BAB III PANGKAT DAN GOLONGAN PNS DI
KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN
A. Pengertian Kenaikan Pangkat PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan terhadap Negara. Selain
itu, kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai dorongan kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.
72
Karena kenaikan pangkat merupakan penghargaan dan setiap penghargaan baru mempunyai nilai apabila kenaikan pangkat tersebut diberikan tepat pada
orang dan tepat pada waktunya. Berhubung dengan itu, maka setiap atasan berkewajiban mempertimbangkan kenaikan pangkat bawahannya untuk dapat
diberikan tepat pada waktunya.
73
B. Jenis-Jenis Kenaikan Pangkat PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan Pegawai Negeri Sipil atas dasar sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada system
prestasi kerja, dipandang perlu adanya perturan yang mengatur ketentuan mengenai pangkat Pegawai Negeri Sipil.
74 72
http:www.bkn.go.idPeraturan-Pemerintah No. 99 Tahun 2000 jo. Peraturan- Pemerintah No. 12 Tahun 2002 , tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, Penjelasan Umum
alenia 2.
73
http:www.bkn.go.idPeraturan-Pemerintah No. 99 Tahun 2000 jo. Peraturan- Pemerintah No. 12 Tahun 2002 , Op. cit, Penjelasan Umum alenia 3.
74
Ibid, Penjelasan Umum alenia 1 .
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Penjelasan Pasal 18 Undang-Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian jo. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999
disebutkan :
75
Pemberian kenaikan pangkat dilaksanakan berdasarkan sistim kenaikan pangkat reguler dan sistim kenaikan pangkat pilihan.
Yang dimaksud dengan kenaikan pangkat reguler adalah apablia seorang Pegawai Negeri Sipil telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dapat dinaikkan
pangkatnya tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan pangkat regular ditentukan sampai dengan tingkat pangkat tertentu, umpamanya sampai dengan IIId PGPS
1968 Ayat1. Kenaikan pangkat reguler adalah merupakan hak, oleh sebab itu apabila seorang
Pegawai Negeri Sipil telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan pada dasarnya harus dinaikkan pangkatnya, kecuali apabila ada alasan yang sah untuk
menundanya Ayat2. Yang dimaksud dengan kenaikan pangkat pilihan adalah kenaikan pangkat yang
disamping harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan juga harus ada jabatan, atau dengan perkataan lain, walaupun seorang Pegawai Negeri Sipil telah
memenuhi syarat-syarat umum untuk kenaikan pangkat, tetapi jabatannya tidak sesuai untuk pangkat itu, maka ia belum dapat dinaikkan pangkatnya. Tingkat
pangkat untuk kenaikan pangkat pilihan dapat ditentukan umpamanya mulai IVa ke atas PGPS 1968 Ayat1.
75
http:www.bkn.go.id
Universitas Sumatera Utara
Kenaikan pangkat pilihan bukan hak, tetapi adalah kepercayaan dan penghargaan kepada seseorang Pegawai Negeri Sipil atas prestasi kerjanya, yakni bagi Pegawai
Negeri Sipil yang telah menunjukkan prestasi kerja yang tinggi ada kemungkinan mendapat kenaikan pangkat pilihan Ayat 3.
Untuk lebih menjamin obyektipitas dalam mempertimbangkan dan memberikan kenaikan pangkat, maka periu ditentukan syarat-syarat kenaikan pangkat. Syarat-
syarat kenaikan pangkat antara lain ialah prestasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian, pengalaman, jabatan, latihan jabatan, dan syarat-syarat obyektip
lainnya. Syarat-syarat kenaikan pangkat sebagai tersebut di atas merupakan konsekwensi logis dari prinsip adanya pengkaitan yang erat antara pangkat dan
jabatan Ayat 4. Dalam setiap organisasi yang sehat, maka makin tinggi pangkat, makin terbatas
jumlahnya, oleh sebab itu Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemungkinan untuk mencapai pangkat tinggi itu makin terbatas puIa.
Untuk kenaikan pangkat pilihan, di samping harus dipenuhi syarat-syarat umum, harus pula didasarkan atas jabatan yang dipangku oleh Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan. Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan untuk mengikuti pendidikan atau latihan jabatan, dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, ia dianggap
menduduki jabatan yang dipangkunya, sebelum mengikuti pendidikan atau latihan jabatan tersebut Ayat 5.
Pemberian kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi secara anumerta merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil yang
tewas atas pengabdian dan jasa-jasanya kepada Negara dan Bangsa. Pemberian
Universitas Sumatera Utara
kenaikan pangkat secara anumerta harus dilakukan tepat pada waktunya, yaitu diusahakan sebelum Pegawai Negeri Sipil yang tewas itu dikebumikan. Pangkat
Anumerta ditetapkan berlaku terhitung mulai tewasnya Pegawai Negeri Sipil yang besangkutan. Kenaikan pangkat anumerta membawa akibat kenaikan gaji pokok
Ayat 6.
