BAB IV PENGARUH KENAIKAN PANGKAT TERHADAP MOTIVASI KERJA
PNS DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN
A. Dasar hukum Kenaikan Pangkat PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Pertanahan Kota Meadan adalah sebagai berikut :
1. Pasal 5 Ayat 1, Pasal 20 Ayat 1, Pasal 27 dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar
Tahun 1945 ; 2.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 ;
3. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai
Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2001 jo. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2003 jo. Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2005
jo. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2007 ; 4.
Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 ;
5. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil ; 6.
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah KabupatenKota ;
Universitas Sumatera Utara
7. Peraturan Presiden R.I. No. 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan
Nasional ; 8.
Keputusan Presiden R.I. No. 98M Tahun 2005 tentang Pengangkatan Kepala Badan Pertanahan Nasional ;
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006 tentang
Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I. ;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 3 Tahun 2006 tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional R.I. ; 11.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 4 Tahun 2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Dan
Kantor Pertanahan ; 12.
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 Tahun 2001 tentang Tunjangan Dosen ;
77
B. Syarat dan Prosedur Kenaikan Pangkat PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 jo.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I.
77
BPN R.I. Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat, 2007, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Badan Pertanahan Nasional R.I. , Jakarta : BPN R.I. Pusat Hukum dan
Hubungan Masyarakat, hal 11
Universitas Sumatera Utara
diatur tentang ketentuan prosedur kenaikan pangkat pada Kantor Pertanahan Kota Medan.
78
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002
disebutkan : Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil termasuk
Pegawai Negeri Sipil yang : a. melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural
atau jabatan fungsional tertentu; dan b. dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak
menduduki jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu Pasal 6 Ayat 1.
Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya Pasal 6 Ayat 2.
Kenaikan pangkat reguler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dapat diberikan setingkat lebih tinggi apabila :
a. sekurang-kurangnya telah 4 empat tahun dalam pangkat terakhir; dan b. setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2
dua tahun terakhir Pasal 7.
78
BPN R.I. Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat, 2007, Petunjuk Teknis Tahun 2007, Jakarta : BPN R.I. Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat, hal 120
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang : a. menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
b. menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden;
c. menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya; d. menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara;
e. diangkat menjadi pejabat negara; f. memperoleh Surat Tanda Tamat BelajarIjazah;
g. melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu;
h. telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar; dan i. dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh diluar instansi induknya yang
diangkat dalam jabatan pimpinan yang telah ditetapkan persamaan eselonnya atau jabatan fungsional tertentu Pasal 9.
Kenaikan pangkat pilihan bagi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan struktural, fungsional tertentu, atau jabatan tertentu yang penangkatannya
ditetapkan dengan Keputusan Presiden diberikan dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan Pasal 10.
Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan tewas, diberikan kenaikan pangkat
anumerta setingkat lebih tinggi Pasal 22 Ayat 1. Kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, berlaku
mulai tanggal Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan tewas Pasal 22 Ayat 2.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang tewas, diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil
Universitas Sumatera Utara
terhitung mulai awal bulan yang bersangkutan tewas dan berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Pasal 23.
Keputusan kenaikan pangkat anumerta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
dan Pasal 23, diberikan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas tersebut dimakamkan Pasal 24 Ayat 1.
Apabila tempat kedudukan Pejabat Pembina Kepegawaian jauh sehingga tidak memungkinkan pemberian kenaikan pangkat anumerta tepat pada waktunya,
maka Camat atau Pejabat Pemerintah setempat lainnya dapat menetapkan keputusan sementara Pasal 24 Ayat 2.
Keputusan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat 2, ditetapkan
menjadi keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila memenuhi syarat yang ditentukan
Pasal 25.
Akibat keuangan dari kenaikan pangkat anumerta baru timbul, setelah keputusan
sementara ditetapkan menjadi keputusan pejabat yang berwenang Pasal 26. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2
Tahun 2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I. disebutkan :
Kepala Badan Pertanahan Nasional membentuk Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan BAPERJAKAT pada Badan Pertanahan Nasional, dan Kepala
Kantor Wilayah dan Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional membentuk Tim Pembantu BAPERJAKAT, berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku Pasal 12.
Universitas Sumatera Utara
Kepala Biro melaporkan Jabatan Eselon II, III dan IV yang akan lowong paling lambat 3 tiga bulan sebelumnya kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional
Pasal 13 Ayat 1. Kepala Subbagian yang bertanggung jawab dalam bidang Kepegawaian
melaporkan Jabatan Eselon III, IV dan V yang akan lowong paling lambat 3 tiga bulan sebelumnya kepada Kepala Kantor Wilayah atau Ketua Sekolah Tinggi
Pertanahan Nasional Pasal 13 Ayat 2. Usulan pengisian jabatan yang akan lowong sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dan 2 dilaksanakan selambat-lambatnya 1 satu bulan sebelumnya Pasal 13 Ayat 3.
