rotor oleh suatu tenaga dengan karet sebagai tahanannya.
Di lain pihak jika viskositasnya tinggi berarti karet keras atau kurang plastis yang menghasilkan tahanan kuat akibatnya rotor berputar lambat dan memerlukan tenaga
yang besar. Sebaliknya jika viskositas rendah berarti karet lunak atau lebih plastis, sehingga tahanan lemah akibatnya untuk memutar rotor hanya diperlukan tenaga yang
kecil. Mooney viskometer pada dasarnya adalah alat untuk mengukur aliran shear
viscosit yang dirancang pada ML 1+4 dengan starain rate: ± 1,5detik setelah pemanasan pendahuluan pada suhu 100
o
C selama 1 menit, kemudian dilanjutkan
Universitas Sumatera Utara
45
periode shear selama 4 menit. Pengukuran aliran dilakukan selama kompresi sederhana pada suhu 100
o
C. Stress adalah intensitas pada suatu titik dalam suatu benda oleh gaya-gaya internal atau komponen-konponen suatu gaya yang bekerja pada
suatu bidang lewat titik tersebut. Stress dinyatakan dalam gaya persatuan luas. Strain adalah perubahan satuan oleh gaya dalam ukuran atau bentuk dari suatu benda yang
mengacu ke bentuk atau ukuran semula. Strain adalah perubahan satuan oleh gaya dalam ukuran atau bentuk dari suatu benda yang mengacu ke bentuk atau ukuran
semula. Mooney viscometer ini sebenarnya mengukur aliran secara kasar berdasarkan sifat aliran dengan kecepatan strain rendah. Hubungan antara viskositas Mooney dan
Shear dan stress tergantung dari jenis mutu karet yang berbeda dengan nilai viskositas Mooney yang sama ternyata menunjukkan perbedaan sifat aliran pada
kecepatan shear yang tinggi. Gesekan sample karet oleh rotor dalam pengujian viskositas Mooney dapat juga
digunakan untuk mengukur stress relaksasi. Dan dalam kejadian ini pengaruh thixotropy breakdown dalam struktur dapat dikurangi dengan lamanya perlakuan
shearing. Stress relaksasi merupakan pengukuran langsung untuk mengetahui respon sebagian elastisitas dari satu bahan. Stress relaksasi adalah bahan yang diberikan
perlakuan shear stress dan stress tersebut dibiarkan relax pada strain yang konstan. Jadi secara tidak langsug pengukuran viskositas Mooney merupakan pengukuran
respon sebagian elastisitas perlu diketahui sifat fisika karet mentah. Sifat fisika karet mentah dapat dihubungkan dengan dua komponen yaitu
viskositas dan elastisitas yang bekerja secara serentak. Viskositas diperlukan untuk mengukur ketahanan terhadap aliran deformasi. Terjadinya aliran pada karet yang
disebabkan oleh adanya tekanangayastress disebabkan oleh dua hal, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
46
1. Terlepasnya ikatan didalam atau antara rantai poliisoprena, seperti terlepasnya
benang-benang yang telah dirajut. Hal ini terjadi pada stress yang rendah. 2.
Terlepasnya seluruh ikatan rantai poliisoprena dan satu monomer dengan monomer yang lain saling tindih menindih akan membentuk lingkungan yang
kristal. Hal ini terjadi pada stress yang tinggi, yang disebut dengan stress crystallization.
Lingkungan atau daerah yang menjadi kristal ini akan menghasilkan tensile strength yang tinggi didalam karet. Dengan demikian komponen viskositas adalah irreversible
dan dihitung sebagai aliran dingin cold flow dari karet mentah, sedangkan elastisitas, mengukur energi yang segera dikembalikan oleh karet setelah diberikan
input energi kepadanya.Elastisitas menunjukkan menunjukkan hubungan jarak diantara ujung-ujung rantai poliisoprena, lebih tepatnya akar kuadrat dari rata-rata
jumlah jarak kuadrat antara ujung-ujung rantai akhir. http:library.usu.ac.id
Universitas Sumatera Utara
47
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat
1. Lab.Mill
2. Mooney Viscosimeter
3. Stopwatch
4. Compressor
5. Talam Aluminium
6. Rotor
7. Gunting
8. Pelubang
3.2 Bahan
1. karet
3.3 Prosedur Penentuan Viskositas