C. Peraturan Perundang Undangan Yang Berhubungan Dengan Penggolongan dan Pangkat PNS Kantor Pertanahan Kota Medan.
Dalam rangka peningkatan profesionalisme dan kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional perlu diatur pembinaan dan
penerapan pola karier pegawai yang adil dan transparan hal tersebut diwujudkan dalam bentuk Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional R.I. No. 2 Tahun
2006 tentang Pola Karier Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional R.I. dalam Peraturan ini disebutkan :
76
Pola karier adalah pola pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara
penempatan, jabatan, pangkat, pendidikan, dan pelatihan, kompetensi, serta masa jabatan seseorang Pegawai Negeri Sipil sejak pengangkatan pertama sampai
dengan pensiun. Pasal 1 Ayat 2 Karier adalah seluruh jabatan yang dipegang oleh seseorang selama masa
kerjanya. Pasal 1 Ayat 3
76
BPN R.I. Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat, 2007, Petunjuk Teknis Tahun 2007, Jakarta : BPN R.I. Pusat Hukum dan Hubungan Masyarakat, hal 120
Universitas Sumatera Utara
Sistem karier dan sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian di mana pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan didasarkan pada masa kerja,
kesetiaan, pengabdian, kecakapan dan prestasi kerja yang bersangkutan, serta syarat-syarat obyektif lainnya. Pasal 1 Ayat 4
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangkaian susunan kepegawaian yang digunakan sebagai dasar
penggajian. Pasal 1 Ayat 5 Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang,
dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi Negara. Pasal 1 Ayat 6
Jabatan Struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin
suatu sistem organisasi Negara. Pasal 1 Ayat 7 Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan kepada keahlian danatau
keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Pasal 1 Ayat 8 Eselon adalah tingkat Jabatan Struktural yang menunjukkan tingkat kedudukan
seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam susunan organisasi. Pasal 1 Ayat 9 Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan selanjutnya disebut
BAPERJAKAT adalah Badan yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional mengenai pengangkatan, pemindahan,
Universitas Sumatera Utara
pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural dan pengangkatan dalam pangkat Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Struktural serta kenaikan
pangkat istimewa di lingkungan Badan Pertanahan Nasional. Pasal 1 Ayat 10 Kepala Biro adalah Kepala Biro yang bertanggung jawab dalam bidang
kepegawaian. Pasal 1 Ayat 13 Tentang golongan dan persyaratan khusus Jabatan Eselon di lingkungan Badan
Pertanahan Nasional adalah sebagai berikut : Persyaratan khusus Jabatan Eselon V adalah sebagai berikut :
a. pangkatgolongan minimal Pengatur Tk. I IId; b. pendidikan diutamakan serendah-rendahnya SMTA atau yang sederajat.
Pasal 8 Ayat 1 Persyaratan khusus Jabatan Eselon IV adalah sebagai berikut :
a. pangkatgolongan minimal Penata Muda Tk. I IIIb; b. pernah menduduki jabatan struktural Eselon V di Kantor Pertanahan, jabatan
fungsional, atau staf dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional atau Badan Pertanahan Nasional Pusat.
Pasal 8 Ayat 2 Persyaratan khusus Jabatan Eselon III adalah sebagai berikut:
a. pangkatgolongan minimal Penata Tk. I IIId; b. pendidikan diutamakan serendah-rendahnya Sarjana Muda atau Diploma III
atau yang sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon ;
Universitas Sumatera Utara
c. memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk jabatan yang akan diduduki ;
d. pernahsedang menduduki jabatan struktural setingkat di bawahnya atau jabatan fungsional yang setara dengan jabatan struktural eselon IV sekurang-kurangnya
2 dua tahun; e. diutamakan telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tk. III Diklatpim Tk.III atau yang dipersamakan. Pasal 8 Ayat 3 Persyaratan khusus Jabatan Eselon II adalah sebagai berikut :
a. pangkatgolongan minimal Pembina Tk. I IVb; b. pendidikan diutamakan serendah-rendahnya Sarjana atau Diploma IV atau yang
sederajat dengan memperhatikan pendidikan tertinggi yang dicapai para calon; c. memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman sesuai bidang tugas untuk
jabatan yang akan diduduki ; d. pernahsedang menduduki jabatan struktural setingkat di bawahnya atau jabatan
fungsional yang setara dengan jabatan struktural eselon III sekurang-kurangnya 2 dua tahun;
e. diutamakan telah mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Diklatpim Tk.II atau yang dipersamakan. Pasal 8 Ayat 4
Universitas Sumatera Utara
No. PANGKAT
GOLONGAN RUANG
1. Juru Muda
I a
2. Juru Muda Tingkat I
I b
3. Juru
I c
4. Juru Tingkat I
I d
5. Pengatur Muda
II a
6. Pengatur Muda Tingkat I
II b
7. Pengatur
II c
8. Pengatur Tingkat I
II d
9. Penata Muda
III a
10. Penata Muda Tingkat I
III b
11. Penata
III c
12. Penata Tingkat I
III d
13. Pembina
IV a
14. Pembina Tingkat I
IV b
15. Pembina Utama Muda
IV c
16. Pembina Utama Madya
IV d
17. Pembina Utama
IV e
Tabel Pangkat dan Golongan di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional
Sumber : http:www.bpn.go.id
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENGARUH KENAIKAN PANGKAT TERHADAP MOTIVASI KERJA