Pengangkatan dalam Jabatan Eselon V diusulkan oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Kepala Bidang kepada Kepala Kantor Wilayah melalui Kepala Bagian Tata
Usaha dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian Pasal 14 Ayat 1 Daftar calon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan daftar calon yang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, 9, dan 10 yang disusun berdasarkan daftar urut usulan pengangkatan DUP dalam jabatan
dengan mempertimbangkan daftar urutan kepangkatan DUK Pasal 14 Ayat 2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 dua dan maksimal 3 tiga orang,
sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 dua orang dan maksimal 3 tiga orang Pasal 14 Ayat 3.
Sekretaris Tim Pembantu BAPERJAKAT membuat daftar jabatan yang lowong dalam bentuk matrik Pasal 14 Ayat 4.
Universitas Sumatera Utara
Tim Pembantu BAPERJAKAT mengusulkan calon-calon pejabat Eselon V kepada Kepala Kantor Wilayah Pasal 14 Ayat 5.
Kepala Kantor Wilayah menetapkan 1 satu orang calon Pejabat Eselon V sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan menerbitkan Surat Keputusan setelah
mendapat persetujuan dari Kepala Badan Pertanahan Nasional atau Pejabat yang ditunjuk, dalam waktu paling lama 30 hari kerja sejak usulan tersebut diterima
Pasal 14 Ayat 6. Apabila dalam waktu 30 hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 6 belum
mendapatkan persetujuan, maka Kepala Kantor Wilayah menetapkan Pejabat Eselon V tersebut Pasal 14 Ayat 7.
Pengangkatan dalam Jabatan Eselon IV diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah, Ketua STPN atau Pejabat Eselon I kepada Sekretaris Utama dalam bentuk daftar
calon disertai hasil penilaian Pasal 15 Ayat 1. Daftar calon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan daftar calon yang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, 9, dan 10 yang disusun berdasarkan daftar urut usulan pengangkatan DUP dalam jabatan
dengan mempertimbangkan daftar urutan kepangkatan DUK Pasal 15 Ayat 2. Untuk promosi diusulkan minimal 2 dua dan maksimal 3 tiga orang,
sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 dua orang dan maksimal 3 tiga orang Pasal 15 Ayat 3.
Kepala Biro secara fungsional membuat daftar jabatan yang lowong dengan meneliti dan menyusun nilai pertimbangan berdasarkan matrik yang diusulkan
Universitas Sumatera Utara
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan menyiapkan usulan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Pasal 15 Ayat 4.
Usulan promosi atau alih tugas dan wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 diteruskan oleh Sekretaris Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional
setelah mendapat pertimbangan kemampuan teknis dari Deputi terkait dan konduite para calon dari Inspektur Utama Pasal 15 Ayat 5.
Deputi yang terkait dan Inspektur Utama selambat-lambatnya dalam waktu 14 empat belas hari kerja harus sudah memberikan konfirmasi pengisian jabatan
dan apabila lewat tenggang waktu tersebut maka sudah dianggap menyetujui Pasal 15 Ayat 6.
Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala Biro menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon IV untuk ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang Pasal 15 Ayat 7. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon III diusulkan oleh Kepala Kantor Wilayah,
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional dan Sekretaris Utama, Deputi serta Inspektur Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk daftar calon
disertai hasil penilaian Pasal 16 Ayat 1. Daftar calon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan daftar calon yang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, 9, dan 10 yang disusun berdasarkan daftar urut usulan pengangkatan DUP dalam jabatan
dengan mempertimbangkan daftar urutan kepangkatan DUK Pasal 16 Ayat 2.
Universitas Sumatera Utara
Untuk promosi diusulkan minimal 2 dua dan maksimal 3 tiga orang, sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 dua orang dan maksimal 3
tiga orang Pasal 16 Ayat 3. Kepala Biro selaku Sekretaris BAPERJAKAT membuat daftar jabatan yang
lowong dengan meneliti dan menyusun nilai pertimbangan berdasarkan matrik yang diusulkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal 16 Ayat 4.
Hasil BAPERJAKAT dibuat dalam daftar calon yang akan mengisi jabatan yang lowong atau mutasi tersebut disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan
disertai pertimbangan hasil BAPERJAKAT untuk menetapkan seorang calon yang paling memenuhi syarat untuk menduduki jabatan tersebut Pasal 16 Ayat 5.
Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan, Kepala Biro selaku Sekretaris BAPERJAKAT menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon III
untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang Pasal 16 Ayat 6. Pengangkatan dalam Jabatan Eselon II diusulkan oleh Sekretaris Utama, Deputi
dan Inspektur Utama kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk daftar calon disertai hasil penilaian Pasal 17 Ayat 1.
