Program Konservasi Pendengaran TINJAUAN PUSTAKA

dengan memakai ABD pun tidak dapat berkomunikasi dengan adekuat perlu dilakukan psikoterapi agar dapat menerima keadaannya. Latihan pendengaran auditory training agar dapat menggunakan sisa pendengaran dengan ABD secara efisien dibantu dengan membaca ucapan bibir lip reading, mimik dan gerakan anggota badan, serta bahasa isyarat untuk dapat berkomunikasi. Disamping itu, oleh karena pasien mendengar suaranya sendiri sangat lemah, rehabilitasi suara juga diperlukan agar dapat mengendalikan volume, tinggi rendah dan irama percakapan Bashiruddin dan Soetirto, 2007. Pada pasien yang telah mengalami tuli total bilateral dapat dipertimbangkan untuk pemasangan implan koklea cochlear implant Bashiruddin dan Soetirto, 2007. 2.6.6. Pencegahan Pencegahan gangguan pendengaran akibat bising di lingkungan kerja dapat dilakukan dengan cara pencegahan kebisingan di lingkungan kerja itu sendiri. Pada hakikatnya pencegahan ini dilakukan dengan cara mengurangi suara kebisingan tersebut seminimal mungkin terpapar pada telinga Bashiruddin dan Soetirto, 2007. Pencegahan yang paling baik ialah diadakannya program konservasi pendengaran di tempat kerja tersebut.

2.7. Program Konservasi Pendengaran

Program konservasi pendengaran adalah program yang bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kerusakan atau kehilangan pendengaran tenaga kerja akibat kebisingan di tempat kerja Bashiruddin, 2009. Tidak ada pengobatan untuk GPAB. Solusi masalah GPAB hanya tergantung pada pencegahannya. Semua usaha pencegahan akan lebih berhasil bila diterapkan Program Konservasi Pendengaran PKP yang merupakan rangkaian kegiatan sistematis dan seharusnya dilaksanakan pada tempat kerja yang bising. Buchari 2007 menjelaskan secara jelas unsur dari program konservasi pendengaran yang diuraikan dibawah : Universitas Sumatera Utara 2.7.1 Unsur program konservasi pendengaran Unsur Program Konservasi Pendengaran yang efektif meliputi: a. Survei BisingAnalisis Kebisingan Program Konservasi Pendengaran harus selalu dimulai dengan survei bising pendahuluan. Tujuan dari survei bising pendahuluan adalah mengenal area pada tempat kerja dimana pekerja terpapar oleh bahaya pada tingkat kebisingan. b. Pengendalian Teknik Engineering Control Dalam hal ini dilakukan upaya mengurangi kebisingan pada sumber bising dan media perambatannya, dapat dilakukan dengan cara : a desain mesin yang kurang bising. b isolasi mesin. c peredam insulasi bunyi mesin. d pembuatan barier penempatan penghalang transmisi bunyi. e perawatan maintenance mesin Pengendalian bising dengan pengendalian teknik merupakan ukuran pengendalian paling penting dalam PKP. Ukuran lainnya yang akan diimplementasikan jika pengendalian teknik tidak memungkinkan. c. Administration Scheduling Control Bila pengendalian teknik tidak memungkinkan, maka pengendalian administrasi dapat dilakukan dengan pengaturan waktu kerja secara bergilir atau dengan cara job rotation, changing job schedule sehingga durasi pemaparan bising dapat dikurangi. d. Pemakaian Alat Pelindung Diri Langkah yang paling baik untuk melindungi pendengaran adalah melalui teknologi pengendalian secara teknis. Akan tetapi cara tersebut tidak selalu dapat dilakukan, sehingga sebagai alternatif terakhir diperlukan pemakaian alat pelindung telinga. Tergantung dari jenis bahan dan cara pemakaiannya, alat pelindung telinga tersebut dapat mengurangi kebisingan sampai 30 dB. Jenis alat pelindung telinga yang dikenal adalah yang akan dimasukkan kedalam lubang telinga ear plug atau sumbat telinga yang menutup Universitas Sumatera Utara Pre-molded ear - Semi-insert ear - Earmuffs Helmet - plugs plugs mounted- earmuffs telinga, ear muff atau tutup telinga, dan berupa penutup kepala yang sekaligus juga melindungi telinga. Masing-masing alat pelindung tersebut memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda. Dalam menentukan jenis alat pelindung telinga yang akan dipakai perlu dipertimbangkan berbagai faktor seperti kemampuan alat untuk melindungi telinga, intensitas kebisingan, kenyamanan, harga dan sebagainya Gambar 2.5. Beberapa jenis alat pelindung pendengaran dikutip dari CCHSA, 2007 e. Pemeriksaan Audiometri sebelum bekerja, periodik dan pindah kerjapensiun. Untuk menilai pengaruh kebisingan terhadap pendengaran dapat dilakukan pemeriksaan pengukuran pendengaran dengan menggunakan audiometer. Program ini merupakan bagian penting dalam upaya pemeliharaan pendengaran pekerja. f. Evaluasi Penilaian dari hasil pemeriksaan audiometeri dan rujukan penting dilakukan di sini adalah antara lain : a Mereview apakah program pemeliharaan pendengaran di atas sudah dilakukan secara menyeluruh dan juga kualitas pelaksanaan masing- masing komponennya. b Membandingkan baseline audiogram dengan audiogram lainnya untuk mengukur keberhasilan usaha pencegahan tersebut. c Identifikasikan apakah ada daerah yang dikontrol lebih lanjut Universitas Sumatera Utara d Buat check list yang spesifik untuk masing-masing daerah kerja untuk menyakinkan apakah semua komponen program telah ditinjak lanjuti sesuai standart yang berlaku. g. Penyuluhan dan Pendidikan Kesehatan Kegiatan ini hendaknya dilakukan semua orang di perusahaan, baik yang terlibat langsung maupun tidak dalam PKP, sehingga dapat dipahami manfaat program, cara pelaksanaannya, bahaya kebisingan di tempat kerja, cara pemakaian dan perawatan alat pelindung telinga dan aspek lain yang berkaitan. Dari ketujuh unsur program PKP terdapat tiga hal yang dapat mengontrol secara langsung gangguan pendengaran yaitu : program pengendalian teknik, kontrol administrasi, dan pemakaian alat pelindung pendengaran Bashiruddin, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL