BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku
Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Maka, perilaku manusia merupakan sesuatu aktivitas
dari manusia itu sendiri pada dasarnya perilaku berorientasi pada tujuan. Terdapat 2 hal yang dapat mempengaruhi perilaku yaitu faktor genetik keturunan dan
faktor lingkungan. Faktor keturunan merupakan konsepsi dasar untuk perkembangan perilaku mahluk hidup itu. Lingkungan adalah kondisi untuk
perkembangan perilaku tersebut Notoatmodjo, 2010a. Menurut Skinner 1938 dalam Notoatmodjo 2010a mengemukakan
bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses
“Stimulus-Organisme-Respons”. Perilaku kesehatan adalah suatu proses seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan makanan serta lingkungan Notoatmodjo, 2010a.
Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003 membagi perilaku ke dalam 3 domain tetapi tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas yaitu pengetahuan,
sikap, dan tindakan.
2.2. Pengetahuan
2.2.1. Pengertian pengetahuan Pengetahuan knowledge adalah hasil dari tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what” Notoatmodjo, 2010a. Pengetahuan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku
seseorang Notoatmodjo, 2010a.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain Notoatmodjo, 2010a.
2.2.2. Tingkatan pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2003, ada 6 tingkatan pengetahuan yang dicakup
dalam domain kognitif, yaitu : a. Tahu know
b. Memahami comprehension c. Aplikasi application
d. Analisis analysis e. Sintesis synthesis
f. Evaluasi evaluation
2.2.3. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat
disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas Arikunto 2009. Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari setiap item pertanyaan yang akan
diberikan peneliti kepada responden. Menurut Arikunto dalam Machfoedz 2009, kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan kriteria :
a. Pengetahuan baik : jika jawaban benar 76 – 100
b. Pengetahuan cukup : jika jawaban benar 56 – 75
c. Pengetahuan kurang : jika jawaban benar
≤ 55
Universitas Sumatera Utara
2.3. Sikap