Daftar calon sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan daftar calon yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, 9, dan 10 yang
disusun berdasarkan daftar urut usulan pengangkatan DUP dalam jabatan dengan mempertimbangkan daftar urutan kepangkatan DUK Pasal 17 Ayat 2.
Untuk promosi diusulkan minimal 2 dua dan maksimal 3 tiga orang, sedangkan untuk alih tugas dan wilayah diusulkan 2 dua orang dan maksimal 3
tiga orang Pasal 17 Ayat 3.
Universitas Sumatera Utara
Kepala Biro selaku Sekretaris BAPERJAKAT membuat daftar jabatan yang lowong dengan meneliti dan menyusun nilai pertimbangan berdasarkan matrik
yang diusulkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal 17 Ayat 4. Hasil BAPERJAKAT dibuat dalam daftar calon yang akan mengisi jabatan yang
lowong atau mutasi tersebut disampaikan kepada Kepala Badan Pertanahan disertai pertimbangan hasil BAPERJAKAT untuk menetapkan seorang calon yang
paling memenuhi syarat untuk menduduki jabatan tersebut Pasal 17 Ayat 5. Setelah mendapat persetujuan Kepala Badan, Kepala Biro selaku Sekretaris
BAPERJAKAT menyiapkan Surat Keputusan Pengangkatan Pejabat Eselon II untuk ditetapkan oleh pejabat yang berwenang Pasal 17 Ayat 6.
Dalam hal calon yang diusulkan oleh BAPERJAKAT kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional ditolak, maka Tim BAPERJAKAT segera melakukan rapat
dengan mengusulkan calon lain yang memenuhi syarat Pasal 18. Pelantikan Pejabat Struktural dilakukan oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional
atau pejabat yang ditunjuk Pasal 19. Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa Kantor Pertanahan Kota
Medan menggunakan sistim kenaikan pangkat reguler dan sistim kenaikan pangkat pilihan dalam rangka kegiatan pembinaan pola karier pegawai yang adil,
transparan, peningkatan profesionalisme dan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional.
Kenaikan pangkat reguler di Kantor Pertanahan Kota Medan dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun
Universitas Sumatera Utara
2002 jo. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan
Nasional R.I. dan juga dipengaruhi hal-hal sebagai berikut : 1.
Hubungan Kerjasama antara PNS dengan atasan bekerja secara bersama- sama dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan positif
2. Prakarsa inisiatif subjek hukumPNS yang bersangkutan
3. Kepemimpinan khusus untuk PNS yang menjabat sebagai pimpinan dalam
jabatan struktural ataupun fungsional Bagi Pegawai Negeri Sipil yang daftar penilaian pelaksanaan pekerjaannya
terdapat unsur penilaian yang bernilai sedang atau kurang, tidak dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya.
Kenaikan pangkat pilihan di Kantor Pertanahan Kota Medan juga dilaksanakan berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000
tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil jo. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 jo. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun
2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I. serta dipengaruhi hal sebagai berikut yaitu ketersediaan formasi
jabatan struktural dan jabatan fungsional. Berdasarkan Pasal 20 Ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
R.I. No. 2 Tahun 2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I. disebutkan :
Universitas Sumatera Utara
Penilaian calon yang diusulkan untuk diangkat dalam suatu jabatan struktural dilakukan melalui penilaian berdasarkan nilai skor matrik terhadap unsur-unsur
penilaian sebagai berikut : a. KepangkatanGolongan;
b. Lama dalam KepangkatanGolongan; c. Pendidikan Formal;
d. Pengalaman Dalam Jabatan; e. Pengalaman Penempatan;
f. Diklat KepemimpinanDiklat Struktural; g. Lemhanas;
h. Diklat Fungsional; i. Diklat Teknis;
j. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3; k. Hukuman Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
l. Penghargaan Satyalencana Karya Satya; m. Penghargaan lainnya.
Terhadap Pasal 20 Ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006 juga dipertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi kenaikan pangkat
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kantor Pertanahan Kota Medan yaitu penilaian terhadap kemampuan manajemen yang meliputi integritas, kompetensi
dan komitmen berdasarkan Pasal 20 Ayat 2 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya berdasarkan Pasal 21 Ayat 1 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun 2006 disebutkan persyaratan penilaian, pengangkatan
dan pemberhentian jabatan fungsional dilaksanakan sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku, dan pada Pasal 21 Ayat 2 disebutkan perpindahan dari
jabatan struktural ke dalam jabatan fungsional dapat dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
C. Pengaruh Kenaikan Pangkat terhadap Motivasi Kerja PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.