Analisis Multivariat 1. Analisis Multivariat Efektifitas Konseling terhadap Pengetahuan Ibu
c. Hasil analisis hubungan antara metoda penyuluhan dengan pengetahuan ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang diperoleh bahwa ada sebanyak
66 74,2 yang mengatakan metoda penyuluhan yang efektif dari petugas kesehatan mengakibatkan akseptor KB berpengetahuan baik tentang MKJP.
Sedangkan diantara metoda penyuluhan yang tidak efektif dari petugas kesehatan ada 33 57,9 mengakibatkan akseptor KB berpengetahuan buruk. Hasil uji
statistik chi square diperoleh nilai p=0,000 0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian pengetahuan akseptor KB antara yang mendapat
metoda penyuluhan yang efektif dengan yang mendapat metoda penyuluhan yang tidak efektif ada hubungan yang signifikan antara metoda penyuluhan dengan
pengetahuan ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi jangka panjang.
4.4. Analisis Multivariat 4.4.1. Analisis Multivariat Efektifitas Konseling terhadap Pengetahuan Ibu
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui bahwa variabel materi penyuluhan, media penyuluhan dan metoda penyuluhan berhubungan dengan pengetahuan ibu
dalam pemilihan MKJP, maka dapat diidentifikasi secara keseluruhan variabel tersebut dapat dimasukkan sebagai kandidat pada analisis multivariat. Sebelum
melakukan analisis multivariat dilakukan pemodelan dengan melihat binary logistik dan diperoleh bahwa hasil output, pada tabel blok 1 didapatkan hasil omnibus test
dengan nilai p value nya 0,25 sehingga ketiga variabel dapat dilanjutkan ke analisis multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Analisis multivariat merupakan analisis untuk mengetahui pengaruh variabel independen faktor efektifitas konseling terhadap variabel dependen pengetahuan
ibu dalam pemilihan MKJP serta mengetahui variabel dominan yang memengaruhi. Pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa faktor efektifitas konseling
materi dan media berpengaruh terhadap pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Desalama Kabupaten
Langkat dilakukan dengan uji regresi logistik berganda dengan metode enter dengan nilai signifikansi masing-masing variabel 0,05. Sedangkan variabel metoda tidak
berpengaruh terhadap pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi jangka panjang dengan p 0,05, berikut hasilnya:
Tabel 4.11. Pengaruh Faktor Efektifitas Konseling Materi, Media dan Metoda terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi
Jangka Panjang di Wilayah Kerja Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat
Variabel Independen Nilai
B Nilai
P Exp
B 95 C.l.for Exp B
Lower Uppr
Materi 0,898
0.024 2,454
1,123 5,361
Media 1,029
0.010 2,798
1,280 6,113
Constant -554
0.054 0.575
Hasil analisis uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa variabel faktor efektifitas konseling yaitu variabel meteri dengan p value 0,024 p0,05 dan media
dengan p value 0,010 p0,05 berpengaruh terhadap pengetahuan ibu dalam pemilihan MKJP. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa
variabel yang paling dominan memengaruhi pengetahuan ibu dalam pemilihan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat adalah variabel media
Universitas Sumatera Utara
yaitu pada nilai koefisien regresi exp B 2,798. Hal ini menunjukkan variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan ibu dalam
pemilihan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat. Variabel media penyuluhan bernilai positif menunjukkan bahwa variabel
tersebut mempunyai hubungan yang searah positif terhadap pengetahuan ibu dalam pemilihan MKJP di Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat. Jadi dapat ditafsirkan
secara teoritis bahwa pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat akan meningkat jauh lebih
baik apabila terjadi peningkatan penggunaan media dari petugas kesehatan. Pada tabel 4.11 juga terlihat bahwa variabel materi penyuluhan bernilai positif
menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai pengaruh yang searah positif terhadap pengetahuan ibu dalam pemilihan MKJP di Puskesmas Desalama
Kabupaten Langkat yaitu pada nilai koefisien regresi exp B 2,454. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, variabel materi diperoleh nilai Exp
B atau Odds Ratio OR sebesar 2,454 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 1,123 sampai 5,361, sehingga dapat disimpulkan bahwa akseptor KB yang
memperoleh materi penyuluhan yang efektif dari petugas kesehatan mempunyai kemungkinan 2,454 kali akan meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemilihan MKJP
dibandingkan akseptor KB yang tidak memperoleh meteri penyuluhan tidak efektif dari petugas kesehatan dan variabel media penyuluhan diperoleh nilai Exp B atau
Odds Ratio OR sebesar 2,798 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 1,280
Universitas Sumatera Utara
sampai 6,113, sehingga dapat disimpulkan bahwa akseptor KB yang mendapatkan media penyuluhan yang efektif dari petugas kesehatan mempunyai kemungkinan
2,798 kali akan meningkatkan pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi jangka panjang dibandingkan akseptor KB yang tidak mendapatkan media penyuluhan yang
tidak efektif dari petugas kesehatan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan
model persamaan regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan faktor efektifitas konseling materi dan media, yang memengaruhi variabel dependen pengetahuan
ibu dalam pemilihan MKJP di wilayah kerja Puskesmas Desalama Kabupaten Langkat adalah sebagai berikut:
1 f Z =
1 + e
–-0,554+ 0,898 X
1
+ 1,029X
2
fZ = Probabilitas pengetahuan ibu α
= Konstanta ß
1
- ß
4
= Koefisien regresi X
1
X = Materi
2
E = Error tingkat kesalahan
= Media
Universitas Sumatera Utara