Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Konseling Hal yang Harus Diperhatikan dalam Konseling

keluhan tersebut, memberikan penjelasan kepada klien atau mengingatkan klien tentang perlunya persyaratan tertentu yang harus dipenuhi agar kontrasepsi efektif misalnya pada kontrasepsi vasektomi perlu penggunaan kondom selama 20 kali ejakulasi setelah divasektomi.

2.6.5. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Konseling

a. Faktor Individual Orientasi kultural keterikatan budaya merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari : 1. Faktor Fisik Kepekaan panca indera pasien yang diberi konseling akan sangat mempengaruhi kemampuan dalam menangkap informasi yang disampaikan konselor. 2. Sudut Pandang Nilai-nilai yang diyakini oleh pasien sebagai hasil olah pikirannya terhadap budaya dan pendidikan akan mempengaruhi pemahamannya tentang materi yang dikonselingkan. 3. Kondisi Sosial Status sosial dan keadaan disekitar pasien akan memberikan pengaruh dalam memahami materi. Universitas Sumatera Utara 4. Bahasa Kesamaan bahasa yang digunakan dalam proses konseling juga akan mempengaruhi pemahaman pasien. b. Faktor-faktor yang berkaitan dengan interaksi Tujuan dan harapan terhadap komunikasi, sikap terhadap interaksi, pembawaan diri seseorang terhadap orang lain seperti kehangatan, perhatian, dukungan serta sejarah hubungan antara konselor dan klien akan mempengaruhi kesuksesan proses konseling. c. Faktor Situasional Percakapan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, situasi percakapan kesehatan antara bidan dan klien akan berbeda dengan situasi percakapan antara polisi dengan pelanggar lalu lintas d. Kompetensi dalam melakukan percakapan Agar efektif, suatu interaksi harus menunjukkan perilaku kompeten dari kedua pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah : 1. Kegagalan menyampaikan informasi penting. 2. Perpindahan topik bicara yang tidak lancar. 3. Salah pengertian Lukman, 2002.

2.6.6. Hal yang Harus Diperhatikan dalam Konseling

Faktor penghambat dalam konseling antara lain : Universitas Sumatera Utara 1. Faktor individual. Keterikatan budaya merupakan faktor individual yang dibawa seseorang dalam melakukan interaksi. Orientasi ini merupakan gabungan dari : a faktor fisik atau kepekaan panca indera, usia dan seks; b sudut pandang terhadap nilai-nilai; c faktor sosial pada sejarah keluarga dan relasi, jaringan sosial, peran dalam masyarakat, status sosial; d bahasa. 2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi, a tujuan dan harapan terhadap komunikasi; b sikap terhadap interaksi; c pembawaan diri terhadap orang lain; d sejarah hubungan. 3. Faktor situasional 4. Kompetensi dalam melakukan percakapan : Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnya komunikasi adalah : a kegagalan informasi penting; b perpindahan topik bicara; c tidak lancar; d salah pengertian. Kemampuan konselor yang efektif dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan hasil konseling yang efektif pula. Ciri-ciri khusus kemampuan konselor yang efektif yaitu : 1. Para konselor yang efektif sangat terampil mendapatkan keterbukaan. 2. Para konselor yang efektif membangkitkan rasa percaya, kredibilitas, dan keyakinan dari orang-orang yang mereka bantu. Universitas Sumatera Utara 3. Para konselor yang efektif mampu menjangkau wawasan luas, seperti halnya mereka mendapatkan keterbukaan. 4. Para konselor yang efektif berkomunikasi dengan hati-hati dan menghargai orang-orang yang mereka upayakan bantu. 5. Para konselor yang efektif mengakui dan menghargai diri mereka sendiri dan tidak menyalahgunakan orang-orang yang mereka coba bantu untuk memuaskan kebutuhan pribadi mereka sendiri. 6. Para konselor yang efektif mempunyai pengetahuan khusus dalam beberapa bidang keahlian yang mempunyai nilai bagi orang-orang tertentu yang akan dibantu. 7. Para konselor yang efektif berusaha memahami, bukannya menghakimi, tingkah laku orang yang diupayakan bantu. 8. Para konselor yang efektif mampu bernalar secara sistematis dan berfikir dengan pola sistem. 9. Para konselor yang efektif berpandangan mutahir dan memiliki wawasan luas terhadap peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan manusia. 10. Para konselor yang efektif mampu mengidentifikasi pola tingkah-laku yang merusak diri self defeating dan membantu orang-orang lain untuk berubah dari tingkah laku yang merusak diri ke pola-pola tingkah laku yang secara pribadi lebih memuaskan. Universitas Sumatera Utara Para konselor yang benar-benar efektif sangat terampil membantu orang- orang lain melihat diri sendiri, dan merespons secara tidak defensif terhadap pertanyaan “Siapakah saya?” adalah suatu hal yang mudah melukiskan aspek-aspek diri yang menyenangkan dan membanggakan Sheilla, 2006.

2.6.7. Upaya Petugas Kesehatan Dalam Mengatasi Masalah Pemilihan Kontrasepsi

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Kontrasepsi, Jumlah Anak, Dukungan Suami, Dan Konseling Tenaga Kesehatan Dengan Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Kabupaten Blora.

0 1 5

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 9

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 20

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat Chapter III VI

0 1 38

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 2 3

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

0 0 22

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT KONTRASEPSI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 8

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian Konseling pada Akseptor KB terhadap Ketetapan Pemelihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegal

0 0 14